MIPA VS AKUNTANSI

By LuthfiSeptihana

24.3K 2.2K 282

Terlahir sebagai putri dari keluarga terpandang membuat Ivy merasa terkekang. Segala hidupnya selalu diatur... More

1. Prolog
2. MIPA
3. Akuntansi
4. Ivy's Family
5. Bintang'81
6. Terima Kasih!
7. Anastasya Shena Adipati
8. Ravinivy
9. SMA Galaksi
10. SMK Satu
11. No Progres
12. Bening Citra Lentera
13. Bimbingan Belajar Ivy
14. Pertengkaran
15. Cut Kayla Nazwa Ayuning
16. Lambe Turah!
17. Perihal Perasaan
18. Jawaban Ivy
19. Sebenarnya Ada Apa?
21. Kejadian Sebenarnya
22. Perubahan
23. Bluethetic Cafe
24. Cerita Ivy
25. Perkenalan Ivy
26. Full Day
27. Ketahuan!
28. Perseteruan
29. Ivy Ngambek
30. Kedatangan Darka
31. 143=8, Ivy!
32. Gertakan Darka
33. Pengorbanan
34. Salam Terakhir
35. Pengorbanan Ravin
36. Pengorbanan Ravin(2)
37. Rencana Pindah
38. Surat dari Ivy
39. Good Bye, Jakarta!
40. Welcome, Semarang!
41. Janji Ivy
42. Perjodohan
43. Rakaivy
44. SMA Trisatya
45. Bahan Bicaraan
46. Keadaan Ravin
47. Satu Tahun Kemudian
48. Kehidupan Baru
49. Epilog
S E Q U E L

20. Pikiran Kayla

332 39 0
By LuthfiSeptihana

TOK TOK TOK!

Kayla mengetuk pintu di depannya saat bunyi bel tak kunjung menghasilkan suara. Mungkin bel rumah ini mati, atau sedang rusak. Sudah setengah jam lebih ia berada di sini, membunyikan bel, melihat ke sana kemari, namun tak kunjung ada hasilnya juga.

Sebenarnya Kayla sedang bingung, di benaknya sekarang sudah banyak asumsi yang terlalu menumpuk namun tak kunjung ada bukti. Oleh karena itu Kayla berada di sini mencari penjelasan.

Hari ini Ivy tidak berangkat sekolah, tentu saja Kayla sangat bertanya-tanya. Ivy jarang sekali izin, izin paling ketika sedang ada urusan keluarga di luar kota. Ivy juga tidak mengaktifkan sosial medianya. Apakah Ivy marah kepada Kayla karena ucapan kemarin?

Apakah Ivy membolos? Apakah Ivy sedang ada urusan? Atau sedang apa gadis itu? Rumah Ivy kosong, sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda rumah yang berpenghuni. Lampunya mati, bel pintu pun mati, semua gorden pun ditutup. Satpam yang biasa berjaga di depan pun tidak ada, gerbangnya ditutup sangat rapat, untung saja Kayla tahu bagaimana cara masuk ke rumah ini melewati jalan tikus yang pernah Ivy beritahu.

"Apa Ivy masih marah sama gue, ya? Coba gue hubungi Tante Vanya deh," ujar Kayla yang langsung menyalakan ponselnya, gadis itu langsung mencari nama 'Tante Vanya' dan mengirimkan pesan singkat.

Cut Kayla: Sore, Tante. Hari ini Ivy tidak berangkat sekolah, Tan. Dia kenapa ya? Apa Ivy harus ke luar kota karena ada urusan keluarga? Apa dia baik-baik saja, Tan?

Huh, sama saja. Tante Vanya juga tetap sama seperti Ivy, centang satu. Harus ke mana lagi Kayla mencari keberadaan Ivy? Dirinya sangat takut sesuatu hal terjadi sama Ivy. Dirinya sangat takut kalau Ivy masih marah kepadanya dan tidak mau berteman kepadanya.

Gotcha!

Satu ide terlintas lagi di benak Kayla, gadis itu langsung mencari kontak seseorang yang ada di pikirannya dan mengetikkan pesan singkat kepada orang tersebut.

Cut Kayla: Natasya, gue ganggu waktu lo gak? Ada yang mau gue omongin sama lo.

Yap, benar! Dirinya menghubungi Anastasya Shena Adipati atau yang lebih sering dipanggil Natasya. Semoga saja Natasya tahu mengenai kabar Ivy. Kayla sangat khawatir karena Ivy selalu menceritakan segalanya kepada Kayla, masa iya untuk sekarang Ivy tidak cerita?

Anastasya Shena: Kenapa, Kay?

Akhirnya! Kayla sangat senang sekali sekarang! Seperti habis memenangkan lotre saja Kayla ini, jingkrak-jingkrak tidak jelas dan kegirangan.

Cut Kayla: Ivy di mana ya? Lo tau keadaan dia? Soalnya dia tuh gak masuk sekolah, gak ada surat bahkan gak ada kabar sama sekali. Gue khawatir dia kenapa-kenapa.

Anastasya Shena: Dia lagi ada di luar kota, ada masalah keluarga yang emang harus diselesaikan, Kay. Thanks banget kalau lo udah care sama dia, ya. Dia baik-baik aja kok, gue juga udah ada di Indonesia nih, emang dia belum sempat pegang handphone aja.

Kayla akhirnya dapat bernapas lega setelah sekian lama dihantui oleh rasa bersalah. Tapi hatinya masih tidak mengerti, sebenarnya masalah keluarga apa sampai-sampai semua keluarga Pati ini dikumpulkan, dan di mana mereka berkumpul. Jakarta? Bali? Bandung? Yogyakarta? Soalnya keluarga Pati itu tersebar di seluruh belahan Indonesia.

