putar sound biar makin dapat feel nyaa
/skip/
hari ini, tibalah saatnya valdo dan geo kembali ke seoul, mereka diantar oleh malvin & chris hingga bandara, memastikan bahwa mereka pulang dengan selamat
. . .
valdo dan geo sampai di seoul pukul 5 sore. mereka sementara waktu akan tinggal di rumah geo
setelah membersihkan diri, geo duduk di tepi ranjang. ia memikirkan bagaimana cara mengatakan kepada valdo bahwasanya ia sudah banyak melakukan sex dibelakangnya
sungguh ia merasa tertekan & stress. ia ingin jujur, tapi dibalik itu, ia tidak mau kalau valdo akan meminta putus, menjauh, serta pergi dari hidupnya
menyadari geo yang sedang melamun, valdo menggosok rambutnya sembari berjalan menghampiri geo. "ada apa hm? lelah? tidurlah"
geo tersadar dari lamunannya, sontak ia menoleh ke arah valdo yang kini sudah duduk di depannya. "hyungie ingat kalau geo akan mengatakan sesuatu?"
"ingat, apa yang ingin kamu katakan?"
"geo tidak yakin tentang ini, tapi geo sudah lelah menyembunyikan banyak rahasia di belakang hyungie. apapun yang terjadi nanti, geo harap itu yang terbaik untuk kita" geo menatap mata valdo
"ada apa?" valdo membenarkan posisi duduk mereka hingga berhadapan dengan kaki sila
mata geo berbinar, ia ingin menangis. "geo . ."
melihat geo yang hendak menangis, valdo dengan cepatnya menangkap tubuh geo untuk ia peluk. "sayang kenapa?", ucap valdo menenangkan geo
geo memejamkan mata, ia menahan tangisnya. "geo . . banyak melakukan s , sex dengan banyak orang di belakang hyungie. geo minta maaf hiks". suara geo terdengar sangat pelan & bergetar
mendengar penjelasan geo, valdo langsung melepas pelukannya, menatap geo dengan penuh tanda tanya. "katakan sekali lagi, sepertinya hyung salah dengar tadi"
"tidak hyungie", geo menggelengkan kepalanya. "hyungie tidak salah dengar, geo benar benar melakukannya"
valdo berdiri sambil menjambak rambutnya frustasi. rahangnya mengeras, ia berjalan mondar mandir di sisi ranjang, sampai ke jendela kamar geo tanpa mengeluarkan suara
geo menangis, badannya benar benar lemas
'praakkk !'
kaca kamar Geo pecah. Valdo meninjunya hingga darah mengalir deras di tangan kanannya yang mengepal
badan geo seperti mengejang karena terkejut, detak jantungnya menjadi sangat cepat, ia semakin menangis tidak karuan. sebisa mungkin geo menghampiri valdo
valdo membalik badan, ia ingin mengatakan sesuatu, tapi melihat geo yang mendekat ke arahnya, badannya seolah mematung. darah di tangan valdo masih bercucuran
geo tersungkur di depan valdo, ia bersujud di kaki galdo. "hiks hyungie . . maafkan geo"
mata valdo memanas, air mata mulai menetes di pipinya. "apa kamu tidak puas dengan hyung? bagaimana bisa kamu melakukan itu semua?". valdo melirik geo yang masih bersujud di bawahnya sambil menangis. "hyung kira kamu orang yang lugu, tapi nyatanya . . haha"
"mereka memaksa geo, geo tidak bermaksud melakukan itu semua hyungie"
valdo sedikit mendendangkan kakinya dengan maksud agar geo melepas pelukan di kakinya, tapi dugaan valdo salah. geo justru semakin memeluk kaki Valdo. "menjauhlah"
geo menggelengkan kepala, suara tangisnya membuat hati valdo terasa sangat sakit. Ini pertama kalinya ia melihat geo menangis separah ini
"hyung bilang menjauhlah atau hyung akan kasar padamu"
". . ."
tendangan kaki valdo berhasil membuat geo terjungkal hingga kepala belakangnya terbentur di ranjang. geo meringis kesakitan sembari menatap valdo dengan mata sembabnya
valdo mendekati tubuh geo. ia menarik paksa badan geo, lalu melemparkannya ke kasur dengan sangat kuat
karena terjungkal tadi, geo tidak sengaja menggigit bibir dalamnya hingga mengalami sedikit pendarahan
saat geo sudah berbaring lemas di kasur, valdo membawakan tali, borgol, vibrator dan beberapa barang lainnya. tanpa waktu lama, ia melepas paksa piyama geo & memborgol tangan geo. "bukankah ini hal kesukaanmu?"
