Part 7 - CLBK

7 2 0
                                    

"HAPPY NEW YEAR 2022, EVERYONE!!! Let's Continue the Story"

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Senyum itu memperlihatkan berlesung pipi Minaya. Jacques terkesiap ada desir aneh. "OK... hati-hati".

Pintu lift menutup dan Jacques masih berdiri hingga angka indikator lantai di indikator lift berhenti di nomor 8. kemudian turun kembali. ----------

"Hey there Miss Lukman!!!" 

"Jacques!!!! OOOh my GOD. What a suprise!!" Moraina berbalik emndapati Jacques sudah berada di depan pintunya. 

"Nice to see you, Girl! Been a long time." Moraina sudah mengambur dan memeluk erat sahabat yang ia cintai itu. 

"Kapan datang??? Aku sama sekali gak tahu kamu mau datang lho." 

"Yeah, Right! Lalu kamu dandan manis ini buat siapa?" Jacques melepaskan pelukan dan mundur selangkah sambil tetap memegang tangan Moraina. 

Moraina mengerjap-kerjapkan matanya dengan sikap cute yang dibuat-buat... "Maap ya pak Jakes... saya dari dulu memang selalu manis kok.."

"OK... I'll give you that. Anyway... I haven't had proper food sejak tiba tadi. Makan yuk!"

"Tentu tentu.. aku juga starving ini." Moraina menyambar tasnya dan menggandeng tangan Jacques. 

"Ehem... have fun ya bu bos... Welcome back pak Jakes..." sambut Hilda saat mereka melewati mejanya. 

"Thank you, Hilde." Jacques memberikan senyum mautnya ke Hilda. 

Hilda cengengasan. "Hilda pak... bukan Hilde." katanya sambil senyum-senyum tak jelas.

"Ah ya... kalau gitu saya Jacques bukan Jakes...." 

"Eh HE HEHEH..." Hilda gelagapan dan sedikit malu. "Maaf, Pak. Itu pronunciation French saya gak bisa."

Jacques tertawa. "It's OK. I am only teasing you.... bercanda. Gak apa2 panggil aku Jakes kok"

"Oke deh... kita jalan ya" tambah Moraina dengan menarik sedikit tanggan Jacques. "Hilda langsung pulang aja. Aku gak balik kantor lagi kok."

"Got it, ibu bos" 

***

"Eh kita memang gak punya porter atau officeboy yang bisa disuruh angkat-angkat barang gitu ya?" tanya Jacques saat mereka di dalam lift. 

"Punya. ada 5 bahkan. Mengapa?" jawab Moraina heran. 

"Gak juga sih soalnya tadi lihat salah satu karyawan kita yang perempuan harus handle karton besar buku2 sendirian. Kasian lho."

"Karyawan siapa? Kok bisa?"

"Tadi pas datang papasan saat dia mau naik lift. Kasian mukanya sampai merah begitu. Itu bisa jadi kekerasan dalam kantor lho..."

Moraina memutar matanya. "Apaan sih. gak mungkin banget. Disini ngangkat2 gitu ada trolleynya dan security dan office boy selalu sigap lho."

Jacques mengangguk angguk. 

"Kamu gak lihat lanyardnya? Divisi mana dia?"

"Hmmm... come to think again... dia kayknya gak pakai ID card atau lanyard gitu"

"Bukan orang kita kali... kamu gimana sih. bikin emosi aku aja."

"Hehehe... sorry. Kan cuma cek."

"Hmmm..." dengus Moraina. 

Pintu lift terbuka ke Lobby Utama. 

"Lantai 8 itu bukan office area kita ya?" tanya Jacques lagi. 

Tangan-Tangan KecilWhere stories live. Discover now