Chapter 26 Tekad

2.7K 299 16
                                    

Happy Reading
-
-
-
-
-

"Jin lo nggak punya pacar?"

Pertanyaan itu terlontar begitu saja dari mulut Sungchan. Ryujin yang tengah duduk di sofa langsung melayangkan tatapan sinis ke arah Sungchan.

"Kenapa lo nggak suka?"

"Buset dah galak amat."

"Diem! Diem! Gue lagi sensitif." Ryujin merebahkan dirinya di sofa dan memejamkan matanya.

"Temen lo kenapa sih?" tanya Sungchan heran kepada Beomgyu yang sibuk melukis.

"Ha kenapa? Siapa?"

"Noh Ryujin."

"Bukan temen gue."

"ANJING LO GYU!"

Sungchan terkekeh. "Gyu gue mau pergi dulu."

"Kemana lo?"

"Jemput Winterlah, emang elo jomblo!"

"Bangsat! Pengen rasanya gue peyek lo Chan!"

Setelah kepergian Sungchan Ryujin langsung merebahkan dirinya di sofa sambil merengek. Sedangkan Beomgyu masih mencoba fokus melukis walau pikirannya masih melayang dengan kejadian tadi malam.

Sial kenapa dia begitu liar? Apa yang akan dipikirkan Taehyun terhadapnya?

"Kenapa ya Gyu? Kenapa Haechan lebih milih Kak Mark dibanding gue? Padahal gue udah ngasih segalanya, bahkan gue bisa semein dia. Tapi kenapa dia nggak milih gue? Dan lagi kenapa harus Kak Mark?"

"Sial gue galau."

"Gyu lo nggak ada niatan buat hibur gue gitu? Temen lo lagi galau ini."

"Gyu lo denger gue nggak sih?!"

Beomgyu tersadar dari lamunannya. Ia membenarkan raut wajahnya. "Yaudah sih ikhlasin aja."

"Enak bener itu mulut ngomong! Eh btw lo kemarin kemana? Setelah kejadian mencekam lo malah ngilang. Lo tahu nggak gue jadi nyamuk disana."

Beomgyu jadi gelagapan. Tidak mungkinkan ia mengatakan yang sejujurnya. Bahkan tadi pagi ia bangun pagi-pagi sekali, setelah meruntuki tindakannya dan langsung meninggalkan Taehyun. Tidak ia juga meninggalkan surat agar pria itu tidak panik.

Tadi ia datang pagi ke studio mengingat studio miliknya terdapat tempat tidur. Beberapa kali sudah ia tempati. Dan untungnya Beomgyu datang tepat waktu, karena setelah ia selesai mandi Sungchan datang untuk mengeceknya.

Beomgyu mengedarkan pandangannya. Tanpa sengaja matanya melihat ke arah jam dinding. Waktu makan siang?

"Jin mau makan nggak? Nanti kita jalan juga."

"Ada angin apa nih?"

"Katanya mau gue hibur, mau nggak?"

"Ya maulah, apalagi kalau gratis."

"Parasit! Tapi lo yang nyetir."

Ryujin mendengus. "Iya tuan putri."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Youngest Child || Jung FamilyWhere stories live. Discover now