Dalam perjalanan menuju Rumah Kosong, Simon Deff melihat sebuah mobil yang sedang mengikutinya. Ia menatap mobil yang sedang mengikuti dirinya.
Simon Deff : ("Hm? Kayaknya aku diikuti deh!")
Drt Drt Drt Drt Drt Drt
Simon Deff : *mengangkat ponselnya* "Halo?"
??? : "Abang Simon diikuti ama mobil itu!"
Simon Deff : "Aku tahu... Eh?! Kejap! Kau tahu darimana kalau aku diikuti?! Kau ada dimana?!"
??? : "Aku berada di luar rumah kosong dan aku melihat Abang diikutin ama mobil itu melalui teropong jarak jauh milikku! Abang tenang aja! Pokoknya Abang ikutin aja instruksi aku! Pertama-tama Abang masuk ke dalam terowongan di depan Abang! Lalu dalam terowongan itu ada pertigaan. Abang belok ke kanan dan langsung belok ke kiri! Abangku udah menyiapkan Truk Kontainer disana dan Abang langsung masuk ke dalam muatan Kontainer untuk bersembunyi dari mobil yang mengikuti Abang. Abang paham?"
Simon Deff : "Paham! Baiklah! Aku akan kesana!"
Mobil Ferrari Merah menuju ke terowongan dan masuk ke salam terowongan yang telah diberitahu oleh seseorang.
??? : (Kau tidak akan bisa lari, Simon! Kemanapun kau pergi, aku pasti akan mengikutimu!)
Orang yang berada di dalam mobil milik Abangnya itu menancapkan kecepatan mobil untuk mengikuti mobil Ferrari Merah yang telah masuk ke dalam terowongan.
Simon Deff : ("Itu dia pertigaannya! Aku harus belok kanan dan langsung belok kiri!")
Mobil milik Simon Deff tiba di pertigaan dan ia membelokkan kendaraannya kearah kanan dan ia melihat ada simpang tersembunyi di arah kiri.
Simon Deff : ("Ini ke Truk Kontainernya? Katanya harus masuk ke dalam Kontainer itu! Hmm... Baiklah!")
Simon Deff langsung memasukkan mobilnya ke dalam Truk Kontainer.
Krrriiiiieeeeettttt
Buukk
Tiba-tiba penutup pada Truk Kontainer langsung tertutup rapat dan Simon Deff telah bersembunyi di dalem Kontainer yang telah disiapkan oleh orang yang telah memberitahu Simon Deff.
??? : "Eh?! Mana Simon pergi?! Hmm... Pasti dia belok ke kanan! Aku harus kesana!"
Mobil yang membuntuti Simon Deff berbelok ke kanan sesudah melewati pertigaan di dalam terowongan. Ia tidak menyadari kalau Truk Kontainer yang berada di arah kirinya itu telah menyembunyikan mobil Ferrari Merah yang dikendarai Simon Deff.
Simon Deff : "Sekarang aku sudah mengikuti arahanmu! Apa selanjutnya?"
??? : "Selanjutnya Abang tidak perlu melakukan apapun! Tetap diam di dalam sana dan Abangku akan membawa Bang Simon menggunakan Truk Kontainer!"
Simon Deff : "Hmm..... Oke deh!"
Tak lama kemudian, Truk Kontainer bergerak maju membawa muatan Mobil Ferrari Merah milik Simon Deff. Truk itu pergi meninggalkan Terowongan dan menuju arah Rumah Kosong yang terletak di tepi kota Ata Ta Tiga.
-----+-----
Di ruang perawatan, mereka semua sedang melihat kondisi Chandra Aditya yang masih mengalami luka bakar, tetapi Api Chaos yang ada di dalam tubuhnya mulai hilang secara perlahan berkat bantuan dari Simon Deff.
Reina Rayyanafisa : "Hmm... Thorn dan Solar kemana ya?"
Shifa Farzah : "Kau dah lupa? Kan mereka baru aja pergi ke Gym!"
Shafa Eliya : "Hmm... Pikun lah tuh...! Hahahahaha.... "
Reina Rayyanafisa : "Bukan pikun!"
Tania-Yora-Akai : "Habis itu apa?"
Reina Rayyanafisa : "Lupa"
Geng BooMer : *menatap datar kearah Reina Rayyanafisa*
Taufan : "Suka hati kaulah!"
Blaze : "Apelah kau nih, Reina!"
Drt Drt Drt Drt Drt Drt
Ponsel milik seseorang berbunyi di dalam kantongnya dan tidak ada seorangpun yang mendengar suara ponselnya. Orang itu mengeluarkan ponselnya dan melihat nama yang tertera di ponselnya. Ia pun menjauhi Geng BooMer dan yang lainnya secara diam-diam menuju lobi rumah sakit Trafalgar setelah melihat daftar nama yang tertera di dalam ponselnya.
Taufan : *memegang perutnya* "Aduh... Aku nak berak pula! Aku mau ke toilet dulu!"
Hiyra Vilanovi : "Hati-hati, Kak Ufan! Nanti tahi-nya berjatuhan di jalanan!"
