Di Purwokerto, Kanaya Laksita bertemu dengan Raditya Sadajiwa. Keduanya tanpa sengaja terjebak dalam keheningan saat Raditya mampir ke gerai pancake mini milik Kanaya. Bukan hanya sekali atau dua kali cowok itu ke sana, melainkan berkali-kali.
Sampai akhirnya, Kanaya curiga, kemudian bertanya pada Raditya, apa maksud selama ini sering mampir ke gerainya? Kanaya hanya takut akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Barangkali, Raditya adalah pembunuh bayaran.
Kenyataannya, jawaban dari Raditya mampu membuat debaran-debaran aneh hadir tanpa Kanaya mau. Tanpa sadar, Kanaya melupakan yang seharusnya diingat olehnya.
"Pancake nya enak. Rasanya manis, apalagi kamu yang buat. Kan, aku makin betah lama-lama di sini. Selain nunggu pesananku jadi, aku bisa sambil memandangi indahnya ciptaan Tuhan."
***
Jangan lupa kalau mampir, vote, like, dan subscribe nya, ya!
Cerita ini dilindungi oleh Tuhan yang Maha Esa, apabila nekat copy paste, balasannya tidak main-main, Bestie!
[SELESAI]
.
.
#197 in Teenfiction [07/10/17]
"Kenapa kita dipertemukan hanya sebatas teman? apa tak bisa Tuhan sedikit merubah takdir ini? menjadikan dia teman yang lain, teman hidup mungkin."
-Dari Cantika untuk Gema-
"Aku sangat beruntung, karena Tuhan telah menghadirkan mu sebagai Pengganti tokoh utama dan membuat ahir cerita ini menjadi indah."
-Dari Cantika untuk Leon-
Dulu Cantika percaya cinta pandangan pertama itu memang benar adanya. Tapi sekarang Cantika sadar bahwa cinta pandangan pertama itu tak pernah ada, yang ada malah sebuah rasa obsesi yang besar untuk memilikinya.
Sehingga Cantika lebih memilih menutup rapat-rapat perasaannya agar tak terdapat jarak antara kedua nya. Karena salah satu cara agar tetap dekat dengan orang yang kita sayang adalah dengan menjadikan nya teman.
Dengan itu Cantika lebih memilih membuka hatinya untuk orang lain dan mengubur perasaan nya dalam-dalam.
=============