Setelah lama mengurung kerinduan, kini aku kembali duduk bersebelahan denganmu ditemani alunan ombak yang tenang. Menatap kagum pada lukisan semesta, menceritakan kisah kita pada senja, tak perlu sahutan deburan ombak cukup jadi irama. Mungkin senja itu tertawa saat aku mengatakan tentang kita, karena dia tahu kita yang kumaksud di sini bukanlah aku dan kamu, melainkan aku dan kenangan Kita adalah sebuah ketidaksengajaan, aku tak sengaja bertemu denganmu lalu jatuh cinta, aku menaruh hatiku untuk kamu jaga. Tetapi dunia tak memperkenankan kita bersatu untuk waktu yang lama. Mungkin kita hanyalah sebuah perumpamaan. Kita harus menerima kenyataan, bahwa kita ternyata tak selamanya sejalan. Kita diumpamakan sebagai dua hati yang terlalu lama sepi, dan kembali menjadi sepi. Mungkin juga kita adalah sebuah cerita manis yang terpaksa hancur, kita dipaksa mengikuti alur, tanpa tahu bahwa kita akan berakhir tanpa bisa menoleh ataupun berjalan mundur.