Royaltionship [✓]

By renarasi

236K 52.9K 17.9K

Bukan sekedar cinta segitiga biasa, ini adalah kisah cinta segitiga orang kaya. ㅡcindereyna, 2O2O More

Prolog
Teaser
1. Suatu hari di lab biologi
2. Stalking
3. Dewi Kimia dan Pangeran Remedial
4. Duh, What?
5. Dibalik sebuah kesalah pahaman.
6. cafè
7. Einstein pasti bingung
8. Fireworks
9. Tentang keluarga Wang
10. We are friend, but i see u as a man.
11. Deals
12. Cruise trip plan
13. Hari dimana aku ingin mengakhiri hidup.
14. Setelah minum, kita jadi lebih akrab.
15. Panic attack
16. Pengakuan
17. Rich People Problem
18. This kind of family
19. Makan pinggiran ala sultan
21. Br(ok)en
22. Hari Kelam
23. Dad and Son
24. How rich people solves their problems
25. Special Guest
26. Black Suit
27. Sadar diri
28. Ssst! mom is mad, come on follow dad!
29. How rich people enjoy their holidays
30. The Story about Young Lady and an Ordinary Boy
31. The Ending Story About Young Lady and An Ordinary Boy
32. Sehari lagi
33. Chenchen mengkhawatirkan
34. Manusia manusia
35. Christmas eve
36. Yang Tidak Terduga
37. let's get it done
38. A lot of things happened
39. Our Journey
40. it's begin
41. I Fancy You
42. Keluarga Besar
43. Malam kelam
44. 幸福 (Happiness)
45. Royal-Relationship, Royaltionship.

20. Runaway

3.5K 1K 194
By renarasi

Dari bangun tidur, Shasha belom ketemu Mamanya walau mereka sama-sama ada di rumah yang sama.

Shasha seperti biasa langsung ke ruang gym setelah bangun kalau lagi weekend. Nggak lupa ganti baju olah raga dulu seperti leging panjang dan BH sport plus ambil handuk dari rak tempat penyimpanan khusus untuk handuk, kaos kaki, kaos tangan, sapu tangan dan lain-lain.

Soalnya benda-benda kayak gitu berlaku sekali pakai aja buat Shasha. Kecuali handuk sih, selama itu cuman dipakai di rumah, bisa lah tiga sampai empat kali pakai baru di buang.

Shasha memulai pagi ini dengan minum air madu hangat dan berolahraga dengan treadmill.

Sambil lari, Shasha dengerin spotify dari SmartTV yang ada di ruang gymnya dan makan apel.

Pas lagi olah raga gini pun Shasha nggak sepenuhnya sendiri. Ada dua maid yang berdiri di luar ruang gym buat jaga jaga kalau Shasha minta bantuan.

"Ada paket dari jerman, nona muda." Salah seorang maid masuk tidak lupa mengetuk pintu dahulu walau sebenernya lo mau masuk sambil teriak dan kayang juga Shasha nggak masalah. Dia santai banget anaknya. Saking santainya kadang diremehin sama temen temen sesama orang kayanya. Gak kayak Yireon yang maunya harus dihargai dan dihormati karena dia sadar akan kelasnya.

"Taro walk in closet aja, bi. Mama dimana? Udah liat Mama?"

"Tadi kelihatannya di ruang sauna."

"Thanks informasinya."

Shasha mematikan mesin treadmill otomatisnya kemudian melompat kecil untuk minum air mineral.

"Selimut di kamar tolong di ganti, ya. Makasih." Kata Shasha sebelum pergi. Dia mau ke dapur buat bikin roti bakar. Gak tau tiba-tiba pengen.

Sesampainya di dapur, ternyata pas banget Mamanya lagi bikin smooties pakai juicer khusus.

Soojin senyum liat Shasha, "Mau smooties pisang blueberry, ngga?"

"Mama bikin banyak?"

"Segelas sih. Cuman masih ada buah lainnya di kulkas. Nanti Mama bikin lagi. Nih minum. Berat kamu stabil kan?"

"Iya. Kemaren baru naik dua kilo. Kayaknya efek stress jadi banyak ngemil deh, Ma."

"Gapapa. Gendut tuh gapapa tau. Tapi jangan malam ini."

"Hah? Kenapa?"

"Malam ini calon Papa kamu minta kamu ketemu dia. Mama udah dari jauh hari pesenenin gaun buat kamu dari designer paris. Udah ada juga di kamar Mama. Cuman Mama belum sempet aja nyari kamu buat nyoba gaunnya. Banyak yang harus disiapin buat pernikahan nanti."

"Hah? Malam ini banget? Aku ada janji?!" Shasha panik. Gimana ya, dia udah lama nggak sama Gafian soalnya dia sibuk terus untuk sementara gantiin perusahaan Papinya. Giliran ada waktu buat Qtime malah shashanya nggak bisa.

"Iya. Besok dia harus pergi, fitting pakaian buat anaknya ke designer terkenal di Milan. Batalin dulu ya, baby? Besok masih ada waktu buat ketemu kan?"

"Yaudah. Nanti aku bilang ke dia. Terus nanti aku harus pake apa, Ma? Aku takut canggung. Apalagi dia punya anak cowok seumuran sama aku kan?"

"Gak apa-apa, ngobrol aja biasa. Toh kalian bakalan hidup sebagai saudara. Kamu kan sopan, kesan pertamanya pasti bagus ke kamu."

"Yaudah, aku pergi treatment kalau gitu. Mungkin pulang jam lima sore. Soalnya mau ke salon kuku juga. Ga apa-apa kan, Ma?"

"Keputusan bagus. Mama transfer uang tambahan nanti. Jangan lupa delivery makanan enak. Kalau mau ajak Yireon nggak apa-apa. Mama bayarin buat kalian."

"Thanks, Ma. Shasha mandi dulu." Shasha meneguk semua sisa smoothies nya kemudian meletakkan gelas ke mesin pencuci piring otomatis miliknya.

Sebelum Shasha meninggalkan dapur, Soojin memanggil Shasha sekali lagi dengan nada suara rendah.

"Sha,"

"Um?"

"Makasih ya udah biarin Mama memgambil jalan ini."

Shasha cemberut. Berjalan ke arah Ibunya dengan langkah kecil tapi sedikkt tergesa-gesa untuk memeluknya. "Mamaaaa, as long as you happy I'm okay with that. With every choice you've made. ILY Mom. Shasha setuju banget kok sama pernikahan kalian."

Yang bener, Sha?




💎







Captain G!

Sayaaang
Ntar kayanya aku gabisa deh
Mama mendadak bilang kalo ada acara penting



Shasha udah kirim chat ke Gafian dari siang. Tapi kayaknya Gafian sibuk hari ini. Dari last seen-nya, kelihatan kalo cowok itu sama sekali nggak ngecek HP dari semalem. Terus pas udah mendekati jam setengah lima sore, baru Gafian bales chat Shasha.



Iya sayang.
Aku juga barusan bgt diajak Papa
Pergi. Beli hadiah gt buat seseorang.
Besok lusa aja ya sayang kita nonton.

Oke syg.
Hati-hati!
Chat kalo udah pulang

Yesss queen!






"Udah siap, Sha?"

Shasha langsung memasukkan HPnya ke dalam tas selempang dari Fendi berwarna beige and pink yang memberi kesan manis untuk perempuan berkulit putih cerah tersebut. "Udah Maaa!" Sahutnya.

Shasha keluar dari kamar pakai high heels warna silver dengan glitter sebagai pemanis. Penampilan Shasha malam ini lebih cantik dari Princess manapun. Belom lagi wajah dan perawakan cewek itu yang udah berkelas dari sananya.

"Cantiknya... yaudah ayo."




Mobil lamborghini warna kuning milik Shasha hadiah ulang tahun ke 16 tahunnya melesat. Mengantarkan Shuhua dan Mamamya ke sebuah Rumah Makan bintang lima.

Sesampainya disana, langsung aja mereka menuju ke private room yang udah di booking buat pertemuan khusus ini.

Senyum Shasha gak kunjung luntur menghiasi wajah cantiknya malam ini. Semua yang papasan sama Shasha pasti nggak bisa mengalihkan pandangannya dari cewek itu karena emang Shasha cantik banget.

"Ayo sayang, masuk sini." Mama Shasha buka pintu dan masuk duluan. Tapi nggak langsung menuju ke tempat duduk karena beliau mau gandeng tangan Shasha buat masuk ruangan itu barengan. Shasha nervous soalnya.

"Hi, dear." Sapa Mama shasha ke seluruh orang yang ada di dalam sana.

Shasha terus tersenyum sampai gadis itu sepenuhnya sudah memasuki ruangan VIP tersebut.

"Good Nigㅡ Gafian?"

"Shasha? Pi, Maksudnya apa?!" Gafian berdiri dan natap Papanya penuh tanda tanya. Mereka ada di meja makan panjang ala bangsawan yang kalau makan kaya orang musuhan alias jaraknya jauh-jauhan.

Wooseok berdiri. Melangkah menuju wanita di sebelah Shasha untuk ditarik kedalam dekapannya dengan penuh kasih sayang. "Ini calon Mama kamu, Gafian."

Seperti di setiap dongeng princess Disney maupun kisah tuan putri di cerita Barbie, Pemeran utama pasti mempunyai kutukan. Dan ini adalah kutukan bagi Shasha.

"Honey have you been waiting so long?" Soojin cium pipi Wooseok sekilas. Gafian mau ngacak-ngacak seluruh hidangan yang ada di meja rasanya.

"No, no Baby. Ayo sini duduk. Shasha, kamu duduk di dekat Gafian ya. My gosh, your little princess is the the prettiest girl i ever know!"

"Yes. Absolutely she is."

"PI," Gafian frustasi. Cowok itu melonggarkan dasinya dan melipat lengan kemejanya sampai siku dengan tidak rapi.

Shasha duduk di sebelah Gafian. Gafian natap cewek itu dalam-dalam namun Shasha nggak bereaksi apapun. Gafian mencoba menenangkan gadisnya dengan cara menggenggam erat tangan shasha. Tapi Shasha malah mau nangis rasanya. Gafian gak bisa apa-apa selain ngelus punggung tangan ceweknya yang sebentar lagi bakalan jadi saudaranya.

Gafian juga sama frustasinya kayak Shasha. Tapi mereka bisa apa?

"Gafian sama tingginya kayak kamu, ya." Soojin senyum. Gagian muak banget beneran. Dia berdecak tepat setelah Soojin memujinya dan itu bikin Soojin ngerasa sedih.

"Gafian, jaga sikap yang baik!" Wooseok seumur hidup nggak pernah marah sama Gafian, tapi kali ini dia ngebentak Gafian.

"Pi, aku nggak bisa kasih restu!" Gafian natap Papinya tepat di mata. Tatapannya seolah nantang. Padahal enggak begitu, ada sesuatu yang bikin hatinya sesak. Tapi Gafian susah banget buat ngucapin semuanya di situasi ini.

"Gafian stop. Undangan udah disebar. Kita yang harus udahan." Shasha melepas tangan Gaian. Baik Papi Gafian maupun Mamanya Shasha sama sama kaget dan nggak ngerti dengan kondisi ini. Tapi nggak sampai satu menit, Wooseok mulai peka.

"Nggak mungkin kan kalau Shasha ini Caca yang selalu kamu ceritain ke Papi sambil senyum lebar?"

"IYA. CACA ITU ADALAH SHASHA. PACARKU, AKU SAYANG SAMA DIA. NGGAK MUNGKIN KITA JADI SAUDARA SETELAH SEMUA INI."

"Gafian, udah! Lo egois banget sih, lo mau salahin siapa sekarang?" Jujur Shasha sakit hati. Tapi dia lebih mikirin perasaan Mamanya. Menyiapkan pernikahan bukan hal sepele. Apalagi undangannya udah di sebar. Bohong banget kalau Shasha rela putus sama Gafian. Shasha sayang banget sama Gafian, kalau ada jalan lain juga dia mau memperjuangkan hubungannya. Tapi gimana?

"Terus? Kamu pikir gimana? Sekarang kita pacaran terus beberapa hati kedepan kita serumah bahkan se kartu keuarga dengan status saudara. Kamu pikir itu nggak gila?"

"Terus? Solusi kamu apa? Kamu mau putusin hubungan ayah dan anak buat CEWEK YANG BELOM TENTU JODOH KAMU JUGA?"

"Sha,"

"Gaff...."

Gafian mengacak rambutnya sebal. Cowok itu mengambil kunci mobil yang tergeletak di meja dan meraih tangan Shasha untuk diajak keluar dari ruangan menyedihkan ini.

Pas melewati Papinya, Gafian bergumam. "Setidaknya kita bisa kawin lari. Tabunganku cukup buat nyewa hotel seumur hidup dan beli makanan. Kalau mau beli barang mewah, aku bisa mulai bisnis sendiri."

"SHASHA," Soojin mau ikut ngejar Shasha yang ditarik keluar sama Gafian. Tapi Wooseok menahan.

"Dia cuman emosi. Gafian nggak akan benar-benar melakukan itu."

Continue Reading

You'll Also Like

77K 8K 24
"Tunggu perang selesai, maka semuanya akan kembali ketempat semula". . "Tak akan kubiarkan kalian terluka sekalipun aku harus bermandikan darah, kali...
47.2K 8.2K 13
❝ Abang pilih yang mana? Perawan atau Janda? ❞
197K 4.7K 19
Warn: boypussy frontal words 18+ "Mau kuajari caranya masturbasi?"
74.6K 7.7K 34
FIKSI