Disclaimer: Cerita ini adalah karya fiksi. Nama, karakter, tempat, dan kejadian dalam cerita ini merupakan hasil imajinasi penulis atau digunakan secara fiktif. Setiap kemiripan dengan kejadian nyata adalah kebetulan belaka. ____________________________________________ Jika bisa memutuskan dengan siapa kita bisa hidup sejak lahir, Luna akan memilih kehidupan bersama Papa. Tak perlu menjadi orang kaya atau berkasta tinggi, cukup dengan Papa dan kasih sayangnya Luna akan merasa sempurna. Tapi, jikalau Tuhan berbaik hati untuk menyediakan pilihan Mama, Papa dan Luna dalam ikatan satu keluarga, mungkin Luna akan menjadi sosok manusia paling bahagia. Namun, walau tanpa pilihan itupun, Luna tetap merasa bersyukur meski menghadiahinya sesosok Papa dalam waktu terlambat. Pemberian Tuhan memang tak sesuai kemauan. Namun nyatanya, apa yang diberikan lebih dari sekadar ekspektasi maupun harapan. Dan kehadiran tak terduga Melvin lebih dari sekadar hadiah tambahan untuk melengkapi kalimat 'sempurna' yang sebelumnya Luna inginkan.