Don't Leave Me - 16

327 45 5
                                    

"Oppa, kamu sedang bercanda kan?" tanya Yoona dan Sehun menggeleng.

"Aku tidak pernah bermain-main dengan ucapanku Yoong, semua yang aku katakan bukan sebuah candaan"

Yoona tertawa dan Sehun menatapnya heran.

"Tidak, tidak. Pasti kamu sedang bercanda denganku, ayo oppa cepat jalankan mobilnya, aku lapar" ujar Yoona, ia masih tidak yakin dengan ucapan Sehun.

"Ini semua nyata Im Yoona. Aku ingin hubungan ini berakhir"

Perlahan Yoona meneteskan air matanya, ia tidak percaya dengan semua ini.

"Oppa,,"

"Maaf, aku mengakhiri hubungan ini bukan karena aku tidak mencintaimu, tetapi karena aku tidak yakin denganmu"

"Mwo?"

"Aku rasa kamu sudah tidak mencintaiku lagi Yoong, kamu sudah mulai mencintai suamimu"

"Mworago?"

"Siwon sangat mencintaimu Im Yoona, dia sangat mencintaimu, cintanya melebihi cintaku padamu. Dan aku rasa Siwon pantas mendapatkan mu dari pada diriku"

"Oppa, cukup,,"

"Jangan pernah menyia-nyiakan pria sebaik dirinya, kamu pasti akan menyesal Yoong. Maaf karena keputusan ku terlalu mendadak, kamu tenang saja, aku akan tetap selalu menjadi teman baikmu, jika kamu memiliki masalah maka katakan saja padaku, hubungan ini memang berakhir tetapi hubungan persahabatan kita tidak akan pernah berakhir Yoong.  Maafkan semua atas sikap ku sekali lagi, aku mencintaimu Yoong, tapi dengan perlahan aku akan mulai tidak mencintaimu lagi"

Yoona tidak menatap Sehun sama sekali, ia tidak terima dengan keputusan Sehun saat ini.

Dengan perlahan Sehun menggenggam tangan Yoona dan dia menghapus air mata Yoona.

"Kamu adalah wanita satu-satunya yang ada di hatiku, aku menyerah bukan berarti aku membencimu, tetapi karena cintaku tidak bisa sebanding dengan cinta suamimu. Aku tidak bisa mengalahkan nya, dia lah yang pantas untukmu"

Yoona menghempaskan tangan Sehun dan berteriak padanya.

"Pria mana yang panas untukku? Pria bajingan seperti dirinya? Pria yang sudah menghamili ku dan membuat aku berpisah denganmu?" teriak Yoona sambil menghapus air matanya.

"Im Yoona, sadarkah kamu dengan ucapanmu seperti itu? Aku tahu kamu sangat sedih dengan kondisi seperti ini, tetapi Siwon lebih sedih Yoong, tidak akan ada pria sebaik dirinya dan sesabar dirinya, mungkin jika aku menjadi Siwon, aku akan meninggalkan mu"

"Yoong, aku tahu kamu adalah wanita yang sangat baik hati, lembut dan pemaaf. Aku yakin kamu pasti bisa memaafkan nya, kesalahan di masa lalu memang sangat menyakitkan, tetapi lama-kelamaan semuanya akan pudar Yoong, dengan cara apa? Dengan cara saling mencintai, kamu pasti akan melupakan semua kejadian di masa lalu karena kamu sudah mulai mencintai dirinya, percayalah"

Yoona menggeleng pelan.

"Percayalah Yoong,,"

"Aku akan membenci dirinya, karena dia kamu memutuskan hubungan kita seperti ini"

"Maaf, ini semua bukan kesalahan nya, ini adalah keputusan ku, apa kamu tidak berpikir aku akan merasakan sakit jika terus menjalani hubungan terlarang seperti ini?"

"Ini bukan hubungan terlarang oppa"

"Ini hubungan terlarang Yoong, aku adalah perusak hubungan mu dengan Siwon"

"Pria itu lah yang sudah merusak semuanya"

"Im Yoona cukup. Jangan pernah mengatakan hal itu lagi, kamu sangat bodoh telah menghina dirinya seperti itu. Semua keputusan ada di tanganmu, kamu ingin mulai mencintai nya atau tidak mencintai nya sama sekali, aku tidak akan memaksamu, dan kamu harus ingat, penyesalan akan selalu datang di akhir. Aku yakin kamu pasti akan menyesal. Maaf, aku harus pergi,," ujar Sehun dengan sangat pelan, ia tahu saat ini Yoona kecewa dengan sikapnya, tetapi ia harus melakukan ini semua, jika tidak ia pasti akan di cap sebagai pria licik yang merebut istri orang lain.

