Don't Leave Me - 36

272 36 2
                                    

Tangan Siwon bergerak, dan perlahan ia membuka matanya dan menatap Yoona.

"Mengapa ada seorang bidadari disini?" tanya Siwon, pria itu sudah sadar hanya saja ia sengaja ingin membuat Yoona tertawa.

"Jangan melucu, ini semua tidak lucu oppa. Mengapa kamu menyembunyikan penyakit mu dari ku? Mengapa oppa?" ujar Yoona kemudian Siwon memeluk nya.

"Sayang, siapa yang sakit? Oppa tidak sakit, oppa kuat" ujar Siwon, ia berusaha untuk tetap kuat di depan Yoona.

"Oppa cukup, mengapa oppa seperti ini? Apa oppa tidak mau hidup bersamaku lagi?"

Siwon berusaha untuk duduk, kemduian ia kembali memeluk Yoona dengan erat, walaupun bagian jantung nya masih terasa sakit.

"Sayang, jika oppa tidak mau hidup bersamamu, oppa sudah pergi dari dulu. Dan sekarang? Oppa masih bertahan di samping mu"

"Kalau begitu mengapa oppa menyembunyikan nya dariku?"

Siwon menghapus air mata Yoona dan mengecup kedua matanya.

"Apa kamu mau memiliki suami yang berpenyakitan seperti ini? Suami yang ajal nya sudah dekat? Lalu bagaimana kamu bahagia nantinya?" ujar Siwon, ia juga ikut meneteskan air matanya.

"Oppa, mau kamu sakit atau tidak, itu semua tidak mengubah rasa cinta ku padamu. Mau kamu mati sekali pun, itu tidak akan mengubah segalanya, kamu memang bukan cinta pertama ku oppa, tapi kamu adalah cinta sejatiku, cinta terakhir ku, cinta ku selamanya, tidak mungkin karena hal ini aku meninggalkan mu"

"Sayang,,"

"Oppa, penyakit yang oppa alami masih bisa di sembuhkan, aku mohon jangan tinggal kan aku lagi"

"Tapi kamu harus bahagia Yoong,,"

"Kebahagiaan aku adalah kamu oppa, aku mohon,,"

"Tapi,,"

"Apa kamu mencintaiku oppa?"

"Seratus kali kamu bertanya itu maka oppa akan menjwab iya dan iya, oppa mencintaimu Yoong, sangat mencintaimu,,"

"Jika begitu, maukah oppa sembuh demi aku? Demi Im Yoona, demi keluarga kita?"

"Ne, oppa akan berusaha Yoong,,"

Yoona tersenyum, kemudian ia mencium bibir Siwon. Tidak ada gerakan sama sekali, hanya sebuah kecupan yang Yoona lakukan.

"Fighting, aku selalu ada di samping mu oppa. Dan jangan pernah mengatakan bahwa oppa akan menceraikan ku, karena aku tidak akan pernah mau bercerai dengan oppa"

"Maafkan oppa ya sayang, seharusnya oppa lebih berpikir dewasa lagi, seharusnya kamu mengetahui penyakit oppa, mianhe,,"

"Gwechana, bertahan lah oppa,," Yoona mencoba untuk kuat di hadapan Siwon, ia tersenyum tetapi air matanya menetes.

"Jangan menangis,,"

"Oppa, kamu istirahat ya, aku keluar sebentar"

"Mau kemana?"

"Aku ingin membeli makanan oppa,,"

"Suruh Kyuhyun atau Sehun saja"

"Aku tidak mau merepotkan mereka. Kamu istirahat lah oppa"

"Baiklah, tapi berjanjilah akan kembali"

"Ne oppa, tentu,,"

Setelah itu Siwon kembali berbaring dan Yoona keluar dari ruangan Siwon. Setelah keluar, Yoona langsung menjatuhkan lututnya di atas lantai, air matanya semakin deras keluar.

Tuan Im langsung memeluk nya.

"Mengapa cobaan begitu berat appa? Mengapa harus Siwon Oppa yang mengalami nya? Mengapa?" ujar Yoona dengan suara yang gemetar karena menangis.

"Sabar Yoong, ini sudah kehendak Tuhan,,"

"Tapi mengapa harus penyakit itu, mengapa harus penyakit yang mematikan?" mereka semua yang melihat Yoona pun juga ikut menangis. Seorang Choi Siwon yang di kenal sangat kuat kini menjadi lemah hanya karena satu penyakit.

