FOLLOW SEBELUM MEMBACA ~'~ "Enggak usah nangis lo jelek kalo nangis kayak gini." Gema menghapus air mata yang mengalir di pipi Aya Aya mendongak menatap Gema yang tersenyum dibawah sinar rembulan, "Jadi kalo Aya enggak lagi nangis, Aya cantik gitu?" tanya Aya "Enggak! Lo jelek!" sahut Gema menjawil hidung Aya "Ish, kak Gema ngeselin!" berengut Aya "Lucu banget sih jodoh orang!" "Jadi jodoh gue aja gimana?" lanjut Gema dan mampu membuat pipi Aya bersemu merah. "Aciee, pipinya merah! Blus on nya ketebalan ya buk?" tanya Gema jahil yang sadar akan perubahan pipi Aya. "Kak Gema ngeselin!" gerutu Aya lalu menabok pelan dada bidang Gema yang terbalut kaos hitam itu. "Serius gue! Jadi jodoh gua aja ya? Enggak rela gue lihat lo yang lucu ini sama cowok lain!" Gema mengatakan itu dengan serius dan menatap manik mata Aya dalam-dalam. Aya semakin salah tingkah ditatap seperti itu oleh Gema, ya gimana enggak salting dia ditatap oleh cowok ganteng gini mana suasana romantis gini. Sinar rembulan tepat menyinari kedua insan yang saling menatap dengan dalam. "Enggak nerima penolakan, mulai sekarang lo jadi jodoh gue!" final Gema lalu memutuskan kontak mata mereka, kalau lama bisa-bisa Gema khilaf main nyosor aja. Mana bibir Aya terlihat menggoda lagi kan jadi enggak kuat Gema kalo kayak gini.