Don't Leave Me - 15

349 53 9
                                    

Tuan Choi dan nyonya Choi akhirnya pamit dan pulang ke rumah nya, mereka tidak menginap di tempat Siwon dan Yoona.

Melihat orang tuanya sudah pulang, Siwon masuk ke dalam kamarnya tanpa menerakan apapun.

Yoona juga ikut masuk ke dalam kamar Siwon dan menatap pria itu.

"Apa yang aku lakukan selama ini adalah sebuah kesalahan?" batin Yoona sambil menatap Siwon. Pria itu duduk di sofa sambil memijat kepalanya.

Yoona mengingat kejadian di mana mertuanya memohon padanya untuk tidak menyakiti Siwon. Ia bingung, apakah dia bisa melakukan hal itu atau tidak.

"Oppa,," akhirnya Yoona membuka suaranya dan duduk di samping Siwon.

"Ne,"

"Mengapa kamu melamun oppa?"

"Aniya, aku hanya memikirkan ucapan appa"

"Memangnya apa yang appamu katakan?"

Siwon menatap Yoona dalam-dalam.

"Appa meminta ku untuk berpisah denganmu,," ujar Siwon dengan nada pelan.

"Mwo?"

"Appa dan eomma sudah mengetahui semuanya, mereka mengetahui semua rahasia kita Yoong, maka dari itu appa meminta ku untuk berpisah denganmu"

"Mengapa sebaliknya"

"Nde?"

"Eomma mu memohon padaku untuk tidak berpisah denganmu dan tidak menyakiti mu, dia sampai berlutut di hadapan ku"

"Lalu, apa kamu menyetujui nya?" tanya Siwon dan Yoona mengangguk.

"Aku tidak tega melihat eomma mu memohon padaku"

Siwon tersenyum pahit, ternyata sikap Yoona seperti ini karena eomma nya.

"Tidak perlu melakukan hal itu lagi"

"Apa maksudmu oppa?"

"Jika kamu tidak bisa melakukan apa yang eomma minta, maka jangan di lakukan. Hidup seperti ini saja aku sudah bahagia"

"Aku tidak mengerti apa maksud mu"

"Jika kamu tidak mencintaiku, maka biarlah seperti itu, jangan memaksa dirimu untuk jatuh cinta padaku, aku tidak mau kamu melakukan nya karena terpaksa" ujar Siwon. Kemudian ia masuk ke dalam kamar mandi.

Yoona menatap punggung Siwon dari belakang, pria itu menangis dalam diam.

"Aku tidak tahu apakah aku bisa mencintaimu atau tidak oppa, mianhe,," gumam Yoona.

****

"Apa yang kamu katakan pada Yoona?" tanya tuan Choi setelah mereka sudah sampai di rumah.

"Aku memohon padanya agar dia tidak meninggalkan putra kita"

"Bodoh, mengapa kamu sangat bodoh memohon padanya?"

"Nde?"

"Kamu tahu, putra kita akan tersakiti jika terus menerus hidup bersama wanita itu"

"Yoona tidak akan melakukan hal seperti itu"

"Jujur, aku sangat bahagia jika Yoona menjadi menantuku, tetapi kelakuannya membuat aku muak. Kamu ingin putraku bahagia bukan?"

"Ne, aku ingin yang terbaik untuk putraku, dan jika dia bersama Yoona dia akan bahagia"

"Bahagia dan menyakitkan" ujar tuan Choi dan nyonya Choi menatapnya.

"Apa kamu yakin jika Siwon hidup dengan Yoona Siwon akan bahagia?"

"Tentu, aku yakin akan hal itu,,"

"Baiklah, aku akan memegang kata-kata mu, tetapi jika suatu saat nanti putra kita tidak bahagia, maka Siwon harus melepaskan nya"

****

Pagi ini Yoona menyiapkan sarapan seperti biasanya, semalam Siwon dan Yoona tidur saling membelakangi, mereka tidak bertengkar hanya saja mereka butuh waktu untuk berpikir bagaimana mereka menjalani kehidupan kedepannya.

"Oppa, makanlah aku sudah membuatkan sarapan untukmu"

"Gomawo Yoong,,"

"Oh iya Yoong, hari ini bukankah kamu memiliki jadwal untuk mengecek kandungan mu?" tanya Siwon.

"Ne oppa, wae?"

"Hari ini kamu pergi dengan oppa"

"Tapi bukankah oppa akan pergi ke kantor?"

"Aniy, oppa ingin menemani kamu"

"Gwechana oppa, aku bisa meminta Sehun Oppa untuk mengantarku" ujar Yoona dan Siwon menatapnya dengan tatapan kecewa.

"Jika ada aku mengapa harus meminta Sehun?" tanya Siwon dan suaranya terdengar sangat kecewa.

"Oppa, kamu sangat sibuk bukan? Aku tidak ingin menganggu mu"

"Terserah padamu" ujar Siwon, kemudian pria itu bangkit dari tempat duduknya dan keluar dari rumahnya tanpa mengatakan apapun pada Yoona.

Yoona menatap kepergian Siwon, ia memang salah melakukan hal ini, tetapi hanya ini yang bisa ia lakukan, sampai kapanpun perasaannya tidak akan pernah berubah.

****

Siwon masuk ke dalam mobilnya dan memukul stir mobilnya berkali-kali.

"Sampai kapan kamu harus terus bersikap seperti ini padaku Im Yoona, sampai kapan?" gumam Siwon dan tiba-tiba saja kepalanya terasa sangat pusing.

"Jika begini terus, aku tidak akan pernah sanggup"

Siwon kemudian menelpon Kyuhyun.

"Kyuhyun-ah, hari ini aku tidak bisa datang ke kantor, jika ada hal penting yang harus aku lakukan maka telepon saja aku" ujar Siwon.

"Tapi Hyung,,"

"Jangan membantah"

"Aniya Hyung, mianhe,,"

"Dan satu lagi, tolong kamu ikuti Yoona dari belakang, wanita itu ingin pergi ke rumah sakit untuk mengecek kandungan nya, aku mohon awasi dia, jangan sampai dia terluka"

"Mengapa Hyung tidak menemani nya?"

"Kamu tahu bagaimana sikap Yoona padaku, dan yang ada di hatinya hanyalah Sehun, dia tidak mau jika aku mengantarnya, dia sudah menolak kebaikan ku secara halus"

"Baiklah Hyung, aku akan melakukan apa yang kamu minta"

"Gomawo,,"

Setelah itu Siwon mematikan ponselnya, kemudian ia melajukan mobilnya dan pergi ke suatu tempat.

****

Yoona kini sudah berada di rumah sakit, Ia meminta Sehun untuk menemaninya dan mengantarkan nya ke rumah sakit.

Setelah menemani Yoona ke rumah sakit, Sehun kembali mengantar Yoona untuk pulang ke rumahnya..

"Oppa, gomawo karena kamu sudah mau mengantarkan ku" ujar Yoona saat berapa di dalam mobil Sehun. Ia juga merasa senang karena kandungan nya baik-baik saja.

"Aku harap ini adalah terakhir kalinya permintaan tolong mu padaku" ujar Sehun dan Yoona menatapnya dengan tatapan heran.

"Apa maksudmu oppa?"

"Suamimu masih bisa melakukan apapun, jangan meminta bantuan padaku jika suamimu masih sanggup melakukannya"

"Oppa,,"

"Aku ingin hubungan ini berakhir Yoong" ujar Sehun dan membuat Yoona menatapnya tidak percaya.










TBC

Don't Leave MeWhere stories live. Discover now