"Sebenarnya aku tidak ingin tidur denganmu!" aku Kim Seok-jin setelah Jeon Jung-kook menciumnya panjang. Jeon Jung-kook menunggu. Jika itu bukan keinginannya, lalu mengapa Seok-jin membawanya sejauh ini hingga ke Busan, menginap di hotel kelas atas, dan menghabiskan waktu dengan bersikap mesra terhadap satu sama lain? Juga, mengapa Seok-jin selalu memberikan tatapan pilunya itu yang membuat Jung-kook tidak tahan untuk merengkuhnya ke dalam pelukannya? "Aku ingin membuat kesepakatan denganmu," sambung Seok-jin. Begitu Seok-jin membeberkan rencananya, Jung-kook pun geram. Pandangannya yang semula menatap Seok-jin lembut kini dipenuhi dengan kebencian. "Sejak kapan kau mengetahui rahasiaku?" Memanfaatkan kelemahan Jeon Jung-kook, Seok-jin yang merupakan anak dari calon walikota Seoul berikutnya hendak meyakinkan gigolo itu untuk terlibat dalam agenda kotornya. Ia hanya perlu bantuan Jung-kook untuk berpura-pura menjadi kekasihnya untuk merusak pamor ayahnya sendiri. Sebagai gantinya, Seok-jin menjamin rahasia Jung-kook aman di tangannya. Mampukah Seok-jin meyakinkan Jung-kook untuk menerima penawarannya dan menyelamatkan adiknya dari pernikahan politik yang tidak diinginkan? Catatan: Cerita ini mengandung adegan dewasa. Pembaca harap bijak saat memilih bacaan. Individu di bawah umur dimohon untuk tidak mengakses cerita ini.