Chapter 5 Berpisah

6.2K 639 28
                                    

Happy Reading
-
-
-
-
-

"JUNG JENONG!"

Jeno yang sedang berada di kantor hampir saja terjatuh dari kursinya karena kaget. Mana ada sekretarisnya. Ia menutup speaker hp lalu memandang sekretarisnya dengan tampang datar.

"Keluar dan tutup pintunya!"

"Baik tuan."

"Eh Nana!" Sekretarisnya itu kembali berbalik saat berada di ambang pintu. "Jangan kasih siapapun masuk sebelum saya ijinkan!"

Na Jaemin atau sering di sapa Nana itu mengangguk paham atas perintah atasannya.

"Apa sih? Kenapa?"

Jeno sudah sangat gemas dengan sang adik yang tiba-tiba berteriak diseberang sana. Hampir saja image coolnya sirna karena ulah sang adik, mana di depan sekretaris cantiknya lagi.

"LO YANG AMBIL PALET GUE?!"

"Nggak usah teriak! Gue nggak budeg!"

"MANA PALET GUE ANJING!"

Jeno yang mencoba sabar langsung emosi mendengar adiknya mengumpat. "MANA GUE TAHU!"

"KATA MAID LO YANG AMBIL! JANGAN BOHONG LO!"

"MAIDNYA FITNAH ANJIR! LO PERCAYA ABANG APA MAID?!"

"MAID LAH!"

Beomgyu menjawab tanpa tekanan sedikit pun. Jeno mengumpat dibuatnya.

"Emang lo taruh dimana si? Ceroboh!"

"DITERAS, DI MEJA TERAS LO ADA LIHAT?!"

Kejadian tadi pagi secara otomatis terputar di otaknya. Dimana saat dia akan berjalan ke kantor ia melihat sesuatu mengotori meja teras, terlihat sangat tidak estetik.

flashback on

"Itu sampah apa?" tanya Jeno pada maid.

"Itu milik tuan muda beomgyu tuan."

"Cih jorok,"

Jeno langsung mengambil benda kotor itu dan membuangnya ke tempat sampah.

flashback off

"Udah gue buang, lagian kenapa sih lo naruh sampah sembarangan? Kalau bubu tahu bisa diceramahin lo."

"APA LO BILANG?? SAMPAH?!! GUE TOTOK PALA LU YAAA"

Jeno menghela napas. "Terus apa kalau bukan sampah? Kotoran?"

"YAKHHHH JUNG JENONG GUE MUTILASI JUGA LO YAA ITU PALET KESAYANGAN GUE YANG GUE BELI DI PARIS LO TAHU NGGAK HARGANYA ITU NGGAK MURAH"

Jeno mengusap telinganya yang berdengung. Sepertinya Beomgyu akan mati kalau satu hari saja tidak berteriak.

"Nggak usah sok miskin, entar gue pesenin. Emang berapa sih harganya?"

"BUKAN MASALAH HARGA ANJING GUE BENTOT JUGA KEPALA LO"

Jeno memijat pelipisnya. "Terus masalahnya dimana sayang? Dimana hm?

"JIJIK NGGAK USAH SOK COOL"

"YAUDAH CEPET! MAU LO APA SIH?"

"GUE BUTUHNYA SEKARANG ANJING!"

"Emang di toko nggak ada gitu? Lo kira Korea miskin apa sampai nggak ada yang jual palet?"

"Bukannya nggak ada, gue nggak mau."

Youngest Child || Jung FamilyWhere stories live. Discover now