"h , hyungie, geo benar benar melakukannya dengan terpaksa, tidak ada satupun terlintas di pikiran geo untuk melakukan itu di belakang hyungie dengan sengaja hiks"
valdo tidak mendengarkan geo, ia mengikat borgolnya ke headboard & membuat badan geo telanjang bulat
mata geo tertutup oleh kain, sedangkan mulutnya terbungkam oleh lakban. valdo sudah telanjang, ia langsung memasukkan p*nisnya paksa ke dalam hole geo. hal itu sontak membuat geo memberontak karena kesakitan
"NGHH NNNHH !!!"
valdo menggenjot hole geo dengan tempo yang sangat cepat & penuh emosi. "tubuh putihmu yang selembut & seputih susu ini ternyata sudah sangat kotor hm?"
"berapa banyak orang yang membuatmu mendesah?"
"hole mu sempit, hyung kira ini karena kamu tidak sering melakukan hal seperti itu selain dengan hyung"
"ARGHHHH !!" valdo mendongak, berusaha meredam amarahnya
geo semakin memberontak, sungguh badannya terasa sangat sakit. "MPPHHHH"
valdo dengan tidak sadar meninju pipi geo hingga geo menjerit di sela bungkam di mulutnya. ia semakin menghajar hole geo dengan p*nisnya yang membesar.
melihat p*nisnya yang me merah, ia sadar bahwasannya hole geo sekarang lecet & berdarah cukup banyak
memang tidak tega, tapi amarah dalam diri valdo membuatnya berpikir kalau sakit di hole geo tidak akan sesakit hatinya
waktu menunjukkan pukul setengah 7 malam, valdo mengeluarkan spermanya di dalam hole geo hingga meluber keluar. ia langsung mencabut p*nisnya dari hole geo
"hyung pulang sekarang". ucap valdo sembari memakai pakaiannya kembali. ia melepas borgol, lakban & kain yang menutupi mata geo lalu pergi meninggalkan geo sendirian di dalam kamar yang kini tampak seperti kapal pecah
ketika suara mobil valdo terdengar menjauh dari rumahnya, geo mencoba membuka mata. samar samar ia melihat koper & hp valdo yang tertinggal di ruangannya. hal itu membuat geo memaksakan diri untuk berdiri
. . .
geo sudah memakai 1 set piyama dengan lengan & celana pendek. ia membawa hp valdo serta menyeret koper valdo keluar rumah. sebisa mungkin ia berjalan di tengah keadaan tubuhnya yang terasa remuk
ia berjalan perlahan dengan menumpu di koper valdo selagi menuju ke halte. suasana sedang ramai & dingin. benar saja, banyak orang memperhatikan dirinya, menawarkan bantuan, namun geo menolak
geo berjalan di tepi jalan raya, tatapannya kosong. yang ia pikirkan saat ini hanyalah valdo, valdo & valdo. hp valdo ia peluk di perutnya
menyadari hp nya tertinggal, valdo terpaksa harus kembali ke rumah geo untuk mengambilnya. kini ia dalam perjalanan menuju rumah geo
karena pikiran & badan geo sedang kacau, ia tidak sadar kalau di belakangnya ada bus yang melaju cukup kencang. sebenarnya ia tidak akan kenapa kenapa, tetapi setelah badannya terhuyung ke samping, maka . . .
'BRAK !'
geo tertabrak spion bus hingga terpental. tangannya sibuk melindungi barang valdo sampai membuat kedua lengannya tergores aspal cukup parah, kepalanya terbentur trotoar.
senyuman terukir di bibirnya saat mengetahui barang valdo tidak ada yang rusak sedikitpun. melainkan hanya sedikit lecet
semua orang berbondong-bondong mendekat ke sumber suara tabrakan tadi, memindahkan badan geo ke depan halte agar lebih aman. sedangkan beberapa orang lainnya sibuk mencari bantuan
"h , hyungie" rintih geo pelan. piyama yang awalnya kuning, sekarang bergradiasi dengan warna merah darah
perasaan valdo sedikit tidak enak. ketika ia hampir sampai di rumah geo, sekilas ia melihat keramaian di tepi jalan. awalnya tidak peduli, tapi ia merasa bahwa ada sesuatu di balik keramaian tadi. ia pun memutuskan untuk putar balik menuju ke halte
. . .
valdo memarkirkan mobilnya sembarangan di tepi jalan. ia berlari ke keramaian tadi, dan betapa terkejutnya ia melihat geo jatuh terkapar di antara kerumunan orang
"GEO !" badan Valdo melemas, ia menangis lagi
"h , hyungie melupakan ini hihi" geo menatap valdo sayu sambil tersenyum, ia berusaha memberikan hp & koper valdo
valdo tidak mempedulikan itu, tanpa ba bi bu, ia menggotong badan geo, lalu membaringkan badan geo di jok tengah, menaruh kopernya di bagasi.
keramaian kota tak membuatnya takut, justru ia semakin melajukan mobilnya agar cepat sampai ke rumah sakit. sesekali ia melirik geo, "bertahanlah, ku mohon"
geo terpejam sepanjang perjalanan.
.
.
.
to be continued . .