"Maafkan aku,,"

Dengan perasaan marah Yoona membuka pintu mobil Sehun dan turun dari mobilnya.

Kemudian Yoona pergi dan meninggalkan Sehun yang masih berada di dalam mobil.

"Maafkan aku, kamu harus bahagia Yoong,," gumam Sehun sambil menatap kepergian Yoona. Ia tahu Yoona pasti sangat marah padanya.

Kemudian Sehun mengeluarkan ponselnya dan ia menelpon Kyuhyun.

"Hyung,," ujar Sehun saat panggilan nya tersambung Dnegan Kyuhyun.

"Ada apa?" tanya Kyuhyun dengan nada yang biasa saja.

"Jangan menghindari ku lagi Hyung, aku ingin hubungan persahabatan kita terjalin kembali"

"Cih, kamu pikir aku mau bersahabat dengan pria yang sudah membuat sahabat terbaikku hancur?"

"Hyung,,"

"Kamu bukan lagi sahabatku lagi sejak kamu berselingkuh dengan Yoona, aku pikir setelah Yoona menikah kamu akan meninggalkan nya"

"Mianhe Hyung, maafkan semua kesalahanku, dan sekarang aku sudah memutuskan untuk berpisah dengannya"

"Mwo??"

****

Siwon menepikan mobilnya dan turun dari mobilnya. Ia berdiri di hadapan sungai Han sambil tersenyum pahit.

"Cinta begitu menyakitkan,," batin Siwon.

"Tuhan, jika Yoona memang bukan jodohku, pisahkan kami secara baik-baik tanpa ada sakit dan kekecewaan sama sekali, tetapi jika memang Yoona adalah jodohku, maka persatuan kami dengan cinta, jujur aku tidak ingin berpisah darinya, aku tidak ingin dia meninggal ku, aku ingin dia tetap berada di samping ku"

"Hidup bersamanya saja aku sudah bahagia, apalagi hidup karena adanya cinta, mungkin aku akan mati bahagia jika begitu, bukan mati menderita"

"Im Yoona, sampai kapan kamu akan terus seperti ini padaku? Sampai kapan sayang?"

Siwon berbicara sendiri di hadapan sungai Han sambil melihat ombak yang terus bergelombang dengan tenang.

"Aku begitu mencintaimu, aku rela kehilangan seluruh nyawaku asalkan kita bisa bersama selamanya"

"Apa kamu begitu mencintainya?" suara seorang wanita membuat Siwon terkejut dan ia langsung menghapus air matanya.

"Sebesar apa cintamu untuknya?" ternyata pemilik suara tersebut adalah Tifanny, teman Siwon.

"Ah, Fanny-ah sejak kapan kamu disini?"

"Sebelum kamu datang aku sudah berada di sini oppa"

"Nde?"

"Apa kamu sangat mencintainya?"

"Ne, sangat mencintainya"

"Lalu mengapa kamu menangis disini?"

"Nde?"

"Menangis disini tidak akan membuatnya jatuh cinta padamu"

"Apa maksudmu Tifanny?" tanya Siwon dengan heran.

"Perjuangkan lah cinta mu padanya, lakukan sesuatu yang bisa membuat hatinya luluh padamu, jangan pernah menyerah akan hal itu"

"Aku,,"

"Oppa, aku yakin kamu pasti akan di cintai oleh wanita yang kamu cintai"

Siwon menatap Tifanny, ia akhirnya mengerti apa yang Tifanny katakan.

"Oppa, aku adalah temanmu, jika kamu membutuhkan sesuatu atau ingin curhat padaku silahkan oppa"

"Gomawo Fanny-ah, kamu memang teman terbaikku"

Tifanny tersenyum.

"Gomawo atas saran mu barusan, aku akan memperjuangkan Yoona"

"Tentu oppa, kamu memang harus memperjuangkan nya"

Siwon tersenyum. Kini air matanya tidak menetes lagi. Ia merasa bahagia.

"Kamu wanita yang sangat beruntung Yoona" batin Tifanny.

"Choi Siwon,,"

Siwon dan Tifanny berbalik saat mendengar suara itu. Dan betapa terkejutnya saat Siwon melihat keberadaan Yoona di sana. Sejak kapan Yoona berada di sana?

"Yoong,,"

Yoona menghapus air matanya, kemudian ia pergi meninggalkan tempat itu sambil menangis.









TBC

Don't Leave MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang