Kami bertemu beberapa tahun yang lalu. Mungkin lebih tepatnya aku bertemu dengannya tiga tahun lalu. Pernahkah kau melihat sinar matahari pagi menelisik masuk dari jendela lalu mengenai sebuah benda dan membuat benda itu sedikit tersorot dan agak bersinar? Saat itu pertama kalinya aku terpana kepada Pasha Adiwangsa. Siang tadi aku menemuinya di bandara dan sekarang aku menyesalinya. Jalanan kota Jakarta sore ini juga musik indah sekali menemaniku menangis menyesali perasaan yang tumbuh yang kupikir tak akan pernah aku tahu jika saja aku tak memutuskan untuk menemuinya. Dipeluk seatbelt corona ku, aku melaju.