MFLJ (Discontinue).

De chiscakeu

20.1K 814 56

Cerita awal mula pacaran.. Sampai ke jalan pernikahan. Satu per satu rahasia Jimin terbongkar dengan lancar... Mais

01💙
02💙
03💙
04💙
05💙
06💙
07💙
spesial.
08💙
09💙
10💙
11💙
12💙
13💙
14💙
15💙
16💙(spesial chap)
17💙
18💙
19💙
20💙(Spesial!)
21💙
22💙
23💙
bukan up:)
24💙
25💙
26💙(Baby park🐣).
27💙
28💙(Bca aja).
29💙
30💙
31💙
32💙
33💙
Mistery : 01
Mistery : 02
Mistery : 03
35💙
36💙
37💙
38💙
39💙
40😭🔞
41
42
43
hai?

34💙

336 10 0
De chiscakeu

Happy reading♡
Maaf ya baru up😢

••••••

Yang EunJi gadis keturunan Korea serta Chinese tersebut, Memilih sebagai pembunuh bayaran karna Suatu alasan.

Keluarganya, Kedua orang tuanya sudah tak lengkap. Dengan Ibu dan Ayah yang sudah tak bersama.. Membuat Luapan emosinya Meningkat akibat hal tersebut. EunJi yang tadinya Gadis Manis, Cantik nan polos tersebut senantiasa memainkan Boneka atau mainan perempuan lainnya.

Tapi ketika tau ayahnya Berselingkuh dibelakang Ibunya, Ia menjadi Tak ingin tau apa yang namanya Jatuh Cinta. Entah itu pada Dia Sekalipun. Ayahnya bernama Yang Ji Eul, Ibunya Bernama Kim So Ji. Itu ibu kandungnya, Sedangkan saat usia EunJi 16 Tahun Ayahnya menikah lagi dengan seorang perempuan asal Seoul.

Choi Yuna, Yeoja manis Berbibir tipis. Itu ibu tirinya, Ibu dan ayahnya sudah tak seatap Sejak umurnya 15 tahun, Ia berhasil menyimpan Luka dengan Menutupinya sendiri. Awal mula ia menjadi Pembunuh bayaran,, ialah saat melihat Sooran dengan mata kepalanya sendiri tengah menyiksa Sang korban dengan Tangan Lentik sooran.

Hingga 1 minggu kemudian,, EunJi meminta pada Sooran agar bisa menjadi seperti dirinya. Menjadi pembunuh bayaran, Sooran tentu terkejut dengan permintaan tak biasa EunJi. Saat ditanya kenapa. Gadis itu malah menjawab hanya ingin.

Mau tak mau Sooran menyetujuinya, Hingga sampai sekarang! EunJi senantiasa mendapat tugas dari seseorang.. Untuk membunuh. Bahkan menyiksa,

Bayaran yang EunJi dapatkan tentu tak Murah, Ia bisa dibayar 400 Juta won dalam 1 kali Membunuh. Jika tugas tersebut selesai dalam 1 hari. Berbeda dengan sooran ia akan dibayar 500 Juta won dalam 1 kali perintah maupun tugas.

EunJi hanya ingin kasih sayang dari Ibu maupun ayahnya, Ia tak peduli Jika memang keduanya sudah tak cocok. Ataupun sudah tak bersama, Ia hanya ingin Mendapat kasih sayang yang setimpal,, Hanya ingin melihat orang tuanya memberi ia kasih sayang untuk dirinya.

Ia rindu kehangatan, Kebersamaan, Serta canda tawa dari Rumah Besar milik Kedua orang tuanya dulu. Yang kini rumah itu sudah Ayahnya Jual untuk membeli Rumah baru yang lebih Besar..

Ibunya ㅡKim So Ji, Entah sekarang berada dimana! Ia sudah mencari sampai Ujung Luar Kota. Ibunya hilang, Bagai ditelan Bumi. EunJi selalu menanyakan keberadaan Ibunya pada Ayahnya.. Berharap Jika ayahnya tau. Tapi jawaban yang ia dapat malah,, Geraman Dan ucapan 'tidak tahu'.

