25 (2031)

724 63 0
                                    


Mark membuka matanya perlahan, sudah lama rasanya ia tidur dengan nyenyak. Padahal ia tidur dengan posisi duduk tapi Mark benar benar nyenyak tidur semalam. Ketika Mark ingin bangun ia baru sadar bahwa tubunya terasa berat. Mark menyingkap selimut yang menutupi badannya dan menemukan Haechan yang tengah tertidur lelap di pelukannya. 

Jantung Mark benar benar ingin meledak saat ini. 

Mark mengingat kembali apa yang terjadi semalam, ingatannya terakhir adalah ia yang duduk di sofa ini bersama Haechan karena lampu padam. Ia tidak ingat kenapa ia bisa memeluk Haechan. 

Sepertinya aku benar benar mengantuk  

Cicitnya dalam hati sambil tersenyum. Haechan yang tertidur terlihat sangat menggemaskan. Mark memaikan rambut coklat Haechan yang sangat lembut, ia benar benar merawat rambutnya dengan baik. 

Mark tidak bergerak selama beberapa menit karena tidak ingin membangunkan Haechan. 

Haechan mulai membuka matanya, ketika sadar ia tengah tidur sambil memeluk Mark dengan segera ia bangkit. 

" Uhm... ma-maaf... a..aku tidak tau tertidur sambil memeluk mu" Jelasnya malu malu, wajahnya sudah merah memanas 

" Hahahaha tak apa, sudah lama rasanya aku tidak merasakan tidur nyenyak, dan semalam tidurku benar benar nyenyak, terimakasih"

Apakah ini membantu Haechan, tentu saja tidak. Ia semakin malu dan jantungnya tidak karuan. Sedangkan pelaku dari semua ini malah tersenyum manis yang membuat Haechan semakin tidak waras.

.

.

.

Haechan benar benar malu saat ini. Ia bahkan tidak bisa menegakkan kepalanya dan menyembunyikannya pada punggung Mark. Haechan saat ini sedang di gendong Mark menuju kantornya. Beruntung semua murid sudah masuk kelas sehingga lorong sepi dan tidak ada yang melihatnya 

Jika kalian penasaran kenapa Haechan berakhir di gendong oleh Mark, salahkan saja dirinya yang terlalu ceroboh dan gegabah karena sangat senang . 

Karena ia yang sangat senang, saat ia mandi, Haechan meloncat2 kegirangan entah kenapa, mungkin ia benar benar merindukan orang yang sangat ia cintai itu. Karena lantai yang licin ia pun terjatuh dan membuat pergelangan kakinya terkilir. 

" Kau tidak perlu sampai menggendongku" Cicit Haechan pelan, walaupun ia mengatakan tidak, tapi sebenarnya Haechan sedikit kesal karena sebentar lagi ia sampai di kantornya. Mulut dengan Hati kadang memang suka berbeda pendapat.

" Kaki mu terkilir, jika kau berjalan yang ada tambah parah.." Jelas Mark santai

" Ya... tapi kau membuat ku seperti anak kecil!"

" Baiklah siapa yang anak kecil sampai jatuh di kamar mandi karna kegirangan?" Goda Mark 

Haechan lupa suaranya cukup nyaring ketika berteriak dan tentu saja Mark bisa mendengarnya dari luar, di tambah hentakan kaki Haechan, Mark juga bisa mendengarkan itu. Bahkan saat tau Haechan jatuh bukannya membantu Haechan terlebih dahulu Mark malah tertawa. 

" Ck! Jangan bahas itu lagi!" Haechan memukul kepala Mark kesal. Haechan tidak mengerti pasti ada saja yang salah dengan pertemuannya dengan Mark dan semua itu selalu karna tingkahnya. 

Haechan tiba tiba teringat akan hari pertama ia bisa menghabiskan waktu bersama Mark seharian. Hari pertama Haechan yakin bahwa ia mencintai Mark. Ya hari itu sangat berkesan baginya. Dan hari itu Mark juga menggendongnya seperti ini. 

" Ada yang lucu?" Tanya Mark bingung mendengar Haechan yang terkekeh pelan 

" Tidak... aku hanya mengingat sesuatu"

[COMPLETED] Our Story || MarkHyuck Where stories live. Discover now