Chapter 16 Pilihan

3.6K 372 40
                                    

Happy Reading
-
-
-
-
-


"Kak Soobin."

Soobin mencebik saat Beomgyu datang menemuinya. Ia mencibir karena kemarin Beomgyu seharian penuh tidak menjawab pesan dan telponnya.

"Lo kemana saja? Gue sampai pusing nyari alasan buat Yeonjun tau nggak? Kalau sampai ketahuan gue nggak mau yah digantunh sama Jung bersaudara."

Beomgyu terkekeh. Kemarin Beomgyu benar-benar kacau, ia tinggal seharian di apartemen Taehyun karena perut dan giginya sakit. Jadi ia melupakan segalanya, ia bahkan tidak memegang ponsel seharian, dia sudah seperti beruang yang hibernasi seharian.

Pagi harinya saat dia bangun dan tersadar kalau Taehyun tidur memeluknya. Dan fyi, Taehyun tidak bekerja kemarin hanya untuk menemaninya. Beomgyu jadi merasa bersalah. Apalagi ia tahu sekali betapa rewelnya dia kalau lagi sakit, bahkan Taeyong saja sampai kewalahan mengurusnya kalau lagi sakit.

Sekarang ia kembali berpikir, apa benar yang dikatakan orang tentang Taehyun? Bahkan Yuna yang notabenenya adalah adik Taehyun mengatakan kalau Taehyun sudah mempunyai pacar.

Tapi kenapa sikapnya begitu berbeda ketika bersama Beomgyu? Taehyun pernah marah tapi tidak benar-benar marah, dia juga tidak pernah mengeluarkan aura dinginnya pada Beomgyu. Sikap Taehyun pada Beomgyu begitu lembut dan Taehyun juga sering tertawa kalau lagi bersamanya.

Haruskah Beomgyu kembali jatuh pada pesona Kang Taehyun? Haruskah Beomgyu egois dan merebut milik orang lain? Tapi kalau benar Taehyun sekarang sudah punya pacar, berarti tidak menutup kemungkinan kalau nanti juga dia akan diduakan bukan?

"Gyu!"

Beomgyu tersadar lalu mengerjap, ia melihat Soobin yang mencebik kesal. Beomgyu nyengir, ia tidak sadar sudah melamun sejak tadi.

"Kakak bilang apa tadi?"

"Cih," Soobin membuang muka kesal karena ternyata omongan panjang, lebar, kali tingginya ternyata diabaikan.

"Eh kak, menurut lo Taehyun gimana?"

"Eh?"

Soobin jadi mengingat kejadian dua hari yang lalu dimana ia bertemu dengan Taehyun di kampus. Ia bergidik sendiri saat mengingatnya.

"Kenapa?"

Soobin menggeleng. "Serem njir!"

Beomgyu terdiam, benar juga. Bahkan dia pun pas awal ketemu ketakutan akan auranya.

"Dia pernah senyum gasi? Keanya galak banget njir mana dingin lagi. Gue pas di tatap kea lagi ditatap macan lapar."

Beomgyu ketawa. "Dia sering ketawa kok."

"Hah? What? Anjir!" Soobin terkejut tapi kemudian dia teringat. "Nggak heran sih, mau sedingin, segalak, dan se se apapun seseorang kalau sudah dihadapkan pada Jung Beomgyu mah langsung bertekuk lutut."

Beomgyu tertawa ngakak melihat wajah kesal Soobin. "Anjir ada yang iri sama gue."

"Banyak anjing! Lo kira cuma gue doang?" ucap Soobin emosi. "Keanya waktu Tuhan nyiptain lo, pas Tuhan lagi dalam mood yang baik. Makanya cantik, ganteng, manis, imut semua lo embat."

"Jadi lo mengakui kalau gue ganteng?" tanya Beomgyu menaruh dua tangannya dibawah dagu dan tersenyum manis.

"Nggak!"

"Dih plin-plan."

Soobin mendengus. "Emang nggak cukup apa pujian orang tentang lo?"

Beomgyu mengerucutkan bibirnya. "Itu kan orang, tapi temen gue nggak ada yang pernah muji gue."

Youngest Child || Jung FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang