Beberapa bulan telah berlalu, ketiga orang itu pergi, y/n merasa kawatir pada mereka jikalau mereka kenapa kenapa.
Sekarang ini y/n tengah duduk di tempat duduk piano nya, dia ingin memainkan sebuah musik, tangan lentik itu mulai memainkan sebuah lagu...
Setelah menyelesaikan bermain musik nya,y/n mengganti baju dan dan langaung pergi dari ruangan kerja nya.
Y
/n berjalan dia merasa akan terjadi sesuatu nanti, tapi apa?, sang pangeran duduk di bawah pohon yang lumayan rindang yang letak nya 5 meter dari istana Emerald, y/n membuka buku nya, ya sebelum y/n ke sini dia ke perpustakaan nya sebentar dan menemukan buku yang lumayan menarik....
Judul buku itu adalah
Sihir Hitam
Y/n agak penasaran sedangan sihir hitam jadi dia mebacanya dengan hati hati dan teliti, oh ya bunga yang beberapa tahun yang lalu y/n pakai sebagai penanda buku nya. Lama kelamaan y/n mulai tenggelam di bacaan nya....
Guk! Guk! Guk!
Suara itu tentu saja itu suara si hitam yang mendekati sang pangeran dan langsung menjilati wajah manis itu
"ahhhh! Hitam tolong hahahah hentikan geli hahaha"
Akhirnya hitam menghentikan kegiatan nya dan melihat penanda buku sang pangeran lalu Hitam mencuri penanda buku tersebut dan langsung dibawa kabur oleh nya.
Y/n yang melihat itu lantas mengejar si hitam, tapi sebelum dia sampai dia mendengar teriakan para gadis.
"kyaaa!! Tuan putri di serang!! Tuan kesatria tolong lakukan sesuatu!!" teriak mereka bersamaan dan bersembunyi di belakang tubuh Felix.
Lalu hening
Y/n yang penasaran pun menembus semak samak yang ada di sana dan alhasil membuat mereka semua terkejut.
"Astaga pangeran, anda sungguh mengagetkan" ucap Felix yang maaih deg deg an
"ehh maaf mengagetkan kalian semua hehehe, eh maaf.... Semoga kalian di berkahi kesejahteraan" ucap sang pangeran sambil sedikit membungkuk hormat.
Para putri di sana hampir berteriak melihat penampilan sang Orcale sekarang.
"kakak, ada apa kemari?" tanya Athanasia yang masih di samping Jennette. Jennette tidak mengalihkan perhatian nya dari sang (kakak) pangeran dari tadi dia terpana melihat senyuman itu untuk kesekian kali nya.
"ahhh itu, Hitam mengambil pembatas buku milik ku, jadi aku mencari nya, ternyata dia di sini" jawab y/n
"hitam jangan nakal sama kakak, ayo kembalikan pembatas buku nya" ucap Athanasia
Hitam mendekat ke y/n dan mengembalikan pembatas buku milik sang pangeran dengan kepala yang menunduk karena bersalah dan siap untuk di marahi, sang Orcale yang melihat itu berjongkok dan mengelus kepala Hitam pertanda dia tidak marah sama sekali.
Hitam langsung menjilat tangan sang pangeran pertanda minta maaf. Athanasia juga ikut mengelus kepala si Hitam.
"kalau tuan putri dan pangeran tidak keberatan boleh kah saya mengelus dia?" tanya Jennette
"tentu saja " jawab Athanasia
"kenapa tidak, mungkin saja Hitam akan meyukaimu " ucap y/n dengan senyuman nya.
Jennette yang mendapatkan jawaban itu langsung mengulurkan tangan nya dan langsung mengelus kepala si hitam lembut.
"wah tenang nya dia" ucap Jennette
" iya kan, si Hitam memang badan nya besar,tapi dia sangat imut...." jelas Athanasia
"akhh!! Sakit" tiba tiba Athanasia berteriak lalu tiba tiba terdiam untuk beberapa saat, y/n merasakan ada yang tidak beras
"Athy?"
"Hoek!"
Athanasia tiba tiba memuntahkan darah, darah itu mengenai gaun birunya, Kepala si hitam dan sebagian baju putih sang pangeran.
Jennette dan y/n sangat terkejut melihat Athanasia yang mengeluarkan darah dari mulut nya secara tiba tiba.
"TUAN PUTRI?!/ATHY!!" teriak Jennette dan y/n bersamaan yang membuat orang orang di sana juga ikut terkejut.
"TUAN PUTRI ANDA BAIK BAIK SA-" ucapan Jennette langsung terputus karena tiba tiba limbang dan jatuh kepangkuan y/n yang ada di sebelah nya. Merasa ada yang sesuatu pada adik nya y/n mendorong tubuh Jennette menjauh dari Athanasia agar dia tidak terluka. Jennette yang melihat itu terharu melihat sang kakak meyelamatkan nya.
Y/n langsung memeluk Athanasia erat, tidak memperdulikan baju putih nya kotor karena darah sang adik.
