Chapter 17 Liburan?

2.9K 408 15
                                    

Happy Reading
-
-
-
-
-


"Beomie!"

Beomgyu tersenyum saat melihat Jeno berada di ruang tengah. Bukan karena Jeno tapi karena banyaknya makanan di meja ruang tengah. Beomgyu langsung duduk di samping Jeno lalu memgambil pancake terdekat.

"Tumen lo baik Jen? Ada apa nih?" tanya Beomgyu sebelum melahap pancake di tangannya.

"Lo tahu?"

Tiba-tiba Jeno menyerahkan sebuah kartu pada Beomgyu. Beomgyu langsung mengambilnya, Beomgyu melihat kartu itu beberapa sesaat, tatapannya nyalang sampai kemudian ia memperbaiki ekspresinya. Ia mengunyah pancake di mulutnya lalu meminum susu.

Ia menoleh ke arah Jeno dengan senyum manis di wajahnya. "Gue udah tahu kok, bahkan pacar Kak Taehyun yang ngasih tahu aku."

"Apa? Dia nggak nyakitin lo kan?" ucap Jeno khawatir.

Beberapa hari yang lalu pacarnya Taehyun memang datang bertemu dengannya dan di kafe waktu bersama Soobin. Beomgyu kaget tentunya, tapi untung banyak orang sudah mengingatkannya akan hal itu. Lagipula pacar Taehyun terlihat sangat baik dan pengertian. Dia sedikit pun tidak memunculkan emosi saat bicara dengan Beomgyu.

Beomgyu menggeleng. "Enggak kok, dia cuma ngasih kartu undangan sama nyuruh gue buat jauhin Kak Taehyun. Bukannya mereka cocok? Cantik sama ganteng."

Jeno menatap sang adik pedih, ia tahu senyum ceria sambil menutup mata menunjukkan eye smile nya hanya agar mata mereka tidak bertemu dan dia tidak mau menunjukkan kesedihannya.

"Lo masih bisa biasa-biasa aja Gyu? Lo udah dimainin sama dia!"

"Enggak kok, mungkin bagi dia gue cuma adiknya. Percis kea orang-orang lakukan sama gue. Aura gue kan emang adik-able banget."

"Gyu jangan bohong! Tatap mata gue sekarang! Lo nggak perlu sembunyiin apapun dari gue!"

"Tapi lo ngerasain hal yang berbeda kan? Lo nganggep dia lebih?"

"Ihh siapa bilang? Sotoy!"

Beomgyu terdiam saat Jeno memegang kedua sisi pundaknya. Mata mereka saling menatap. Perlahan isak tangis mulai keluar, Beomgyu paling tidak bisa berbohong kalau sudah menatap mata Jeno.

Jeno langsung merengkuh tubuh adiknya. Menepuk pelan kepalanya. Hatinya sakit melihat Beomgyu menangis, tapi kata Nana dengan menangis beban seseorang akan sedikit berkurang, jadi ia mencoba menurutinya.

Beomgyu tidak bicara, ia hanya menangis melampiaskan segala emosinya. Sampai kemudian napas teratur Beomgyu terdengar. Jeno langsung mengangkat tubuh adiknya dan membawanya ke kamar.

Jeno mengelus pipi adiknya yang meninggalkan jejak air mata. "Maafin gue karena udah ngebiarin lo terluka."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Youngest Child || Jung FamilyWhere stories live. Discover now