Last

1.6K 97 41
                                    

2021

1 tahun setelah Mark kembali ke Kanada

Jaehyun benar benar pusing saat ini, ia pikir Mark akan baik baik saja setelah kembali dari Korea. Walaupun Jaehyun dan Taeyong memastikan kondisi fisiknya terjaga dengan baik. Namun mereka tidak bisa menjaga kondisi mentalnya dengan baik. 

Mark setiap malam akan menangis dan ia benar benar tertekan. Ia dengan nekat melompat dari lantai 3 gedung kampusnya yang membuatnya kini terbaring lemah di rumah sakit. Sudah 3 bulan sejak kejadian itu Mark belum juga sadarkan diri dan semakin hari kondisi jantungnya semakin memburuk. Jika dalam waktu dekat ia tidak bisa menemukan jantung baru untuk Mark, maka mereka harus siap melepas Mark. 

Disisi lain, Johnny , Ten dan Haechan kini tengah berada di ruang keluarga. Johnny tertunduk frustasi sedangkan Ten tengah menangis terisak. Haechan hanya bisa menatap sendu kedua orang tuanya itu sambil berusaha sebisa mungkin menunjukkan senyuman yang amat cerah. 

Beberapa hari yang lalu, Haechan mendengar pembicaraan ayahnya dengan temannya melalui ponsel. Johnny terpaksa menceritakan semuanya kepada anaknya bahwa yang menghubunginya adalah Jaehyun yang mana ayah dari Mark. Mendengar kondisi Mark yang seperti itu membuat dirinya semakin sedih dan bersalah. Dan inilah keputusan yang Haechan ambil

Memberikan jantungnya kepada Mark 

Tentu saja hal itu tidak disetujui oleh Johnny dan Ten, Donghyuck adalah anak semata wayang mereka dan tentu saja tidak ada orang tua yang ingin berpisah dengan anaknya. Haechan yang setiap hari menderita sebelumnya,  ketika ia mendengar kondisi Mark menjadi semangat dan menjaga tubuhnya dengan baik, karena ia ingin memberikan jantung yang sehat kepada Mark. Membuat mereka tidak bisa menghentikan keinginan anaknya itu. Karena senyuman yang selama ini tidak pernah mereka lihat lagi, kembali hidup bahkan lebih cerah dari sebelumnya.

.

.

.

Haechan menatap sendu Mark sambil menggenggam tanggannya, setelah melakukan perjalanan panjang dari korea ke kanada, akhirnya Haechan bisa melihat Mark lagi, walaupun sebenarnya ia tidak ingin bertemu dengan Mark dengan cara seperti ini

Diluar ruangan Jaehyun dan Taeyong tengah menangis sambil bersujud kepada Johnny dan Ten. Mereka hanya bisa menangis, disini tidak ada yang salah dan yang benar. Johnny tentu saja tidak ingin sahabatnya bersedih karena kehilangan anaknya namun hal ini juga berlaku  bagi Jahyun dan semakin membebaninya karena demi keselamatan anaknya,Johnny terpaksa mengobankan anaknya

Mengorbankan? Mungkin itu bukan kata yang tepat,Haechan sendiri lah yang ingin memberikan jantungan kepada Mark.

.

.

.

Besok adalah hari operasi, yang berarti ini adalah hari terakhirnya dapat melihat indahnya dunia ini. Haechan mengetuk pelan ruangan Mark, sejak Mark koma dirumah sakit Jaehyun dan Taeyong tidak pernah meninggalkan anaknya, bahkan untuk makan saja mereka bisa lupa.

" Ya Haechan ada apa?" sapa Jaehyun melihat Haechan yang masuk perlahan 

" Paman bisakah kita bicara sebentar?" Jaehyun pun mengangguk sebagai respon dari ajakan Haechan . 

Kini mereka berada di taman taman rumah sakit 

" Kau sudah mengobrol dengan orang tuamu?"

" Sudah...  walaupun telingaku sedikit lelah mendengar tangisan mereka haha, tolong rawat mereka nanti ya paman...."

" Pasti...."

" Aku ingin minta tolong pada paman"

" Hmm?"

[COMPLETED] Our Story || MarkHyuck Where stories live. Discover now