Siwon mendengar semua ucapan Yoona, karena saat Yoona keluar dari ruang nya, Siwon bangkit dari ranjang dan berdiri di dekat pintu. Ia bisa melihat Yoona menangis lewat kaca yang ada di samping pintu. Jujur, ia tidak kuat berdiri diam seperti ini, tetapi ia harus bisa demi Yoona.

Siwon mendengar dan melihat Yoona sambil memegang bagian dadanya.

"Oppa sudah tidak berguna lagi Yoong, seharusnya kamu meninggalkan oppa saja,," gumam Siwon.

"Tuhan, aku mohon jangan mengambil ku dulu sebelum aku melihat Yoona bahagia bersama pria lain, dia akan bahagia dengan pria yang benar-benar kuat dan sehat, tidak seperti aku yang berpenyakitan"

Perlahan Siwon membuka pintunya dan keluar dari ruangannya. Mereka semua terkejut saat melihat Siwon keluar dari ruangannya, padahal ia masih sangat lemas.

"Oppa,,"

"Sayang, jangan menangis,," Siwon menghapus air mata Yoona menggunakan tangan kanannya, sedangkan tangan kirinya memegang bagian dadanya.

Keluarga Choi dan juga keluarga Im menangis. Meraka bahan tidak mau melihat Siwon karena mereka akan semakin sedih.

"Appa, eomma, kalian jangan khawatir, aku akan baik-baik saja" ujar Siwon sambil tersenyum. Kemudian ia beralih pada tuan Im dan istrinya. "Appa Im, eomma Im. Kalian tahu kan aku adalah Choi Siwon, pria yang kuat, jadi kalian tenang saja, aku tidak akan kenapa-kenapa, apalagi Yoona ada di samping ku, aku pasti akan lebih kuat" ujar Siwon dan tuan Im memeluk nya.

"Maafkan appa karena appa pernah memukul mu saat itu, maaf,," ujar tuan Im dan Siwon mengangguk. Kemudian ia melepaskan pelukannya.

"Gwechana appa, anak laki-laki memang harus di pukul" ujar Siwon. Sedangkan Yoona, ia masih tetap menangis melihat Siwon yang berpura-pura untuk kuat.

"Kyuhyun, Sehun. Kalian juga jangan menangis begitu, kalian terlihat sangat lemah. Lihatlah, aku saja tidak menangis, oh ayolah jangan menangis seperti itu, kita kan kuat" ujar Siwon dan lagi-lagi ia berusaha untuk tersenyum dan memperlihatkan bahwa dirinya sanggup. Padahal mereka semua sudah melihat bahwa sedari tadi tangan kiri Siwon tidak lepas dari dada nya, ia pasti sedang menahan sakit jantung nya.

"Hyung, kamu memang kuat, kamu sangat kuat" ujar Kyuhyun, ia selalu tertawa jika berbicara dengan Siwon kini ia malah menangis di hadapan nya.

"Hyung, aku bangga apdamu" ujar Sehun, kemudian mereka bertiga berpelukan.

Kemudian Siwon beralih pada Tifanny, wanita itu juga menangis.

"Tifanny, aku akan memperkenalkan mu pada mereka agar mereka tidak salah paham lagi. Jadi Tifanny adalah sahabat ku, sama seperti Kyuhyun dan Sehun, dan aku tidak memiliki hubungan apapun dengannya, dia adalah sahabat ku" ujar Siwon dan tersenyum pada Tifanny.

"Fanny-ah, kamu mau berteman dengan Yoona? Aku tidak mau kalian bermusuhan seperti ini" ujar Siwon dan Tifanny mengangguk.

"Tentu oppa,,"

Kemudian Siwon kembali beralih pada Yoona ia tersenyum menatap ke arah istrinya.

"Hey sayang, jangan menangis" bisik Siwon. "Kamu tahu kan oppa pria yang kuat, oppa bisa bertahan karena oppa masih memiliki tanggung jawab untuk menjaga kamu, percaya lah oppa akan kuat" ujarnya lagi. Kemudian ia tidak sadarkan diri, tubuhnya terjatuh di atas lantai dan membuat semua orang panik.

"Dokter Lee" teriak mereka semua.













TBC

Don't Leave MeWhere stories live. Discover now