Semasa SMA EunJi dan Sooran adalah Sahabat karib, Mereka Kenal sewaktu Kelas 10. Sampai sekarang, Jika Sooran Pergi kemanapun, Disampingnya pasti ada EunJi. Atau Jika Sooran tidak menyukai sesuatu, EunJi sebaliknya.

Ia pasti akan menyukai sesuatu Tersebut, Mulai dari Coklat. EunJi menyukainya, Sooran tidak. Rok pendek, EunJi suka memakainya. Sooran tidak. Ia lebih suka dengan rok panjang yang menutupi Paha dan Kaki jenjangnya.

Yang terakhir Jimin; Sooran awal awal tidak menyukai Jimin, EunJi menyukai pemuda asal Seoul tersebut. Tapi ia pendam sampai sekarang.. Ia tak ingin menyakiti Sooran yang tengah berpacaran dengan pemuda tersebut. Ah ia jatuh cinta pada pandangan pertama pada jimin.

Walau Jimin berpipi Gemuk, Itu menggemaskan baginya. Ia yakin Dimasa depan Pemuda tersebut akan berubah.. Ia yakin,

Seoul, Park Company. 15.01 PM!

"Appa, Mianhe aku lama.." Ucapnya sambil berjalan menuju Appanya berada dengan seseorang yang tak ia tahu, Ia sedikit hapal Siapa pemilik Perusahaan yang sedang naik daun tersebut. Appanya menoleh bersama pemuda yang menatapnya dengan mata membola.

"Kita bertemu lagi Jimin,,"

Ucap Gadis itu, Jimin ㅡpemuda tadiㅡ Menghela napas Kasar. Tau begitu ia tak akan menyetujui permintaan Tuan yang! Yang sekarang ia hanya bisa memalingkan wajahnya dari EunJi. EunJi menatapnya dengan terkekeh kecil.

Sebenarnya Ayahnya memaksanya Untuk bertemu dengan pemuda Dihadapannya ini, Ia belum tau siapa yang akan ia temui. Ayahnya memaksanya, Jika ia tak menurut Nyawa Ibunya dalam bahaya. Soal Ibunya Kim So Ji.

Telah ditemukan dalam keadaan Terbaring lemah dirumah sakit, Membuat banyak pertanyaan bersarang diKepala EunJi. Hingga ayahnya mengaku bahwa ia melihat kecelakaan beberapa bulan lalu,, Kejadian itu. Membuat Ayahnya memiliki alasan untuk memaksa EunJi mengikuti perintahnya.

"Ah Kalian sudah saling mengenal?" Tanya Tuan yang. sambil menatap keduanya bergantian, Membuat Jimin mendengus akibat pertanyaan Tersebut.

"Ya appa, Aku dan Jimin Teman.." Jawab EunJi sedikit malas sementara Matanya memperhatikan Jimin yang menatap ke lain arah, Jimin sesekali melirik ke Jam di dinding ruangan itu.

Rasanya Ingin sekali Cepat cepat Keluar dari ruangan Pengap ini! Sungguh pertemuan ia dengan EunJi tak akan menyangka bisa bertemu sekarang. Jimin pikir Putra/putri Tuan yang ialah bukan Si Gadis Polos namun menyimpan banyak hal rahasia.

"Ah, Tadinya Appa ingin mengenalkan kalian berdua.." Ujar Tuan Yang sambil mengangguk pasti pada Keduanya, Jimin menghela napas ia yakin pembicaraan ini pasti akan berlangsung lama.

"Ekhem tunggu, Tuan yang sepertinya aku harus kembali ke ruanganku. Banyak berkas yang harus ke periksa dan tandatangani. Mungkin lain kali,, Kita bisa mengobrol lebih panjang. Permisi..." Jimin memotong Tuan yang, Yang hendak berbicara menjadi tertahan diudara. Siluet Jimin pergi dan tenggelam dibalik Pintu ruangan Khusus tersebut, Anak dan ayah tersebut saling pandang lalu EunJi mulai beranjak dari duduknya.

