t u j u h

930 79 10
                                    

t  u  j  u  h

________

Aku mematung saat mendengar pernyataan cinta itu ke luar dari bibirnya. Bukan, ini bukan karena aku terkejut mendengar pernyataan cinta yang ia utarakan dengan gamblangnya itu. Melainkan, aku teringat kembali akan sosok lelaki bermata elang itu lagi, saat ia melakukan hal yang sama seperti lelaki yang ada di hadapanku ini. Pernyataan cintanya saat di kelas kami dua tahun lalu di depan teman-teman sekelas kami itu. Dan kali ini, lelaki di hadapanku ini melakukan hal yang sama sepertinya, tapi dalam situasi dan tempat yang beda.

"... aku tau, seberapa keras pun aku mencoba untuk menggeser sosoknya dari hati dan ingatanmu, aku tak akan pernah bisa." aku melihat ia mengembuskan napasnya di sela perkataannya tiap detiknya, "karena dari dulu sampai detik ini, hatimu masih akan selalu tetap menjadi miliknya."

Kalau emang kamu benar-benar tau tentang itu, kenapa kamu masih terus melakukan hal ini, Vel? Bukankah, itu akan semakin menyakiti hatimu?

Aku menyuarakan pertanyaanku itu di dalam hatiku. Seolah merasakan rasa sesak yang sama sepertinya.

"Tapi, untuk kali ini aja. Izinkan aku untuk egois agar bisa memilikimu dengan caraku sendiri," ucapnya sambil menatap kedalaman mataku dengan mata sipitnya itu, membuat lidahku semakin kelu karena permintaan ajaibnya itu.

Sealama beberapa detik kami saling terdiam dengan posisi yang sama seperti sebelumnya. Aku yang berdiri di hadapannya, dan ia yang berlutut di hadapanku dengan satu tangan yang disembunyikan di balik punggungnya. Membuatku mau tak mau, harus mengakui kelebihannya yang satu itu.

"Gimana?" tanyanya dengan nada tidak sabar yang aku tangkap di telingaku.

Aku menggit bibir bawahku ragu. "Kamu yakin?" tanyaku akhirnya, setelah sekian lama tak bersuara.

Ia mengangguk yakin. "Aku tak pernah seyakin ini sebelumnya," ucapnya mantap.

"Tapi, bukankah itu akan lebih menyakiti hatimu, Vel?"

Ia menggeleng, lalu tersenyum tipis. "Nggak apa," ucapnya, "seenggaknya, kamu udah kasih kesempatan buatku untuk selalu ada di sampingmu."

Dengan satu helaan napas, disaksikan denganlautan manusia di sekelilingku, aku pun akhirnya mengangguk tanpa menghiraukanrisiko yang akan aku hadapi di kehidupan selanjutnya.

_______

A/N Baru nyadar, kata 'lelaki bermata elang' (Keanu) sering ketuker sama 'lelaki bermata sipit' (Ravel) ._. Jadi, kalo ada typo kasih tau yaa!

08 Maret 2015

AyeshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang