Ini tentang Matcha dan segala ke-fakgirl-an serta kebucinannya. Matcha, si gadis yang 'katanya' polos dan menggemaskan yang untuk pertama kalinya terjun ke sebuah demonstrasi. Mewakili suara hati para rakyat yang makin hari makin ditindas oleh para pejabat. Tapi dia terlalu naif karena menganggap demo itu akan berlangsung lancar tanpa kekerasan. Paling-paling akan ditembaki gas air mata dan ia sudah menyiapkan diri untuk itu. Nyatanya, semua tak seperti khayalannya. Mereka saling melempari dengan batu. Iya. Batu. Mungkin kepala gadis itu akan bocor saat itu juga karena batu yang terlempar laju ke arahnya. Nyatanya, ia selamat. Karena sebuah pelukan perlindungan dari seorang pria. Yang karena itu juga, sebuah mimpi seorang Matcha Mikaela Meira tak hanya sebatas halu. copyright©2020 by sinarembulann * * * * * a/n note: Terinsipirasi dari demonstrasi yang sedang terjadi di negara kita. Bukan plagiarisme, kay? Yang tertarik, ayo silakan. Yang dari baca judul udah enek yodah, jangan di paksain baca ntar ujung-ujungnya Kakak jadi hatters xixi. Cover by Wordsionaliq
3 parts