"Jangan pergi dulu Eunji." Suara Sang ayah memenuhi telinganya, Dengan begitu EunJi berhenti melangkahkan kakinya. Tuan Yang berdiri dan melangkah mendekati EunJi, Ayah dari EunJi tersebut menghela napas.

"Coba sekali saja temui ibumu, Dia selalu menunggumu dirumahㅡ"

"Dia bukan Ibuku!" Sahut EunJi memotong ucapan ayahnya, Sang ayah menatapnya dengan geram mencoba bersabar atas kelakuan sang anak.

"Yang EunJi! Dengarkan ayah sekali saja, Temui Ibumu. Ayah tau ia bukan ibu kandungmu,,"

EunJi pergi dari ruangan khusus tersebut tanpa mau mendengarkan apa yang sang ayah ucapkan, Ia terlalu malas mendengar Ocehan ayahnya. Ayahnya berteriak dari dalam ruangan, Membuat ia dengan cepat keluar dari kantor tempat bekerja.

"Ayah tak pernah tau seberapa besar penderitaan ibu." Lirih EunJi saat ia sampai dimobil miliknya, Tangisnya pecah kala mengingat perjuangan ibunya saat ia masih kecil. Ibunya selalu tersenyum manis didepannya tanpa mengeluh seberapa besar penderitaannya.

•••••

Yoongi, Namja manis tersebut sedang asik memandikan Minji Dikamar Mandi yanh dibuat dikamar Yang sekarang ditempati oleh Minji. Gelembung Busa dimana mana,, Minji selalu saja berteriak Heboh saat dirinya menemukan seauatu yang baru ia lihat.

Seperti Gelembung yang muncul ketika Jari telunjuk dan Ibu jari disatukan menjadi bentuk 'O' Tersebut ditiup oleh sang eomma, Pekikannya membuat Yoongi mau tak mau tertawa gemas akibat tingkah Minji.

"Woahh, Eomma Busanya semakin banyak. Kyaa!" Pekiknya saat Ia memainkan Busa sabun dikedua tangannya dengan sesekali ia mencolekan busa tersebut ke Tubuhnya, Saat Yoongi menyalakan Shower ia tak terima karna sebentar lagi Busa busa tersebut hilang.

"Sayang, Nanti besok kau bisa bermain Busa selama yang kau mau. Ok? Ini sudah hampir malam, Appamu akan pulang sebentar lagi. Jangan menangis hemm.." Bujuk Yoongi saat melihat tatapan sayu Minji padanya, Minji menghela napas lalu mulai mengangguk sambil mengerucutkan bibir plumnya.

Karna tak tahan akan gemas Yoongi mengecup pipi berisi Minji membuat Bocah kecil tersebut memekik Kaget, Lalu tertawa geli akibat Yoongi yang mengusak usak Hidungnya dipipi Minji.

"Hihi Eomma Geyi.. Hihi," Gigi Kelinci atasnya Minji pamerkan Membuat Yoongi gemas sekali lagi lalu mulai mengecup sayang pipi Minji, Keduanya tersenyum akibat candaan Sederhana Yoongi.

Tak lama Yoongi beranjak Dari duduknya lalu mulai mengambil Handuk Yang tersedia disana dengan pelan pelan, Seterusnya ia dengan cepat membawa keluar Minji Dari Bathtup dan mulai membungkus Tubuh Mungil Minji dengan Handuk.

Karna dirasa Cukup mudah, Ia memangku Minji dipinggang kanannya. Kaki Cantiknya mulai meninggalkan Area kamar mandi,, Untungnya Yoongi tak meletakkan Minji diatas perutnya. Bisa berbahaya! Menurunkan dengan perlahan Tubuh mungil Bocah tersebut lalu mulai mencari Bedak Baby untuk Minji.

"Apakah Ada Bedak baby disini? Jimin sudah membelinya apa belum ya? Baju baju Minji Juga, Ia tak membawa baju minji dari panti asuhan tadi.. Bagaimana ya? Ya sudah cari saja yoongie," Ia menggerutu sendiri sambil berjalan pelan menuju Almari Sedikit besar berwarna Abu dan hitam tersebut, Matanya membola Lebar saat melihat Almari tersebut penuh dengan pakaian anak seumuran 5 Tahunan. Tak lupa disana juga ada sepatu Berbagai Macam warna serta ragam.

