ALETA (END)

CewekHujan által

66.4K 5.7K 1.1K

[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ] Menceritakan gadis cantik dengan segudang masalahnya yang membuat dia menjadi... Több

Cast
Prolog
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
PENTING!!
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
33
34
35
36
37
E N D
HAIII

32

891 71 3
CewekHujan által

H A P P Y   R E A D I N G
Vote Dulu Sebelum Membaca
🍃🍃🍃

Eotteohge naege
Geudaeran haenguni on geolkka
Jigeum uri hamkke issdamyeon
A eolmana joheulkkayo

🎶 IU - Through the Night

• • •

"Aku lupa bagaimana rasanya sakit,
Aku lupa bagaimana rasanya kecewa,
Aku lupa bagaimana rasanya terluka,
Bahkan aku lupa rasanya hidup."

-Aleta Kayla Yasmine-

🍃🍃🍃


Hari ini adalah hari yang paling menyakitkan dalam hidupnya. Mungkin jika orang lain yang berada di posisinya, apakah dia akan tetap berada disini? Aleta rasa itu tidak mungkin.

Aleta tersenyum lirih melihat kebahagiaan kedua orangtuanya. Ayahnya yang sedang bersanding dengan wanita lain yang sudah resmi menjadi istrinya. Sedangkan, Ibunya sedang menggandeng mesra laki-laki lain.

Disini, apakah kedua orangtuanya tidak memikirkan dirinya sedikit saja? Begitu mudah kah mereka melupakan dirinya?

Aleta berjalan pelan hendak mengucapkan selamat kepada Ayahnya. Tetapi, seseorang tiba-tiba menabrak punggungnya hingga minuman yang dia pegang sedikit tumpah mengenai gaunnya.

"Upss, sorry sengaja."

Aleta terkejut menatap Felicya yang sedang tersenyum meremehkan menatap dirinya.

'kenapa dia ada disini?' itulah yang Aleta pikirkan.

"Kenapa? Kaget ya, gue ada di sini?"

Aleta langsung mengubah ekspresi terkejutnya dengan menatap Felicya tanpa minat.

"Ngapain?"

"Kepo ih, kasih tau nggak ya?"

"Menurut lo, gue harus ngasih tau nggak?"

Aleta menatap malas Felicya lalu pergi meninggalkan Felicya begitu saja. Membuat gadis itu menggerutu kesal.

Aleta merapihkan sedikit penampilannya dan mengelap cairan yang tadi tumpah dengan tisu, lalu menatap cermin didepannya ini yang memantulkan wajah tanpa ekspresi dirinya.

Drett..

Aleta menatap handphonenya yang bergetar tanda panggilan masuk. Menampilkan nama 'Athalla' lalu menggeser ikon hijau.

|"Lo baik-baik aja kan?"

Aleta tersenyum tipis saat mendengar nada khawatir orang diseberang telpon.

"I'm fine."

|"Udah selesai? Gue jemput ya?"

"Ath..." Aleta terdiam lama.

|"Al gue..." Athalla terhenti saat mendengar suara lirih Aleta.

"Gue udah biasa dengan rasa sakit." Aleta menatap pantulan dirinya di cermin.

"Bahkan gue udah berteman dengan rasa sakit itu sendiri Ath."

Athalla terdiam diseberang, membuat Aleta tersenyum tipis.

"Gue baik-baik aja, lo tenang aja."

Setelah mengatakan itu Aleta memutuskan sambungan telpon dengan sepihak. Setalah siap Aleta berjalan keluar, menuju tempat dilaksanakannya pernikahan Ayahnya.

"selamat, semoga Papah bahagia dengan keluarga baru Papah."

Bryan menerima uluran tangan Aleta dengan senang hati. "Tentu. Terima kasih sudah mau datang."

"Hm."

"Oh ya kenalkan ini istri saya dan Shilla ini anak saya," ucap Bryan memperkenalkan keduanya.

Aleta mengalihkan pandangannya menatap wanita disamping Ayahnya yang sedang mengulurkan tangan.

"Shilla."

"Hm."

Shilla dengan kesal menurunkan kembali tangannya setelah diabaikan oleh Aleta.

"Oh ya Tante juga punya adik seumuran dengan kamu kayaknya. Mungkin aja kalian bisa jadi teman baik. Nah itu orangnya."

Shilla menunjuk seorang gadis yang sedang berjalan kearah mereka. Aleta terkejut ternyata Felicya adalah adik dari istri Ayahnya!

Gadis yang ditunjuk oleh Shilla tersenyum manis lalu tatapannya beralih menatap Aleta dengan sinis.

"Hallo, ketemu lagi kita."

🍃 🍃 🍃

Malam semakin larut dan seorang gadis sedang menyusuri jalan dengan menjinjing heels yang sebelumnya dia pakai. Aleta menundukkan kepalanya, suasana hatinya sangat kacau. Aleta tidak menangis. Sungguh. Dia tidak ingin menangis. Hanya saja dia merasa ... hatinya berdenyut sakit.

