18 (2020)

563 69 0
                                    


Beberapa hari sebelumnya

lebih tepat nya 2 hari setelah Mark dan Haechan pergi ke Festival

Mark beberapa kali menghela nafasnya panjang, mengumpulkan keberanian untuk memeriksa ponsel kakaknya itu . Apapun yang ia temui di sana Mark harus kuat dan menerimanya dengan lapang dada.

Ketika ponsel itu menyala wallpaper yang muncul adalah kakaknya dengan anak anak yang lain berdiri di depan sebuah gedung, sepertinya itu adalah panti asuhan tempat kakaknya dulu. Disana kakaknya berdiri di tengah dan tersenyum sangat lebar. Mark yang melihat kakaknya sedikit gemas pasalnya mereka benar benar sangat mirip

Setelah puas menatap foto kakaknya, Mark ingin memeriksa galeri terlebih dahulu siapa tau kakaknya memiliki teman atau semacamnya namun perhatiannya teralihkan pada beberapa pesan yang sepertinya belum sempat kakaknya baca, saat Mark ingin menekan ikon pesan itu

Tok tok tok

Seseorang mengetuk pintu rumahnya dan ia bisa mendengar suara Haechan dari luar, Mark dengan segera menyimpan ponsel kakaknya ke dalam laci meja belajar dan bergegas membukakan pintu untuk Haechan

Saat Mark membuka pintu ia dikagetkan dengan Haechan yang membawa beberapa kotak makanan bahkan sampai menutupi wajahnya

" Ya! Minggir ini berat" Pinta Haechan sambil masuk kedalam

" Apa yang kau lakukan? Kau ingin mengungsi ?" Tanya Mark yang melihat Haechan rapi dan ada tas besar di luar pintu

" Mungkin?"

" Kau akan menginap disini? Ya kau tidak perlu membawa banyak barang kan kamarmu di sebelah"

Haechan memutar matanya dan meletakkan kotak kotak itu di atas meja makan Mark

" Haah apa pikiranmu sangat sempit? Tidak! Aku tidak menginap di sini aku akan pulang ke kampung halamanku"

Haechan sebenarnya berbohong, orang tuanya sudah sangat rindu kepadanya terlebih lagi ayahnya, Johnny bahkan sudah berapa kali menelponnya dan memaksanya untuk tinggal dirumah selama liburan musim panas

" Ini stok makanan selama aku tidak ada! Jangan boros" Haechan mulai memasukkan kotak kotak itu ke dalam kulkas Mark

" Kau hanya perlu memanaskannya di microwave, aku sudah mengajarkannya kan? Aku sudah menghitungnya dan kurasa kau tidak akan mati kelaparan hingga aku pulang nanti, selama  liburan aku tidak akan ada dirumah jadi jangan menyusahkan ku, la-"

Haechan tidak melanjutkan kalimatnya ketika tangan Mark mengelus kepalanya

" Terimakasih..."

Haechan menepis tangan Mark . ia benar benar tidak tahan jika Mark berlaku lemah lembut padanya ini hanya akan membuatnya semakin luluh pada Mark

" Jadi selama liburan kau tidak dirumah"

" Ya"

" Jadi kita bertemu lagi di hari pertama sekolah?"

" Tidak.... Ya...... Ha? "

Mark terkekeh melihat Haechan, menjahili Haechan adalah hobby baru Mark saat ini

" Ck.. menyebalkan ! Dan ini jangan jauhkan dari jangkauan mu! Aku tidak ingin mendapat telfon darurat selama liburan!"

Haechan mengangkat botol obat Mark dan meletakkannya di dekat meja belajar Mark

" Jika aku bosan tidak bisakah kita bertemu?"

Haechan terdiam sejenak, kemudian berjalan menuju pintu

[COMPLETED] Our Story || MarkHyuck Where stories live. Discover now