Saat ia tengah mencari Bedak baby, Membuka semua Tempat didalam Almari tersebut. Hatinya lega karna Jimin sudah menyiapkan ini,, Eh Minjikan baru ia bawa tadi siang. Bagaimana ini bisa terjadi?

Yoongi oppa, kau tak lupakan Jika Jiminie oppa mempunyai Suruhan? ㅡLia.

"Eh Jiminkan punya suruhan hehe.." Ucapnya Didalam hati, Ia tertawa kecil akibat pola pikirnya sendiri. Lalu mulai mengambil Bedak baby dan beberapa pakaian atas bawah Minji. dalaman jangan lupakan.

Yoongi kembali Menghampiri minji yang tengah asik memandang Kesegala Arah sudut Kamar Barunya, Mata Kecil nan bulat Minji Berbinar Senang saat Ia melihat Semua Tumpukan Boneka dilemari transparan dekat Meja belajarnya.

Saat Langkah Kaki Terdengar Menuju Dirinya, Ia langsung mengalihkan Perhatiannya menuju Sang Eomma yang Kini Hampir sampai padanya. Yoongi Duduk disebelah Minji yang kini tersenyum Manis padanya, Mulai membuka Handuk Yang melilit pada Tubuh mungil Minji tangannya telaten melumurinya dengan Bedak Baby.

Membuat Tubuh Kecil Minji semakin Harum dibuatnya, Sesekali Minji memekik Geli saat Tangan Yoongi yang dilumuri Bedak tersebut Menyentuh Area Sensitifnya.

Soal Seulgi Yeoja itu sudah Pergi karna Mendadak Temannya menelpon mengajaknya berjalan - jalan ke Mall, Semacam Refresing. Alhasil Ia tak lama dimansion Yoongi dan bermain dengan sikecil Minji, Anggota Baru dikeluarga Jimin.

Yoongi berniat Jalan Jalan Sebebtar lagi, Jam menunjukan Pukul 16.01 KST. Minji siap dengan pakaiannya sendiri setelah tadi sang eomma dandani dengan sedemikian rupa, Yoongi dengan segera mengajak Minji Kebawah untuk mengambil Handphone miliknya.

Yoongi Pov.

Sekarang aku dan Minji sudah berada diluar Mansion! Sebelum benar benar pergi aku memberitahu Jung AhJumma Untuk berjaga jaga Jika ada Tamu untuk segera menghubungiku, Kakiku melangkah untuk berjalan jalan disekitar sini.

Tak ingin jauh jauh karna takut Jimin pulang lebih awal, Minji senantiasa memekik Senang karna melihat Ramahnya orang orang yang melihatnya denganku.

Skip;

Kami sampai disebuah taman Banyak anak seumuran Minji yang tengah bermain, Anak anak berumur 5 tahun memandangiku aneh. Entahlah aku tak bisa jelaskan, Para orang tuanya Juga memandangku aneh.

Oh aku memang Tak pernah keluar Rumah oleh sebab itu mungkin mereka memandangku aneh, Mereka belum tau aku menikah dengan Jimin. Minji mengajakku Menuju penjual Gulali Kapas yang ada disana, Sebelum menarikku ke penjual. Minji menghiraukan Pandangan aneh orang orang padaku.

"Ahjussi, Kapas Gulalinya 2 nee?" Ucapan Minji membuatku Terkikik geli akibatnya, Membuat sang penjual Gulali kapas Juga ikutan terkekeh akibat Ucapan Minji.

"Gulali Kapas Sayang.." Koreksiku padanya, Ia hanya menunjukan Kelincinya padaku.

"Baiklah, ini untukmu anak manis." Sang penjual Gulali memberikan 2 gulali kapas pada Minji, Aku yang mengerti memberikan uangku pada sang penjual. Aku mengucap Terimakasih padanya yang dibalas senyuman, Sebelum memberikan Gulali kapas tadi.. sipenjual melirik ke arah perut sedikit membuncitku.

