Don't Leave Me - 10

400 50 4
                                    

Siwon POV

Aku tidak fokus menyetir karena suara Yoona membuatku tidak bisa menahan rasa sakit ini. Mengapa dia tidak bisa mengerti bagaimana perasaanku, aku tidak mengapa jika dia tidak membalas cintaku, tetapi setidaknya dia menghargai posisi ku sebagai suaminya. Suami mana yang akan tahan jika mendengar istrinya mengatakan cinta pada pria lain?

Kepalaku terasa pusing, aku tidak tahu harus melakukan apa lagi, walaupun aku sudah baik pada Yoona, tetapi ia masih saja seperti dulu, perasaan nya tidak akan pernah berubah. Kebahagiaan hanya untuk sementara, tidak berjalan mulus selamanya.

Aku menundukkan kepalaku, bahkan aku tidak menyadari bahwa saat ini aku masih menyetir. Suara teriakan Yoona membuat aku tersadar. Akhirnya aku langsung menghentikan mobil ku, dan untung saja aku bisa mengatasi semuanya, jika saja aku telat satu detik, mungkin aku dan Yoona sudah mati tertabrak oleh truk.

"Yak Choi Siwon,,," teriak Yoona dan sontak aku meminggirkan mobilku ke samping.

Aku menarik nafas ku yang tidak stabil, begitu pun dengan Yoona. Wanita itu menatap ku dengan tatapan marah.

"Apa kamu sudah gila Choi Siwon, mengapa kamu melamun? Bagaimana jika kita tertabrak oleh truk itu? Apa kamu ingin mati? Jika memang kamu ingin mati, mati saja dan tidak perlu mengajak ku" ujarnya dan aku menatapnya dengan tatapan tidak percaya. Yoona kah ini? Apa benar ini dirinya? Mengapa dia berbicara seolah ia tidak memiliki hati dan otak untuk berpikir? Sopan kah dia berbicara seperti itu padaku? Apa dia lupa jika aku adalah suaminya? Aniy, suami yang tidak pernah di cintainya.

"Apa yang membuat mu seperti ini? Untung saja kamu langsung menghentikan mobil ini, jika tidak,,"

"Cukup Im Yoona" teriakku dan Yoona menatapku dengan tatapan tidak percaya, mungkin dia kaget karena aku berteriak padanya.

"Tidak mungkin aku mengajakmu mati bersama, yang aku inginkan adalah melihatmu hidup di dunia dengan kebahagiaan. Dan satu lagi, aku tidak suka jika kamu berteriak padaku, kamu lupa aku siapa? Aku suamimu Im Yoona, pantas kah kamu mengatakan hal seperti tadi padaku?" ujarku dengan nada kesal. Kali ini aku yang marah padanya, bukan karena dia masih berhubungan dengan Sehun, tetapi karena dia tidak menganggap ku sebagai suaminya.

"Aku tahu kamu memang tidak akan pernah mencintai ku, aku terima semua itu Yoong, tetapi aku tidak terima jika kamu tidak menghormati ku. Kamu tidak mengerti bagaimana perasaanku, aku selalu diam di saat kamu teleponan dengan Sehun, aku tidak mengatakan apapun. Gwechana, aku mengerti akan hal itu, tetapi bisakah kamu menghargai ku? Aku suamimu, aku berada di samping mu, pantas kah kamu seperti tadi padaku?" ujarku lagi dan lagi. Kini aku meneteskan air mataku yang sudah tertahan sedari tadi.

Dia tidak mengatakan apapun, mungkin dia sudah sadar akan ucapannya tadi yang membuat aku semakin emosi.

"Mianhe jika aku membentak mu, tetapi ini yang hanya bisa aku katakan padamu. Aku kecewa pada sikapmu Im Yoona, sangat kecewa"

Kemudian aku kembali melajukan mobilku. Sedangkan Yoona, wanita itu terdiam dan tidak mengatakan apapun.

"Mianhe, hanya ini yang bisa membuat kamu sadar bahwa aku adalah suamimu" batin ku.

