Kulihat Senja keluar dari kamarnya tanpa sepatah kata pun. Diiringi cahaya senja, dia memulai ritualnya. Duduk di bawah pohon enau sambil menatap jalan setapak, perkebunan cengkeh, kemudian bola matanya beralih pada senja di ufuk barat. Cakrawala emas menyapu langit-langit. "Sungguh pemandangan yang luar biasa. Aku sering merindukan untuk dapat tinggal di sebuah pegunungan. Terasa dekat dengan alam." Aku mencoba membuka percakapan. Kulirik Senja yang diam terpekur. Bahkan ia tak menoleh sedikit pun. Mulutnya tertutup rapat. Tatapannya kosong, namun menyimpan pengharapan.
4 parts