Risqi-Angel-Silan : "Menyempat pula kau nih ya?"
Hiyra Vilanovi : "Hehehehehe....."
Taufan tidak menghiraukan ejekkan dari Hiyra Vilanovi dan langsung berlari sekuat tenaga menuju toilet.
Phira Razak : "Aku mau pipis dulu ya? Udah gak tahan!"
Shifa Farzah : "Mau aku temenin gak?"
Phira Razak : "Gak usah! Aku bisa sendiri kok! Aku pergi dulu!"
Phira Razak langsung pergi meninggalkan mereka semua yang berada di ruang perawatan. Keluarga Adu Du sudah pergi sejak Simon Deff pergi jalan-jalan untuk menenangkan dirinya.
Amato : "Aku mau ke supermarket dulu ya?"
Mechabot : "Buat apa?"
Amato : "Mau beli makanan dan minuman untuk kita. Kalian jaga Chandra, Gempa, Hali, dan Ice ya?"
All : "Baik, Pak Cik!/Pimpinan!"
Amato pergi menuju supermarket untuk membeli kebutuhan mereka semua. Geng BooMer dan yang lainnya menjaga Gempa, Halilintar, Ice dan Chandra Aditya.
-----+-----
Sementara di luar area rumah kosong, Truk Kontainer akhirnya tiba di tempat tujuan dan pintu pada muatan kontainer dibuka secara perlahan-lahan. Mobil Simon Deff turun dari kontainer itu dan ia menghentikan kendaraannya di luar rumah kosong.
Simon Deff : *keluar dari mobilnya* "Akhirnya sampai juga! Ha! Kalian nak ngomong apa?"
??? : "Sebelum itu, kita masuk dulu! Jangan disini!"
??? : "Mari masuk!"
Simon Deff : "Oke!"
Mereka memasukki rumah kosong itu dan hanya mereka bertiga lah yang berada disana tanpa adanya orang lain yang tahu tentang keberadaan mereka bertiga. Suasana malam hari yang dingin dan menyejukkan itu menusuk kulit mereka bertiga.
-----+-----
Kuroi Syafiq, Rica Keysiani, Rafi Putra, Reyde Aylana, Anisa Razak, Luna Khairiyah dan Reno Deff tiba di kantor polisi di Kota Ata Ta Tiga. Semua media massa dari berbagai penjuru kota langsung menerjang mereka. Beberapa pihak kepolisian menghalau kerumunan para wartawan dan reporter dari Ata Ta Tiga.
Reporter 6 : "Boleh minta waktunya sebentar? Tuan Kuroi? Apa betul bahwa anda dan rekan-rekan anda adalah pengedar Narkoba?"
Kuroi Syafiq : "Maaf! Kami bukan pengedar Narkoba! Kami telah dijebak oleh seseorang!"
Reporter 9 : "Lalu bagaimana bisa barang-barang haram itu ada di dalam tas kalian?"
Rafi Putra : "Untuk para wartawan dan semuanya! Kami pertegas sekali lagi! Kami telah dijebak oleh seseorang dan barang-barang itu bukan milik kami!"
K. Polisi : "Sudah! Sudah! Sebaiknya para reporter dan wartawan jangan mengganggu tersangka! Biar kami yang akan mengurus mereka!"
Opsir 1-10 : "Maaf ya?"
Beberapa pihak kepolisian terus menghalangi para wartawan yang tidak henti-hentinya mengambil foto dan informasi dari Tujuh Anggota Geng Mercy yang telah dinyatakan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian. Para tersangka langsung memasukki kantor polisi tanpa menghiraukan para wartawan dan reporter yang terus-menerus mengambil foto dan segelintir informasi dari mereka.
-----+-----
Simon Deff : "Sekarang apa informasinya?"
??? : "Aku dan Abangku udah tahu tentang kejahatan Zara Ra, perempuan yang berada di samping Datuk Bella La saat di ruang sidang tadi sore"
Simon Deff : "Emang apa kejahatannya Zara Ra?"
??? : "Hmm.... Begini ceritanya...!"
-----+-----
??? : "Halo, Nyonya?"
Zara Ra : "Apa kau berhasil membunuh Simon?"
??? : "Gagal, Nyonya! Mereka berdua menggagalkan rencana kita!"
Zara Ra : "Siapa mereka?!"
??? : "Thorn dan Solar, Nyonya!"
Zara Ra : "Oh... Dua anak ingusan itu ya? Kalau begitu, ubah rencana! Kau bunuh Dua Adikmu itu dan Simon! Tapi jangan sampai ketahuan! Paham?!"
??? : "Paham, Nyonya!"
Zara Ra : "Oh ya? Simon masih ada disana?"
??? : "Dia pergi, Nyonya!"
Zara Ra : "Pergi? Kemana?"
??? : "Aku gak tahu, Nyonya! Kata dia sih jalan-jalan. Tapi aku gak tahu dia jalan-jalan kemana! Tapi Nyonya jangan risau! Sekarang ini, dia pasti sedang mengikuti Simon!"
