22

14.6K 856 174
                                    

⛔️ SEGALA BENTUK PLAGIAT :

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

⛔️ SEGALA BENTUK PLAGIAT :

MENGIKUTI/ MENGAMBIL ALUR & ADEGAN/ MENDAUR ULANG CERITA INI & PART KARYAKARSA.
BAIK DI WATTPAD, TIKTOK, YOUTUBE, ATAU PLATFORM LAINNYA⛔️

‼️AKAN AKU BAWA KE JALUR HUKUM‼️
_____________________________________________

Distance
-
"People come and go, that's life"

*****

Author Pov

Bela mengerjap lemah memandangi setiap objek yang terlewati dari kaca van yang kini berjalan melintasi keramaian pusat kota Seoul. Bela tidak punya kata-kata yang pas untuk bisa menjelaskan perasaan sakitnya saat ini. Semuanya terlihat begitu rumit, perasaanya begitu rumit. Dia baru tau, kalau perihal satu kata cinta memang serumit itu ternyata.

Semuanya masih tentang Jimin. Hatinya masih tentang Jimin. Belum berubah sedikitpun walau dia sudah berulang kali meyakinkan diri kalau dia harus pergi. Dia akan pergi, menghindari untuk tidak bertemu lagi. Tapi hatinya tidak begitu, hatinya masih terus menggumamkan nama yang sama.

Jimin.

Sebelum bertemu Jimin, Bela tidak tau bagaimana bentuk cinta itu, bagaimana merasakan cinta itu, dan bagaimana rumitnya cinta itu.

Dia pikir, dua orang yang saling mencintai hanya akan merasakan satu kata bahagia, karna itulah seharusnya alasan dua orang merasa saling jatuh cinta. Bela tidak tau, kalau cinta dihidupnya akan menjadi seperti sebuah musim yang sedang berjalan.

Cinta datang mengetuk, lalu seperti melihat bunga sakura di sebuah musim semi, Bela merasa semua dunianya indah. Tapi dia lupa, bahwa seperti juga sebuah musim, akan ada badai yang datang setelahnya, tiba-tiba...menghancurkan semuanya.

Indah bersama Jimin singkat, tapi luka yang Jimin bawa rasanya...akan terus mengikat.

Tapi tidak apa-apa, dengan luka itu, Bela akan mengingat dengan baik. Kalau dia pernah mencintai seseorang dengan setulus itu, pernah berusaha dengan sekuat itu, dan kini...pernah meninggalkan dengan...sesakit itu.

Bela akan ingat, bahwa Jimin adalah jatuh cinta pertamanya, yang juga jadi patah hati pertamanya.

Patah hati terhebat, yang pernah dia rasa.

"Bela..." Suara Emelie lembut memegang lengan Bela dari kursi sebelahnya, membuat mata Bela yang kini mengabur menoleh pada Emelie. "Mm?" Tanya Bela parau, berusaha keras agar member lain tidak menyadarinya. Bela merasa dirinya sudah cukup menjadi beban, dia tidak mau memberatkan lebih banyak lagi.

Mata Emelie seketika ikut memerah. Dia merasa bersalah walau dia tidak tau kenapa dia harus merasa begitu. "Kau marah padaku, ya?" Tanyanya.

Padahal dia adalah orang yang paling tau kalau Bela tidak akan pernah memendam rasa amarah pada siapapun. Apalagi pada sahabatnya sendiri. Tidak, Bela tidak akan pernah berpikiran seperti itu. Jadi dengan yakin Bela menggelengkan kepalanya, lalu memaksakan sebuah senyum sedih di bibirnya.

Desire To Play | JIMIN - SUDAH TERBITWhere stories live. Discover now