Sean memiliki pandangan lain terhadap rumah tangga yang berbeda dari kebanyakan masyarakat Indonesia pada umumnya. Berangkat dari pengalaman buruk sebagai anak yang menjadi korban keegoisan orang tua, Sean tumbuh menjadi pemuda dewasa yang berencana menikah, tetapi tidak ingin menjadi Ayah. Ia bertemu dengan Nada yang memiliki permasalahan hidup serupa serta pandangan yang sama soal pernikahan. Keduanya jatuh cinta dan memutuskan menikah dengan tujuan ingin membangun rumah tangga bahagia versi mereka. Meskipun harus menghadapi stigma yang bertentangan dengan prinsip hidup mereka, Sean dan Nada berusaha bertahan. Dari awal menikah sampai pernikahan memasuki empat tahun, Sean dan Nada sering mendapat tekanan dari pihak luar. Apakah Sean dan Nada bisa mempertahankan prinsip hidup yang menjadikan mereka saling jatuh cinta? Atau, justru memutuskan menerima saran dan masukan dari pihak luar agar bisa mendapatkan ketenangan? ~01 November-