****

Author POV

Sesampainya di rumah, Siwon langsung masuk ke dalam kamarnya tanpa mengatakan apapun. Biasanya ia selalu membuka pintu Yoona ataupun selalu turun setelah Yoona turun. Tetapi kali ini ia masuk lebih dulu dan meninggalkan Yoona sendiri.

Yoona menatap punggung Siwon. Pria itu sedang kesal padanya, tidak biasanya Siwon seperti ini.

"Apa ucapanku saat berada di dalam mobil tadi salah?" gumam Yoona.

Setelah masuk ke dalam rumahnya, Yoona menatap ke arah pintu kamar Siwon.

"Apa dia begitu marah padaku? Sehingga dia masuk lebih dulu?"

Akhirnya Yoona memiliki ide. Ia berjalan menuju ke arah dapur untuk membuat makan malam nanti. Pasti Siwon akan senang jika memakan masakan nya.

"Semoga saja dengan makanan ini dia kembali seperti biasanya" batin Yoona sambil menyiapkan makanan untuk Siwon.

Setelah selesai, Yoona langsung menuju ke arah kamar Siwon dan memberanikan diri untuk mengetuk pintu Siwon.

"Oppa, ini aku Yoona. Bisakah kamu membuka pintunya? Aku sudah membuat makanan untukmu oppa" ujar Yoona.

Sedangkan Siwon, ia masih bisa mendengar suara Yoona tetapi ia tidak keluar dari kamarnya.

"Oppa, mianhe atas kejadian tadi, aku tidak bermaksud mengatakan hal itu oppa, saat itu aku sangat shock"

"Oppa, please,,"

Akhirnya Siwon luluh, ia pun membuka pintu nya.

"Oppa, akhirnya kamu mau membuka pintunya. Ini aku membuatkan makan malam untukmu oppa" ujar Yoona sambil memberikan makanan untuk Siwon.

"Gomawo,,"

Yoona mengangguk sambil tersenyum. Siwon membawa makanan nya ke meja makan dan mulai memakannya.

Yooan duduk di samping Siwon. Ponsel nya berbunyi dan itu adalah panggilan dari Sehun.

Siwon menatap Yoona, ia tahu bahwa Sehun sedang menelpon Yoona saat ini. Sedangkan Yoona, ia malah menatap Siwon seakan ia takut mengangkat telepon dari Sehun.

"Angkat saja,," ujar Siwon.

"Tapi,,"

"Kamu takut jika ada aku disini? Gwechana, aku tidak melakukan apapun"

Yoona mengangguk pelan. Dengan perlahan ia mau mengangkat telepon Sehun. Tetapi sebelum Yoona menggeser tombol hijau, suara ponsel Siwon lebih dulu berbunyi dan membuat niat Yoona untuk mengangkat telepon dari Sehun terhenti.

Siwon mengangkat telepon nya. Seseorang yang sedang menghubungi Siwon saat ini adalah Tifanny.

Yoona menatap Siwon tanpa mempedulikan suara ponsel nya yang sedari tadi berbunyi.

"Yeoboseo Tifanny"

"..........."

"Baiklah, kita akan bertemu malam ini. Lagian aku juga belum makan" ujar Siwon dan membuat Yoona heran. Mengapa Siwon mengatakan belum makan, lalu yang dia lakukan saat ini apa jika bukan menyantap makanan yang ia masak.

Siwon mematikan ponselnya, kemudian dia bangkit dari tempat duduknya tanpa menghabiskan makanan yang Yoona masak.

Yoona menatap Siwon, jujur ia tidak suka melihat Siwon seperti ini.

"Oppa, kamu mau kemana? Mengapa kamu tidak menghabiskan makanan ini? Dan Tifanny siapa dia? Lalu mengapa kamu mengatakan belum makan?" tanya Yoona dan Siwon tersenyum miris.

"Tifanny adalah kekasihku" ujar Siwon dan membuat Yoona menatapnya dengan tatapan tidak percaya.

Siwon sengaja mengatakan hal itu, ia ingin Yoona sadar betapa sakitnya jika mendengar bahwa pasangannya sudah memiliki kekasih. Dan itulah yang Siwon rasakan saat ini.




TBC

Don't Leave MeWhere stories live. Discover now