Epilog

7K 400 28
                                    

Happy Reading
-
-
-
-
-

Tangan besar itu bergerak, perlahan kelopak mata yang sudah lama terpejam itu mulai terbuka. Napasnya tidak beraturan dengan detak jantung yang terpacu sangat cepat.

"Tyun kau sudah sadar?"

Taehyun dapat mendengar suara manis itu. Suara bunanya yang terlihat sangat gembira dan terharu. Tapi Taehyun masih terdiam dengan pikiran yang berkecambuk.

Tidak mungkin mimpinya itu benerankan? Beomgyu masih ada kan?

Mata Taehyun begulir ke segala arah, mencari sosok cantik dan manis itu. Tapi matanya tidak kunjung menemukan sang pujaan hati. Hatinya jadi resah.

Beberapa orang berbaju putih datang dan memeriksa keadaan Taehyun. Taehyun hanya merespon seadanya sampai mereka kekuar. Taehyun lalu memandang ke arah Jimin yang tersenyum hangat ke arahnya.

"Buna, apa kau tahu Jung Beomgyu?"

Jimin mengernyit. "Beomgyu? Anak bungsu Keluarga Jung?"

Taehyun mengangguk. "Apa dia tidak pernah kesini? Apa Buna tahu dimana dia?"

"Ah Tae dia sudah pergi-"

Taehyun menggeleng, telinganya langsung tuli. "Nggak mungkin, itu nggak benerkan? Beomie pasti masih ada, Buna bohongkan?"

"Taehyun tenang! Buna bisa jelasin!"

Taehyun tidak mendengarkan, ia langsung bangkit ingin turun dari ranjang rumah sakit. Tapi Jimin menahannya.

"NGGAK BUNA AKU MAU BUKTIIN SENDIRI KALAU SEMUA ITU NGGAK BENER!"

"Buktiin apa?"

Taehyun menoleh dan seketika dia membeku. Jung Beomgyu berdiri di ambang pintu sambil membawa paperbag ditangannya.

"Beomie?"

Taehyun ingin turun dan menghampiri Beomgyu. Tapi kakinya tidak cukup kuat untuk menopang tubuhnya sehingga dia terjatuh.

"KAK TYUN"

Beomgyu segera berlari dan mencoba membatu Taehyun naik ke arah ranjang. Taehyun segera memeluk Beomgyu erat seakan ia masih tidak percaya dengan apa yang ia lihat.

Mimpinya terasa sangat nyata, jadi dia sudah bepikiran yang tidak-tidak.

"Kak kamu kenapa?"

"Kamu nggak apa-apakan sayang? Apa kamu ada luka?"

"Udah main sayang-sayangan aja, dah minta restu gue belom?"

Seketika acara melownya berhenti. Beomgyu memandang tidak suka ke arah Jeno yang baru datang bersama Mark.

"Diem lo jenong!"

"Oke gue diem, tapi lo kesini dulu. Jangan deket Taehyun dulu!"

Taehyun mengeratkan pelukannya pada Beomgyu. Ia baru saja bisa memeluk Beomgyu setelah sekian purnama masa Jeno dengan songongnya menyuruh Beomgyu jauh-jauh daru Taehyun.

"Dia sekarang milik gue!"

"Dih apaan anjeng! Dia adek gue. Sini lo Gyu!" ucap Mark tidak terima adik kesayangan di hak patenkan.

Sedangkan Beomgyu ketawa melihat tingkah kakak-kakak dan Taehyun. Ia juga tidak ingin jauh-jauh dari Taehyun, makanya ia membiarkan Taehyun memeluknya erat.

"Si bontot malah senyam-senyum. Sini lo! Gue aduin Jeje lo yah!"

"Kenapa?"

Semua orang menoleh ke arah belakang Jeno. Ada Jaehyun dan Jungkook dengan setelah lengkap masuk.

"Je lihat deh Beomie dikurung sama Taehyun!"

"Kang Taehyun-"

"Jangan lupa Tuan Jung, masalahnya udah selesai jadi Beomie sekarang milik saya."

"Dikira Beomie barang? Lepas-lepas!"

"Jangan gitu dong sayang."

"Nahkan Je bantai aja! Pake sayang-sayangan segala." kompor Jeno.

"Ada apa ini? Bubu sama Sungchan ketinggalan apa?"

"Tuan Jung saya mau melamar anak bungsu anda."

Semua orang terkejut dengan pernyataan dari Taehyun. Ini benar-benar tiba-tiba membuat dalam sekejap ruangan sunyi.

"Tae keknya kepala lo kepentok kurang keras deh di aspal. Mau gue pentokin lagi nggak?" ucap Jeno geram.

"Jangan ngadi-ngadi deh lo! Cukup Jeno yang ngelangkahin gue, Beomie jangan dulu!" Ucap Mark tidak terima.

"Lah gue doang yang nggak kebelet nikah. Je, Uchan juga mau nikah sama Winter ya!"

Dan seketika dalam ruangan itu ribut saling memperebutkan siapa duluan yang nikah. Membuat para orang tua pusing. Beginilah nasib kalau anak-anak jaraknya tidak begitu jauh.

"Baiklah Kang Taehyun, saya terima lamaran kamu untuk menikahi Beomie. Tapi dengan syarat, setelah sembuh kamu main boxing sama saya dan kalau menang baru boleh nikah sama Beomie."

Keluarga Jung kecuali Jeno terbelalak. Mereka sangat tahu kalau kepala keluarga Jung itu sangat pandai dalam bidang bela diri. Dan itu diturunkan pada Jeno.

"Jejeeee" rengek Beomgyu.

"Nggak ada rengekan. Jeje nggak mau ya anak kesayangan Jeje nikah sama orang lemah."

"Orang yang nggak terima tantangan ya orang yang lemah." Jeno tersenyum miring.

"Oke saya terima tantangannya."

Nggak kerasa ya udah sampai akhir cerita

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Nggak kerasa ya udah sampai akhir cerita. Terimakasih untuk semua yang sudah meluangkan waktu untuk membaca cerita ini.


Terimakasih untuk semua yang sudah mau mampir dan terimakasih banyak untuk yang sudah mengapresiasi ceritanya dengan memberikan vote dan komen.

Kalau ada yang ingin ditanyakan, tanyakan disini yaa.

See you.

By Theachoi

Youngest Child || Jung FamilyWhere stories live. Discover now