"Al."

Aleta menghentikan langkahnya. Membalikkan badan, dan menemukan Athalla yang berdiri disamping motornya sambil merentangkan kedua tangannya.

"Butuh gue?"

Aleta tersenyum lebar lalu berlari, menubruk tubuh itu dengan cepat. Athalla mengusap rambut Aleta dengan sayang.

"Kok nggak nangis?"

Aleta menggelengkan kepalanya dalam dekapan Athalla. Athalla terkekeh kecil, lalu membawa Aleta kedalam dekapan hangatnya.

"Pulang atau mau disini aja?" Ucap Athalla jail.

Aleta terkekeh lalu memukul lengan Athalla membuat cowok itu mengaduh.

"Kan cuman nanya. Jadi gimana?"

Aleta melepaskan pelukannya lalu menatap Athalla dengan tersenyum. "Pulang."

"Oke."

Athalla melepas jaketnya lalu memakainya ditubuh gadisnya. Aleta yang diperlakukan manis oleh Athalla hanya bisa tersenyum melihat sang kekasih yang sudah memasangkan helm kepadanya.

"Ayo."

Aleta menikmati udara malam yang menusuk kulitnya. Mengamati lampu yang berkedip disepanjang jalan. Mata indahnya menutup sesaat, menikmati semuanya.

"Kalo mau nangis, nangis aja Al."

Aleta lagi-lagi menggelengkan kepalanya lalu menyenderkan kepalanya dipunggung Athalla. "Gue nggak papa."

Athalla tak membalas ucapan Aleta. Dia tahu jika gadis itu menyimpan beribu luka. Athalla hanya berharap jika Aleta nya benar baik-baik saja.

"Makasih."

Athalla melirik spion motornya, menatap Aleta sekilas yang tengah tersenyum.

"Buat?"

"Semuanya," ucap Aleta tulus. Tangannya beralih memeluk Athalla erat. Menghirup aroma pria tersebut lalu memejamkan matanya.

Athalla tersenyum tipis lalu tangan kirinya beralih mengusap jemari Aleta yang tengah memeluk dirinya.

Mungkin mengikhlaskan apa yang sudah terjadi bisa membuat kita lebih bahagia? Jika itu benar, dia akan berusaha mengikhlaskan semuanya. Memaafkan kepada takdir apa yang sudah terjadi. Menerima alur yang sudah tuhan buat untuknya. Dan ya, sekarang dia hanya perlu menjalaninya.

Tetapi, bolehkah dia sedikit meminta. Jika kelak apa yang tuhan tuliskan untuknya hanya ada kebahagiaan?

Bolehkah dia sedikit mengeluh jika dia lelah dengan sebuah tangisan?

Jika sebuah rasa sakit yang dia dapatkan sekarang bisa membayar dengan kebahagiaan di masa depan. Bolehkah dia menagihnya nanti?

Ya, dia hanya berharap.

Berharap jika suatu saat Tuhan akan mengabulkan keinginannya.

Aleta rasa semua yang sudah terjadi kepadanya, bisa dianggap setimpal jika dia meminta satu permintaan. Dia ingin meminta jika kebahagiaannya sekarang, akan dia miliki sampai kapanpun.

Ya, Athalla nya.

* * *

Maaf ya kalo pendek 😔

Satu kata buat Aleta dong biar dia semangat terus!

Follow Instagram
cewek.hujan

Next?

Love You Guyss ❤️

TOLONG FOLLOW AKUN AUTHOR SUPAYA KALIAN TAU KALO AKU BIKIN INFO APAPUN!

Olvasás folytatása

You'll Also Like

11.1K 1.4K 44
[PROSES REVISI] "Mencintai seorang the most wanted itu mudah kok, karena yang sulit itu mendapatkan hatinya." Kim Mingyu, siapa yang gak kenal sama t...
3.6K 961 35
[PROSES REVISI] Namanya Gisga Putri Lengkara, nama yang bagus bukan? Namun tidak dengan takdir kehidupan seorang gadis yang bernama Gisga tersebut, G...
Agaraya [END] Badaidai7 által

Ifjúsági irodalom

15.5K 1.4K 72
"𝙺𝚒𝚝𝚊 𝚊𝚍𝚊𝚕𝚊𝚑 𝚜𝚎𝚙𝚊𝚜𝚊𝚗𝚐 𝚒𝚗𝚜𝚊𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚞𝚔𝚒𝚛 𝚕𝚞𝚔𝚊 𝚍𝚒 𝚊𝚝𝚊𝚜 𝚍𝚞𝚔𝚊." ㅡ𝙰𝚐𝚊𝚜𝚊 𝙷𝚊𝚛𝚢𝚖𝚞𝚛𝚝𝚒ㅡ Aga da...
32.7K 1.4K 54
[selesai] •tidak direvisi ulang• Tak selamanya es akan beku bukan? Ada kalanya ia akan mencair. Begitupun dengan dia. Tak selamanya bersifat dingin...