Minaya berusaha untuk menangis. namun tak ada air mata yang keluar. Air matanya sudah kering 2 tahun yang lalu saat mereka menggugurkan kandungannya. Tak ada rasa dendam, atau benci atau marah. Minaya tak merasakan apa-apa lagi kepada Adrian. Tangan kecil Minaya mendorong jendela agar membuka lebar. Dia meraih handphone dan mengetikan pesan bagi Adrian. |Kita Selesai.| (CERITA INI MASIH ON GOING. DAN SAYA MENULISNYA LANGSUNG JADI BELUM DIEDIT DLL... JADI MOHON MAAF UNTUK TYPO ATAU ALUR YANG KEMANA-MANA YA. SETELAH SELESAI AKAN SAYA EDIT DAN DIPUBLISH LAGI. IN THE MEAN TIME, SAYA MENERIMA KRITIK DAN SARAN)
15 parts