Chapter 2 Pertemuan

10K 841 68
                                    

Happy Reading
-
-
-
-
-

Beomgyu duduk di kursi panjang di bawah pohon dekat gerbang sambil menumpu dagunya pada salah satu tangan. Ia sangat bosan.

Ia baru saja selesai kelas, ia mau langsung pulang tapi kembarannya yang satu ini tidak bisa diajak kompromi. Mana Ayen sama Chenle sudah pulang duluan dan Ryujin tidak ngampus karena nggak ada kelas.

"Sial udah 30 menit tuh anak jalan apa ngesot sih?"

Beomgyu merenggut kesal dan menggoyang-goyangkan kakinya bosan. Selain ia tidak suka duduk sendirian ia juga tidak suka menjadi pusat perhatian.

Apa-apaan mereka memandangnya begitu? Ia tahu ia ganteng tapi harus banget gitu mandangnya secara terang-terangan? Ia bukanlah Yeonjun yang sangat senang menjadi pusat perhatian.

Deru motor sekilas mengalihkan pandangan Beomgyu karena terparkir di dekatnya. Tapi kemudian ia mengalihkan pandangannya ke layar ponsel.

"KAK BEOMGYU!"

Beomgyu refleks menoleh ke samping, tapi bukan mata seseorang yang memanggilnya, melainkan mata dingin seseorang dari balik helm hitam fullface itu yang bertubrukan dengan manik matanya. Itu adalah pengendara motor ninja hitam yang sempat membuat Beomgyu menoleh tadi.

"KAK BEOMGYU! KAK BEOMGYU KOK SENDIRIAN DISINI? LAGI NUNGGUIN YUNA YA?"

Beomgyu menoleh ke arah Yuna yang sekarang sudah duduk di sebelahnya dan bergelayutan manja. Astaga Beomgyu rasanya ingin lari saja dari penganggu satu ini.

"Ih Kak Beomgyu kok nggak jawab? Pasti Kak Beomgyu nungguin Yuna kan? Kan? Iya sih Yuna udah nggak ngampus seminggu, tapi Yuna nggak nyangka Kak Beomgyu bakalan kangen banget sama Yuna."

Beomgyu menarik tangannya dan tersenyum risih. "Lo bisa nggak, nggak usah terlalu nempel? Gue risih!"

Yuna langsung cemberut. Beomgyu jadi kelabakan sendiri saat mata Yuna berkaca-kaca. Ia tidak pernah menghadapi orang yang sedang menangis. Biasanya ialah yang di tenangkan.

"KAK BEOMGYU!"

Beomgyu mendelik, ia kenal sekali suara cempreng itu. Kepalanya jadi sakit tiba-tiba melihat Yuna dam Wonyoung disatukan dalam keadaan begini.

"Heh bitch! Minggir lo nggak usah akting!"

Wonyoung segera mendorong Yuna menjauh bahkan hampir jatuh dari kursi, sedangkan Wonyoung sekarang sudah berada diantara Beomgyu dan Yuna dan tentu saja Wonyoung menggantikan tempat Yuna untuk bergelayutan dengan Beomgyu.

"Lo ngapain kesini anjing?"

"Suka-suka gue, emang ini kampus punya lo?"

"Tapi gue duluan yang duduk disini!"

"Oh tidak bisa, ini survival sayang siapa yang bisa bertahan itulah pemenangnya!"

Yuna sudah naik pitam dan langsung saja menarik rambut panjang bergelombang Wonyoung, sedangkan Wonyoung tidak mau kalah ikut menarik rambut lurus yang Yuna.

Sial kenapa Beomgyu jadi terjebak diantara manusia bar-bar begini?

Mau melerai ia takut sendiri, pasalnya pertarungan dua orang itu sangatlah liar. Seperti harimau dan singa yang sedang berebut untuk menguasai hutan.

Beomgyu semakin bergidik saat melihat kuku keduanya yang sangat panjang. Jangan sampai kulitnya tergores kuku itu.

"Beomgyu?"

Beomgyu menoleh dan senyum cerah langsung tercetak di wajahnya.

"Winter?"

"Winter?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Youngest Child || Jung FamilyWhere stories live. Discover now