26 (2031)

699 63 0
                                    

Mark kini tengah memainkan ponselnya, lebih tepatnya menunggu seseorang untuk menghubunginya

" Ck...Mark jam makan siang masih 3 jam lagi" Sindir Hendry yang melihat gelagat temannya itu.

" Berisik!"

Sejak hari itu Mark dan Haechan sering menghabiskan waktu makan siang bersama, sesekali Haechan akan membawakan Mark bekal, dan terkadang Haechan akan menghubungi Mark dan mereka pergi ke restoran untuk makan siang bersama. 

" Jadi... sudah sampai mana?"

" Sampai mana?" Tanya Mark bingung

" Iya... kau mengenal kenangan mu dengan Haechan"

" Hmmmm...."

Pelan-pelan, Mark kini mulai melakukan hal hal yang biasa mereka lakukan bersama. Haechan bercerita banyak tentang pengalaman mereka. Tentang Mark yang selalu menjaganya di sekolah, Haechan yang merewatnya karena jantungnya dan Mark yang selalu menumpang makan di rumah Haechan. 

" Sudah cukup banyak kurasa.... sepertinya dia memang seseorang yang berarti bagiku"

" Bagaimana dengan cerita kalian berpacaran?"

" Uh?"

Ya Mark juga baru sadar, dari semua cerita Haechan, tidak ada cerita tentang mereka yang berpacaran ataupun semacamnya. 

" Aku tidak yakin... apakah aku pernah mengencaninya atau tidak"

" Kenapa tidak tanyakan saja"

Hendry sengaja, padahal ia tau Mark dan Haechan tidak pernah pacaran. Tujuan Hendry supaya Mark dan Haechan yang sekarang menjalin hubungan.  

.

.

.

Mark dan Haechan kini sedang berada  di sebuah restoran, melakukan rutinitas mereka yaitu makan siang bersama. 

" Haechan-ah"

" Hmm?"

Mark terganggu dengan pertanyaan Hendry beberapa hari yang lalu, pertanyaan mengenai apakah dulu Mark dan Haechan pernah berpacaran. Namun ia juga ragu untuk menanyakannya 

" Kau ingin menanyakan sesuatu tanyakan saja..." Sambung Haechan melihat Mark yang ragu-ragu untuk berbicara

" Uhmm itu... jangan marah ya..." Haechan mengangguk meyakinkan Mark

 "Apakah kita pernah berpacaran sebelumnya?"

Haechan terdiam, menatap kosong pasta yang ada di depannya, ia bahkan mengurungkan niatnya untuk memasukkan pasta itu kedalam mulutnya. 

Terpancar tatapan sedih dimata Haechan, dan Mark merasa bersalah karena itu . Haechan menghela nafasnya panjang dan menatap Mark dengan tatapan seceria mungkin 

" Uhm... sayangnya tidak...." Jelas Haechan hati-hati 

" Tidak? Kenapa? Kau menolak ku?"

Haechan terkekeh pelan karena Mark memasang wajah kaget sekaligus kecewa

" Ahahah.. tidak.... hmm kenapa ya aku juga tidak tau. Aku bahkan tidak tau kau  juga menyukai ku"

" Benarkah?"

" Mhm... ku fikir selama ini hanya aku yang menyukai mu"

" Berarti aku meninggalkan mu tanpa mengungkapkan perasaan ku pada mu?"

" Yaa begitu lah"

" Jahat sekali...."

Ya... jahat kau benar benar Jahat Mark... bahkan kau tidak mengizinkan ku untuk melihat mu terakhir kalinya 

[COMPLETED] Our Story || MarkHyuck Where stories live. Discover now