Zara Ra : "Dia? Siapa?"
??? : "HR!"
Zara Ra : "Oh... Bagus bagus! Sekarang lakukan tugasmu!"
??? : "Akan kulakukan, Nyonya!"
Zara Ra mengakhiri panggilannya dengan sosok yang telah ia hipnotis untuk melancarkan rencananya yang akan menjatuhkan martabat Ayah Yah dan akan membunuh Ayah dari Adu Du itu.
Zara Ra : "Dua anak ingusan itu harus mati karena mereka telah menggagalkan rencanaku! Hmm..... Ha! Aku punya ide!"
Zara Ra menghubungi seseorang yang juga telah ia hipnotis, sama seperti "dia" ketika bertemu dengannya di luar Markas Militer saat Maul Rick dan Simon Deff melarikan diri dari Ata Ta Tiga namun mengalami kegagalan.
Zara Ra : "Halo? Kau ada dimana?"
??? : "Aku lagi ada di Toilet di rumah sakit Trafalgar!"
Zara Ra : "Oh... Aku punya tugas penting untukmu!"
??? : "Apa itu, Nyonya?"
-----+-----
Simon Deff : "APA!!? Kalian serius?! Zara Ra telah menghipnotis....."
??? : "Ssttt.... Jangan kuat-kuat! Nanti ada orang yang tahu gimana?"
Simon Deff : "Di rumah kosong ini mana ada orang?"
??? : "Tapi kita gak boleh berteriak! Siapa tahu mereka ada sekitar sini!"
Simon Deff : "Hmm..... Yelah..... Tapi kalian betul nih?"
???-??? : "Betul, Bang Simon!"
Simon Deff : "Kapan kalian melihat kejadian itu?"
??? : "Sesudah sidang Bang Simon selesai, kita berdua melihat mereka berempat lagi dihipnotis ama Zara Ra di ruang aula"
Simon Deff : "Oh... Macam tuh... Hmm... Baiklah! Oh ya? Terima kasih karena telah menolongku tadi!"
??? : "Yang mana?"
Simon Deff : "Lupalah tuh! Saat aku mau minum Teh Tarik lah!"
??? : "Oh... Yang itu rupanya! Tidak masalah, Bang! Kita berdua akan selalu melindungi Abang!"
Simon Deff : "Terima kasih ya atas informasinya! Hmm... Lalu apa ada cara untuk menolong mereka berempat dari pengaruh hipnotis Zara Ra?"
??? : "Ada!"
Simon Deff : "Apa itu?"
??? : "Kita harus membunuh Zara Ra! Karena kuasa hipnotisnya akan hilang kalau kita berhasil membunuh dia!"
Simon Deff : "Kalian yakin ke?"
??? : "Kita yakin sangat! Sebab tuh kita beri nama rencana ini adalah Rencana Berdosa!"
Simon Deff : "Hmm... Baiklah! Tapi jangan malam ini! Kita akan melakukannya besok pagi!"
???-??? : "Oke, Bang Simon!"
Simon Deff : "Oh ya! Kalian kesini naik apa?"
??? : "Pakai mobilnya Kak Shifa"
Simon Deff : "Oh... Ya udah! Ayo kita kembali! Nanti mereka khawatir kat kita!"
???-??? : "Ayo!"
Mereka bertiga keluar dari rumah kosong yang ditempati oleh Simon Deff dan "Dua Adiknya" itu lalu mereka bertiga meninggalkan rumah kosong yang berada di tepian kota Ata Ta Tiga.
-----+-----
Zara Ra : "Kau bisa melakukannya kan?"
??? : "Bisa, Nyonya!"
Zara Ra : "Bagus! Ajaklah Bapak itu! Sekarang lakukan tugasmu!
??? : "Baik, Nyonya!"
Zara Ra mengakhiri panggilannya dengan orang yang telah ia hipnotis. Orang itu berada di dalam toilet dan segera keluar dari dalam toilet.
-----+-----
??? : "Ish... Mana Simon pergi nih?! Tak guna!! Huh.... Kau berhasil lolos, Simon! Tapi kau tidak akan bisa lolos lagi dariku! Sebaiknya aku harus kembali ke ruang perawatan sebelum mereka mencurigaiku!"
{•°•BERSAMBUNG•°•}
Sepertinya salah satu dari lima sosok pengkhianat itu hampir menunjukkan identas aslinya! Siapakah dia dan para pengkhianat yang bekerja sama dengan Zara Ra?
Dan siapakah dua sosok yang telah membantu Simon Deff? Nantikan kelanjutan di chapter yang akan datang!
Hai readers! Bagaimana pendapat readers tentang chapter ini? Kalau ada kesalahan atau kekurangan dari chapter ini, author minta maaf yang sebesar-besarnya ya? Oh ya! Author mau kasih tahu nih kalau di chapter selanjutnya akan "Terbongkar identitas dari sosok Lima Pengkhianat!!" Ada yang bisa menebak sebelum identitas mereka terbongkar? Jangan lupa vote dan comment ya? See you next time! Sampai jumpa lagi! Bye Bye!