"TUAN PUTRI!!!, PANGERAN!!" Teriak Felix
y
/n merasa kalau mana Athanasia meleluap luap seperti akan meledak, y/n meringis Tanda Orcale nya juga bereaksi rasa panas menjalar di seluruh tubuh nya tapi, sang pangeran tetap mempertahan kan kesadaran nya.
Setelah beberapa saat tubuh Athanasia tidak lagi mengeluarkan Cahaya, y/n dengan cekatan menggendong Athanasia dengan gaya pengantin, darah Athanasia benar benar membasahi kemeja putih nya tapi sekali lagi dia tidak peduli.
"Felix tolong antar para tuan putri kekereta mereka, mohon maaf para tuan putri dengan kondisi Athanasia seperti ini dengan terpaksa pesta teh kalian harus di batalkan, dan pelayan tolong panggilkan penyihir istana" Ucap pangeran dengan nada panik dan langsung pergi dari sana tanpa mendengar jawban dari mereka semua.
Skip time
Setelah membaringkan Athanasia dintempat tidur nya, dan meminta tolong Lily agar menjAga Athanasia, y/n langsung pergi menuju ruangan sang ayah, dengan baju penuh noda darah y/n berlari secepat yang dia bisa dengan air mata yang juga memenuhi kelopak mata nya.
Sebelum dia sampai ada seorang pelayan yang membuka pintu sang raja.
"YANG MULIA!,GAWAT PUTRI!"
Claude membalikan badan nya, raut wajah nya nampak tak terbaca setelah mlihat mutiara nya yang sudah ada juga di depan pintu nya dengan...
"A-Ayah...hiks..hiks... Athanasia....hiks"
Yah dengan tangisan sang pangeran yang pecah dan itu membuat hati nya sakit secara tiba tiba.
10 hari kemudian...
Semua perkerjaan raja di lakukan oleh y/n sendiri tanpa bantuan siapapun, bahkan Felix pernah menemukan sang pamgeran mimisan di tempat kerja sang raja.
Y/n bolak balik untuk melihat keadaan adik dan Ayah nya, gelang yang di berikan Lucas hancur berkeping keping. Y/n mengalami sedikit perubahan pada rambut nya. Yah rambut Y/n de Alger Obelia ada beberapa Helai memutih.
Sekarang ini y/n tengah memberikan mana nya pada sang ayah, walau pun hanya setengah nya saja. Tiba tiba y/n terduduk lemas di samping ranjang sang ayah. Sang Orcale menangis dengan keputusasaan.
Tiba tiba diri nya dinkejutkan dengan pintu kamar sang ayah di buka oleh Felix yang menggendong Athanasia, y/n tentu terkejut, dia tersenyum kepada Athanasia, dengan gerakan cepat Athanasia berlarinke arah y/n dan memeluk nya, dia sangat sayang dengan sang kakak yang berkorban demi nya. Ya y/n juga membantu Claude saat itu tapi Claude bersikeras karena ini terlalu berbahaya untuk mutiara nya.
Sekarang Athanasia melihat ayah nya, sedangkan y/n duduk di samping ranjang sang ayah sambil mengistirahatkan dirinya.
"Ayah" panggil Athanasia
"Ayah " panggil Athanasia lagi
"Bangun" y/n yang mendengarkan perkataan Athanasia langsung mendukan kepalanya, dia menangis bukan air mata yang keluar dari kedua mata nya tapi darah yang keluar dari mata kiri nya. Y/n sudah selama itu menangis, apakah dia kehabisan Air mata nya?
Athanasia terus saja memanggil sang ayah untuk bangun, y/n sudah menghapus air mata nya. Tapi Athanasia terkejut melihat perherakan tangan sang ayah, yang tangan ayah nya sendiri dia pegang dengan erat.
"Ayah?" ucap Athanasia, y/n mendengar leguhan sang ayah langung berdiri dengan bantuan penyangga ranjang milik sang ayah, y/n berdiri di samping Athanasia dan melihat sang ayah membuka mata nya.Tapi ada yang aneh dengan tatapan mata itu.
"siapa?"
"siapa kau"
Calude tiba tiba merubah posisi duduk nya dan langsung memberikan pertanyaan yang membuat y/n dan Athanasia kaget.
"Aku tanya siapa ka-" ucapan Claude terpotong dengan ucapan y/n
" Ayah"
Claude memandang y/n dan menarik pemuda itu dan memeluk nya.
"y/n, jelaskan pada ku siapa perempuan ini?"
Tentu saja y/n terkejut, ayah nya tidak mengenali Athanasia tapi ayah nya mengenali dia, sebenarnya apa yang terjadi?!.
"A-aya-"
"Felix" ucap Clude tiba tiba memanggil Felix.
Felix yang mendengar nama nya di panggil langsung menengok dan mendapati sang raja sudah bangun sambil memeluk sang pangeran.
"Yang mulia, anda sudah sadar ayukur lah!" ucap Felix yang berjongkok di depan sang raja.
"ada apa? Reaksimu seperti aku baru bangun setelah tidur 10 tahun" ucap Claude kepada Felix
"dan kenapa kau langsung menua dalam satu hari, lalu kenapa mutiara ku jadi tumbuh besar seperti ini? Apa ada penyihir yang merubah wujud y/n jadi dewasa seperti ini?"