Aku tahu sangat tahu, Bahwa Pemuda sepertiku Sangat jarang diJumpai didunia. Bahkan hanya beberapa orang yang memiliki Keistimewaan sepertiku! Huft.. Minji memberikan Salah satu gulali kapas tersebut padaku.

Gulali kapas berwarna Merah Muda, Yang pastinya dengan rasa Strawberry. Aku menerimanya dengan senyuman yang terpatri diwajahku, Minji membalas tersenyum padaku Tangan kecilnya kembali membawaku dengan perlahan menuju Kursi taman disana.

"Eomma,"

Panggil Minji Yang membuatku langsung menoleh padanya, Aku bergumam untuk menjawab panggilannya! Ia membuat gestur seperti sedang berpikir lalu mulai menemukan apa yang ingin ia tanyakan. Mungkin seperti itu.

"Kenapa mereka memandang Eomma Begitu?" Pertanyaan Minji membuatku Bingung harus menjawab apa, Sejenak aku menunduk Sedang memikirkan Untuk menjawab apa.

"Mungkin mereka hanya menatap eomma dengan pandangan Istimewa," Aku berusaha tersenyum akan jawabanku sendiri, Kepalaku pusing akan pertanyaan Minji. Jadinya aku menjawab asal pertanyaannya, Sedang tak ingin berpikir yang tidak tidak akibat pertanyaan minji.

Uh Mendadak kepalaku Berkunang - kunang, Ya ampun! Aku belum makan tadi siang. Bagaimana ini?!

Yoongi Pov end.

Yoongi dengan terburu buru merogoh Saku celananya, Mengambil ponsel miliknya lalu mulai mencari Nomor Jimin dengan segera. Saat matanya menemukan Nama Jiminie♡ Ia dengan segera mendialnya lalu menelpon Nomor tersebut.

Tutt..
Tutt..
Tutt..

"Haishh.. Jiminiee angkat telponkuu!" Seru Batin Yoongi dengan sedikit kesal, Pandangannya mulai memburam. Dengan cepat ia kembali menelpon Nomor Jimin, Tak peduli akan pandangan sang anak. Yang sekarang memandang Penuh khawatir eommanya.

"Yeobeseo? Kenapa bby.." Tanya Jimin disebrang telpon saat panggilan berlangsung, Napas Yoongi memburu lalu mulai berucap.

"Jiminie jemput aku dan Minji ditaman dekat Mansion Kita, Kepalaku pusing.. Pandanganku memburam! Ce-cepat," Sahut Yoongi dengan tangan memegang sebelah Kepalanya. Minji yang melihat langsung cepat cepat menenangkan sang Eomma, Telpon Antara Jimin dan Yoongi belum berakhir.

"Sebentar sayang, Ini aku dalam perjalanan.." Ucap Jimin, Nadanya terdengar Khawatir Dengan segera ia ㅡAtau Jiminㅡ mematikan Telponnya. Minji yang mendengar suara sang appa dengan segera mengelus paha eommanya, Sementara Yoongi yang mencoba menahan agar sadar lebih lama lagi hanya mampu tersenyum lemah.

Akhir akhir ini ia memang sering sekali pingsan Jika tak makan hanya 1 kali, Walau Paginya ia sudah makan! Seiring berjalannya waktu Yoongi sudah tak kuat menahan pusing yang kini menjalar ke kepalanya. Mobil Sedan milik Jimin berhenti dihadapan Taman, Minji yang melihat dengan segera memanggil sang appa.

Bersamaan dengan itu, Yoongi terjatuh pingsan.

•••••

Sepasang Mata Memandang Adegan Dimana Jimin membawa Yoongi ke dalam Mobil sedan, Minji tak lupa ia dengan segera masuk! Matanya membeku kala melihat Raut khawatir Jimin. Tadinya ia ingin menghampiri Yoongi untuk menanyakan sesuatu, Siapa taukan Yoongi tau?!

(Pusing ga?)

"Jimin? Itukah kau?" Lirihnya sambil memandang kepergian Mobil Jimin, Segera sadar dengan acaranya! Ia dengan segera memberhentikan Taksi lalu mulai menyuruhnya mengikuti kemana perginya mobil yang membawa Jimin dan Yoongi ㅡAh ia tak tau nama pemuda manis tadiㅡ.

