"Aku tidak butuh penolakan! Kau milikku dan hanya aku yang dapat memilikimu!" tungkas Abelano. Auren diam seribu bahasa, bayang-bayang tentang para orang-orang yang mati mengenaskan didepan matanya berseliweran sekarang.
Abelano yang terkenal kejam menginginkan Auren. Dengan temperamental buruknya, akankah Auren mau mengikat janji suci selama-lamanya dengan Abelano?
.
.
.
.
.
.
Cerita hasil pemikiran penulis.
Kasih suport dongg
Vote dan komennya aku tunggu ya. Follow juga boleh
Terimakasih banyak.Wszelkie Prawa Zastrzeżone