"Anda keterlaluan, anda pikir saya seperti ini karena menghawatirkan siapa?" -Felix
"Ayah, tertidur selama 10 hari, setelah ayah tidak sadarkan diri " -y/n
"apa yang kau bicara kan y/n? Jangan berbicara ngelantur"-Claude
"ini bukan Ngelantur!" ucap Felix kesal.
"lalu siapa yang memperbolehkan mu mebiarkan orang lain masuk sembarangan ke kamar ku?" tanya Claude sambil melepaskan pelukan nya dan membuat y/n duduk di samping nya tapi tangan nya tak lepas dari pinggag sang putra.
"Ah, maaf yang mulia, saya tidak memikirkan keinginan yang mulia" Felix dah pasrah.
"saya merasa tuan putri pasti kwatir...." lanjut Felix
"kalau dia pembunuh, pasti tubuh nya terpotong potong sejak dia menginjakan kaki di sini......
Bisa bisa bisa nya mengirimkan anak perempuan kecil itu masuk ke kemarku dan mutiara ku" lanjut Claude
"apa si musang tua dari Montburg, atau si gila Rachel? aku tidak tahu siapa, tapi dia benar benar sudah gila...
Suruh sampah itu datang dan katakan yang sebenar nya dengan jujur pada ku!..... Aku tidak suka waktu ku dan putra tercinta ku di ganggu oleh siapapun " ucapan Claude membuat semua orang di sana terkejut.
"yang mulia maksud anda tuan putri..."
"putri, tuan putri dari mana?,berani nya sampai masuk kesini" ucap Claude, y/n memandang ayah nya tak percaya.
"Yang mulia, apakah anda tidak mengenali wajah tuan putri?" ucap Lily tiba tiba.
"kau pelayan wanita itu?" tanya Claude
"yang mulia, bukan nya tuan putri adalah satu satu nya putri anda?....sepertinya ingatan yang mulia agak terganggu sementara karena anda baru saja sadarkan siri...." ucap Felix yang tiba tiba bangun dari posisi nya y/n masih mencerna apa yang terjadi sekarang.
"Felix, apa kau gila?" tanya Claude tiba tiba
"sejak apan aku memiliki anak seperti itu?, darah daging ku yang murni dari keturunan ku adalah y/n de Alger Obelia, bukan siapa siapa lagi" lanjut Claude. Y/n semakin tidak percaya apa yang baru saja di katakan oleh ayah nya. Perkataan Claude berhasil membuat mereka terdiam.
"....................."
"ayah" lirih Athanasia
"kau cari mati ya?" Ucap Claude tiba tiba, Y/n menahan tangan sang raja jikalau sang raja melakukan sesuatu yang berbahaya.
"A-Ayah tenang lah" ucap y/n menenagkan sang ayah, tapi dia mengabaikan perkataan sang putra.
"berani nya, kau pikir siapa yang kau panggil seperti itu?" ucap Claude dingin.
" Ya, kalau dilihat lihat mata nya milik bangsawan tersohor...
Apa kau maaih bisa mwngeluarkan kata kata yang tidak ada takut nya itu, kalau ku congkel mata mu" ucap Claude sadis, y/n memandang sedih Athanasia, tidak ayah nya tidak pernah berbicara seperti itu sebelum nya.
"Tunggu" Claude menyadari sesuatu
Calude tiba tiba bangun dan melepaskan tangan nya dari pinggang sang putra.
"Ayah jangan bergerak tiba tiba" ucap y/n sudah ada di sepan ayah nya
"bagaimana sihr ku ada di tubuhnya...ukh!" claude tiba tiba memegang dadanya dan secara tiba taba dia memuntahkan darah nya, y/n yang ada di depan Claude terkena muntahan darah samg ayah yang mengenai wajah nya.
"YANG MULIA?!" ucap Felix tiba tiba menangkap tubuh sang raja hampir terjatuh, y/n juga menopang tubuh sang ayah...
"AYAH!!" y/n berteriak, kepala Claude ada di bahu sang putra sekarang, Claude tak berhenti mengekuarkan darah dari mulut nya dan untuk kedua kali nya muntahan darah Claude membasahi pakaian sang anak.
"saya akan panggil Doketr" ucap Lily lalu pergi, hanya tinggal Athanasia yang menonton kejadian ini, tiba tiba tubuh Athanasia oleng dan terjatuh, y/n tidak sempat menyelamatkan Athanasia dari benturan marmer yang dingin itu.....
Tbc
Wow udah sampai sini aja, cap kali ini lumayan panjang ya
Capter berikut nya:
Usaha si penjaga merah
Pasti kalian banyak yang tanya kenapa Claude tidak melupakan y/n kan.
Singkat nya karena sihir hitam itu kalah dengan sihir murni nya si y/n, yang selama 10 hari penuh tanpa jeda y/n memberikan mana nya untuk sang ayah yang otomatis menghilangkan sihir hitam yang mengharuskan Claude juga melukapan y/n.
Ok segitu aja dadah
Sayonara MotherF*cekers!