Hatinya bergemuruh tak karuan saat Pikirannya melayang kemana - mana, Terlebih tahu itu adalah Jimin. Keringat dingin mulai bercucuran didahinya, Bahkan tangannya sudah mendingin.

Skip;

Mobil sedan Hitam milik Jimin Berhenti disebuah Rumah sakit, Siluet Jimin turun lalu mulai membuka pintu belakang mobil dan menggendong tubuh mungil Yoongi ke dalam rumah sakit. Taksi berhenti sesuai dengan perintahnya, Ia dengan segera membayar lalu mulai turun dan mengikuti Jimin serta Bocah berusia 5 tahun disamping jimin.

Kakinya dengan terus menyeimbangi walau Mantel yang berada ditubuhnya selalu melorot, Jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya. Matanya selalu Fokus memandang ke depan dimana Jimin Tengah berlari menuju ruang dimana Yoongi diperiksa. Ia akan berhenti apabila Jimin juga ikut berhenti.

Jimin terduduk dengan Minji yang sekarang memeluk sang appa berniat mencoba menenangkannya, Jimin Panik bukan main saat kedua bola matanya melihat dengan mata kepala sendiri! Melihat bagaimana cara Yoongi pingsan.

"Appa Kenapa eomma? Kenapa eomma pingsan? Apakah Ini karna Minji?" Tanya Minji Kedua bola matanya berkaca kaca, Membuat Jimin menghela napas lemah lalu mulai mendudukan minji diatas pahanya.

"Hey sayang Bukan! Bukan karna minji, Sama sekali bukan. Eomma hanya pusing, Seperti Minji jika tidak makan minji-aa akan pusing. Minji tidak maukan seperti eomma? Jadi minji harus selalu makan, Kalo tidak nanti pingsan seperti eomma mau?" Pernyataan Jimin membuat Seseorang tadi tersenyum kecil, Ia bersembunyi diujung tembok sambil menunggu jimin selesai bicara ia akan datang pada Jimin.

Minji sontak menggeleng heboh akibatnya, Membuat Minji dengan segera memeluk leher sang appa dengan erat melampiaskan Tangisannya disana. Sambil berbicara yang membuat Jimin tertegun akibatnya.

"Minji minta maap Jika tadi membuat eomma pingsan, Minji cuma tanya kenapa semua orang me-memandang eomma aneh appa hiks.." Ucapan Minji terendam oleh leher Jimin, Membuat Jimin sedikit mendengar Apa yang Minji ucapkan. Memandang aneh? Memandang seperti apa itu yang Jimin pikirkan!?

"Huft.. ini saatnya, Semoga kau masih mengingatku Jim."

Kakinya melangkah mendekati antensi antara Jimin dan Minji, Saat sampai napasnya tak beraturan membuat Appa dan anak tersebut menoleh menemukannya dalam keadaan mata berkaca kaca menatap Jimin. Membuat Jimin mengernyit bingung pemikirannya mengarah ke siapa dia?

"Euh? Noona membutuhkan sesuatu?" Tanya Jimin sambil menggendong minji dengan sebelah tangannya, Minji memiringkan kepalanya tanda bahwa ia bertanya tanya pada Yeoja dihadapannya.

"Jimin? Kau ingat aku.." Lirihnya sambil memandang intens Jimin, Membuat Jimin harus berpikir kembali siapa yeoja dihadapannya. Wajah yeoja ini serasa Familiar diingatannya tapi siapa?

"Hiks.."

Satu isakan keluar bersamaan dengan Si yeoja menubrukan tubuhnya kepelukan Jimin membuat Si pemuda Park sedikit kewalahan karna pelukan yang ia terima, Wajahnya senantiasa mengusak ke dada bidang Jimin. Sedikit keheranan saat itu, tapi saat seseorang dipelukannya berbicara ia mulai mengenang masa lalu.

"Hiks.. Kau tak ingat aku! Aku Kim EunYa!! Hiks.. Jimin melupakanku?! Kau berjanji tak kan melupakanku tapi.. sekarang?! Hiks.. Neomuhae!"

