langit menunjukkan pesona emasnya, lagi-lagi aku terpesona padanya, dia selalu memberiku kehangatan, aku selalu suka pada senja, warna yang selalu kurindukan yang aku tak tahu lagi cara menirukanya. senja kali ini berbeda, aku duduk di balkon rumah ditemani sesosok pria tampan yang lebih tua dariku, hampir tak percaya hari ini aku bisa bersamanya, dia begitu angkuh dan tak sedikit selalu menjadikanku msuh baginya.. "kak" sapaku "iya sayang" sahutnya "terimakasih kakak mau nemenin aku sore ini, aku suka kak" tuturku kepadanya "apapun dek buatmu" jawab kak putra dengan membelai hijabku "kak aku boleh minta satu hal?" tanyaku dengan nada lirih padanya "minta apa sayang" jawab dia dengan memberiku senyuman "kak aku ingin mendengar suara kakak melafalkan surat al-mumthahanah ayat 7" pinta ratna kepada kakaknya dengan lirih dan melas, dia teramat suka dengan ayat tersebut, baginya hal itu merupakan penguatnya selama ini dalam menghadapi kakaknya " baik lah dek, akan ku bacakan ya sayang" putra pun membacakan ayat tersebut namun disaat putra sedang melafalkannya, ratna terlihat pucat dan memejamkan matanya, setelah putra selesai membacakanya namun ratna tidak ada respon "adek.. dek" panggil putra sembari menggoyang goyangkan tubuh mungil ratna yang sejak tadi bersandar di bahu putra. namun setelah agak lama putra membangunkannya, putra akhirnya paham, mungkin ini masa yang dimaksud dokter bedah minggu kemarin.