Tak perlu banyak bertanya lagi Kayla rasa, ia terlalu banyak ikut campur masalah keluarga Ivy. Gadis dengan rambut yang dikucir kuda itu segera mengetikkan pesan sebagai balasan.

Cut Kayla: Oh okey, thanks infonya ya. Gue cuma khawatir sama Ivy, soalnya kita sempet cekcok kemarin, makanya gue pikir dia marah.

***

"Lo kenapa ngelamun, Kay?" tanya Bening kepada Kayla. Saat ini Bening, Kayla, Ravin, dan Aksa sedang berkumpul di salah satu kafe yang dekat dengan sekolah menengah pertama mereka. Reuni kecil-kecilan katanya.

"Ivy tadi gak berangkat," jawab Kayla yang langsung membuat Ravin menengok ke arahnya.

"Dia gak berangkat kenapa? Dia sakit? Atau gimana? Lo udah jenguk dia? Dia gapapa, kan?" Ravin yang khawatir langsung bertanya berbondong-bondong kepada Kayla. Pria itu dari tadi memang memikirkan Ivy.

Kayla melahap nasi goreng yang ia pesan di kafe itu, gadis itu langsung meminum es teh manis kesukaannya dan mengambil kentang goreng yang memang mereka pesan.

"Kay!" panggil Aksa karena Kayla tidak menjawab pertanyaan Ravin.

"Doi ada urusan keluarga di luar kota, tapi gue gak tau urusan apa sampai doi gak ngabarin gue. Dia bahkan gak ada kabar sama sekali di sosial media. Gue pikir dia masih marah sama gue karena kemarin kita cekcok." Kayla menceritakan semuanya. Ia menceritakan tentang informasi yang memang ia dapatkan dari Natasya.

"Tapi gue masih gak nyangka aja, sebenarnya masalah apa sampai-sampai keluarganya Ivy tuh kumpul semua gitu, bahkan Natasya yang tinggal dan kuliah di Inggris harus balik ke Indonesia," lanjut gadis itu dengan tangan yang masih memutar-mutar sedotannya.

"Gue kemarin ketemu sama Kayla di mini market gitu, kita ngomong-ngomong sebentar di kedai mie ayam soal perasaan. Dia mau pendekatan sama gue, dia juga mau kalau dijemput gue tadi pagi, tapi sekitar jam dua malam dia bilang katanya gak jadi, dan jam tiga dia off. Last seen dia jam tiga malam, tanpa ngomong apapun, gue khawatir banget sama dia, takutnya kenapa-kenapa." Ravin menceritakan semuanya kepada Kayla, membuat Kayla ternganga tak percaya.

Jadi ... Ivy dan Ravin sedang pendekatan?

Apakah Ivy semarah itu kepadanya sampai-sampai tak menceritakan apapun, bahkan masalah Ravin seperti ini.

"Dia gapapa kok, kata Natasya cuma ada urusan keluarga aja yang emang mendadak dan penting banget."

***

"Vy, are you okay?" tanya Natasya yang sama-sama kagetnya dengan Ivy. Gadis itu merangkul tubuh Ivy yang gemetar karena menahan tangisan.

Ivy malah mengangkat kedua lututnya sebagai tumpuan untuk kedua tangannya yang gemetar. Tak cukupkah selama ini ia menderita? Tak cukupkah selama ini ia menuruti ucapan keluarganya?

"Kenapa harus gue, Nat? Kenapa harus seorang Sylvia Ivy Vianly? Kenapa bukan lo? Kenapa bukan yang lain gitu? Kenapa selalu gue yang harus mengalami penderitaan ini di keluarga. Salah gue apa sih, Nat? Salah gue apa? Gue capek, gue capek terus-menerus dipaksa, gue capek terus-menerus mengikuti kemauan keluarga. Keluarga kita egois, Nat."

"Gue tau, Vy. Gue juga paham sama semua yang lo alam—"

"Gak! Lo sama sekali gak paham sama apa yang gue alami, karena gue itu cuma beban keluarga dan lo anak emas di keluarga. Gue selalu salah dan lo selalu benar. Keluarga selalu lebih memandang lo, gue selalu menjadi opsi nomor akhir." Ivy langsung memotong ucapan Natasya, ia masih tidak menyukai semua saudaranya, bahkan semua keluarganya.

"Semua yang baik selalu dikaitkan dengan lo, sedangkan semua yang jahat selalu dikaitkan dengan gue, Nat." Ivy meracau tak jelas, gadis itu menangis sejadi-jadinya karena merasakan pedih yang teramat dalam.

"Sylvia!"

***

Hai, Guys! Selamat pagi, selamat siang, selamat sore, dan selamat malam untuk kalian semua yang baca part ini!

Hayoloh, konflik apa sih sampai-sampai Ivy nangis gitu? Ada masalah keluarga apa, ya?

Tebak alurnya ayo!

Tebak Ivy ada di mana ayo!

See you!

Xoxo,

Luthfi Septihana🌹

Continue Reading

You'll Also Like

MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

905K 49.9K 52
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...
580 59 19
[ Cermin & Cerpen ] Hanya kumpulan cerita berbeda genre. Di setiap cerita kalian akan menemukan cerita-cerita yang sedikit aneh dan berbeda dari bia...
3.6K 396 3
"Konon katanya jangan jatuh cinta sama orang di tahun 2022 karena lo bakal sulit lupain nya." pernyataan itu adalah sebuah kebenaran. "Dia adalah pi...
834 95 10
Enji pingsan karena kelelahan bermain basket pada suatu sore di sekolah. Saat itu sekolah benar-benar sepi. Siswa, guru, dan staf sekolah hampir semu...