Tangan putihnya memukul dada bidang Jimin tapi berbanding dengan wajahnya yang semakin mengusel rindu didada bidang Jimin, Sebelah tangan jimin memeluk EunYa akibat pegal ia dengan segera membawa EunYa dan Minji duduk dengan Minji duduk dipahanya. Dan EunYa yang mengeratkan pelukannya.

"Kau tak merindukanku?" Lirih EunYa sambil membuat pola abstrak didada bidang Jimin, Mmebuat Jimin terkekeh sebentar lalu mulai berbicara.

"Aku merindukanmu, Amat merindukanmu Puppy." Ucapan Jimin membuat kedua pipinya memanas, Ia semakain menyembunyikan wajahnya didada bidang Sipemuda park.

Ceklek.

Pintu ruang rawat Yoongi terbuka menampakan dokter yang memeriksanya tadi, Jimin dan Minji yang sadar segera menghampiri dokter dengan EunYa yang Masih bingung.

"Dokter bagaimana keadaannya?" Tanya Jimin perasaan khawatir sekarang menghampirinya, Sang dokter menghela napas lalu mulai menatap Jimin setelah tadi membenarkan letak kacamatanya.

"Dia baik baik saja, Hanya pusing biasa yang dialami para Orang hamil pada umumnya. Saya sudah menulis resepnya! Tuan bisa langsung membelinya. Dan setelah dia siuman Akan ada suster yang mengantar bubur, Kalau begitu saya permisi." Jimin menghela napas saat kata kata pertama Sang dokter, Lalu Mulai mengangguk saat sang dokter memberikan Resep obat yang sudah ia tulis tadi didalam ruangan.

Jimin memandang sendu Resep obat ditangannya, Ya walaupun cuma berisi tulisan tangan! Itu membuatnya serasa kalau Yoongi sedang sakit.

"Jimin kenapa?" Tanya EunYa, Jimin tersentak saat sepasang tangan mengelus bisepnya lembut. Ia tersenyum kecil lalu menggeleng.

EunYa hanya bisa mengelus Bisep Jimin lembut, Walaupun begitu mungkin bisa mengurangi rasa cemas(?) Atau Khawatir Jimin. Ia pindah ke Seoul saat Uang yang ia tabung selama 2 tahun cukup membawanya Bertemu Jimin, Diseoul Ia Tinggal sementara diHotel yang berada dekat Taman Kota.

Selama 2 Tahun ini ia mulai bekerja Sambil Kuliah, Kuliah? Ia pindah karna kehendaknya sendiri. Ia akan mencari Uang terlebih dahulu lalu mendaftar Kuliah! Begitu pikirnya.

Sampai bertemu dichapter Depan:)

(To be Continue...)

Astaga Maapin Liaa baru Up😢😢. Maapin Kaka Yeorubun😭😭, Sumpah makin kesini makin males aku😭😭 Tapi diusahin bakal tetep lanjut Ko😗.

Ga ada Bonus:v ga ada Gambar bagus Jimintet!

Have a nice Day Kaka yeorubunn🤗🐾 Borahae💜

~Liaaa💜

Continue lendo

Você também vai gostar

85.9K 6.2K 12
"Maaf karna belum bisa mengatakan pada dunia, bahwa kau milikku" "Mari cari waktu yang bagus. Ini hanya masalah waktu saja" 🌸🌸🌸 ⚠WARNING⚠ °boysl...
55.7K 5.4K 59
"Yoongi tau kan kalau Jimin suka sama Yoongi.?" "Hemm,," "Terus kenapa Yoongi gak pernah respon ke Jimin.?" "Gue.? Respon Lo.?,,, Lo fikir kehadiran...
22.2K 1K 22
park Jimin lelaki tanpan lan imut yang mampu meluluhkan hati seorang min Yoongi yang terkenal dengan sikap nya yang cuek dan dingin, setelah bertemu...
2.6K 157 9
bagaimana jika seorang mafia terkejam didunia dengan hati sedingin kutub selatan.....tilulukan oleh seorang namja manis pasti banyak rintangan