Royaltionship [✓]

By renarasi

236K 52.9K 17.9K

Bukan sekedar cinta segitiga biasa, ini adalah kisah cinta segitiga orang kaya. ㅡcindereyna, 2O2O More

Prolog
Teaser
1. Suatu hari di lab biologi
2. Stalking
3. Dewi Kimia dan Pangeran Remedial
4. Duh, What?
5. Dibalik sebuah kesalah pahaman.
6. cafè
7. Einstein pasti bingung
8. Fireworks
9. Tentang keluarga Wang
10. We are friend, but i see u as a man.
11. Deals
12. Cruise trip plan
13. Hari dimana aku ingin mengakhiri hidup.
14. Setelah minum, kita jadi lebih akrab.
15. Panic attack
16. Pengakuan
18. This kind of family
19. Makan pinggiran ala sultan
20. Runaway
21. Br(ok)en
22. Hari Kelam
23. Dad and Son
24. How rich people solves their problems
25. Special Guest
26. Black Suit
27. Sadar diri
28. Ssst! mom is mad, come on follow dad!
29. How rich people enjoy their holidays
30. The Story about Young Lady and an Ordinary Boy
31. The Ending Story About Young Lady and An Ordinary Boy
32. Sehari lagi
33. Chenchen mengkhawatirkan
34. Manusia manusia
35. Christmas eve
36. Yang Tidak Terduga
37. let's get it done
38. A lot of things happened
39. Our Journey
40. it's begin
41. I Fancy You
42. Keluarga Besar
43. Malam kelam
44. 幸福 (Happiness)
45. Royal-Relationship, Royaltionship.

17. Rich People Problem

4.8K 1.1K 217
By renarasi

Shasha seharian murung di sekolah. Sibuk mikirin omongan mamanya yang pengen ketemu langsung sama Gafian. Gak apa-apa sih, tapi Shasha tau Mamanya itu agak picky, dia takutnya Mamanya gak bakal suka sama Gafian.

Yireon tuh udah dasarnya agak membatasi dirinya dengan teman lain karena ngerasa gak sefrekuensi makin gabut karena Shasha diam aja.

"Selesein deh buruan. Maksudnya, gimana pun lo harus menghadapi ini semua kan??????"

"Reon, tapi takut. Kesan pertama itu penting tapi Mama gua kayaknya naro kesan buruk deh ke pacar gua."

"Gua ada solusi. Tapi ngeri ditabok sama lu, kalo gua ngomong."

"Apaan tuh, Reon?"

"Lo hamil aja anak dia. Pasti mau gak mau mama lo nerima Gafian."

Shasha ambil pouch hermesnya yang dia jadikan sebagai kotak pensil. Beneran ditimpuk kan Yireonnya. Suka sembarangan sih kalo ngomong.

"Mending gua menenangkan diri dengan cara belajar daripada ngobrol sama lu." Shasha ambil iPad dan map putih bening berisi rangkuman materi dari kelas 10 sampai kelas 12 beserta buku tebal latihan soal. Untuk saat ini Shasha cuman perlu merubah fokus otaknya. Dan belajar adalah cara yang tepat.

Pas mau ke ruang komputer sekolahㅡspot favorit Shasha disekolah selain Lab Biologi, perpustakaan adalah ruang komputer karena tempatnya tenang. Paling ada sih beberapa anak yang menggunakan fasilitas Macbook dan wifi super kenceng di ruang komputer sana. Tapi karena ruangannya luas dan AC kenceng. Shasha nggak terganggu. Shasha melewati kelas 12IPA2 yang sekarang lagi pelajaran. Semua sibuk nyatet materi dari papan tulis sambil guru menjelaskan, tapi Gafian, cowok itu sibuk hadap belakang buat geledah kotak pensil Aisha. Aishanya juga membiarkan hal itu terjadi. Seperti..... mereka memang udah se-akrab itu.

"Enak kali ya kalo gua sama Gafian sekelas..."

💎

Karena dapet chat dari Yireon kalau guru pelajaran selanjutnya udah meletakkan laptop dan buku paket ke kelas, Shasha bergegas kembali. Meskipun prestasi yang membanggakan sekolahnya sangat banyak dan nyaris nggak pernah melakukan kesalahan, Shasha nggak mau membuat dirinya kebal hukum. Shasha tau kalau guru matematika yang akan mengajar dikelasnya itu killer. Dia bakalan hukum setiap siswa yang terlambat masuk kelas barang semenit. Tapi, guru itu suka banget sama Shasha. Dan kemungkinan Shasha dihukum walaupun telat nyaris 0%

Shasha ngga mau dijulidin temen sekelasnya.

Begitu melewati kelas 12IPA2 lagi, Shasha ngeliat kalau siswa di dalam sana bising banget. Kayaknya bakalan free class.

Tujuan Shasha ngeliat ruang kelas itu tentu saja buat liat Gafian. Awalnya ngga ketemu, tapi pas udah hampir masuk kelasnya, Shasha liat Gafian lagi merebahkan kepala diatas meja sambil pasang airpods. Cowok itu memejamkan mata.

Shasha senyum dari kejauhan ngeliatnya.

Singkat cerita, pelajaran udah dimulai. Awalnya biasa aja sih, tapi lama-lama, guru matematika kelas Shasha agak sensi karena kelas sebelah ribut. Tapi beliau tipe orang yang nggak peduli buat negor negor gitu sih. Pokoknya jam pelajaran dikelasnya harus terus berlangsung. Gitu aja.

"Anak kelas sebelas waktunya pelajaran apa?" Tanya beliau.

Eunbin, salah satu siswa di kelas Shasha menjawab. "Kayaknya Budi Pekerti deh, Bu. Apa kewarganegaraan gitu sih."

"Berisik banget. Harusnya kalau nggak ada gurunya itu dicariin. Kalau ternyata gurunya berhalangan baru belajar sendiri. Ketua kelasnya siapa?"

"Haechan." Kali ini lumayan banyak yang ikut nyaut.

"Pantesan. Anak kayak gitu kok dijadikan ketua kelas. Udah bodoh. Saya kelas 10 ngajar dia. Memang ya kalau tong kosong itu nyaring bunyinya."

Seisi kelas Shasha langsung ngerasa 'meh' gitu menanggapi guru satu ini. Tapi nggak ada yang berani nyaut karena pasti nilai sikap langsung dikasih C.

Kenapa anak kelasan ini pada ilfeel pas guru matematikanya ngatain Haechan?soalnya Haechan itu asik. Temennya dimana-mana. Meskipun humoris, tapi Haechan juga baik banget. Jadinya pada sebel ada yang gituin Haechan.

Pelajaran terus berlanjut. Makin siang, brlajar matematika makin bikin otak ngebul. Tapi tentu saja itu tidak berlaku untuk Shasha. Dia kalau udah nyium rumus tuh langsung semangat gitu. Kayak baru dikasih Booster.

Sampai dia nggak sadar kalau temen-temennya pada heboh liat ke lapangan.

"Sha, sst...." Yireon nyenggol tangan Shasha.

"Kenapasih?"

"Cowok lu anjir. Dihukum lari di lapangan tuh?"

"Cowok gue aja? Kenapa?" Shasha mau agak berdiri buat liat Jendela tapi masih takut-takut.

"Ngga sendiri sih denger-denger. Tapi anak laki laki sekelas. Dari IPA 2. Eh iya bener, kelas sebelah dihukum semua anak laki-lakinya."

Shasha panik banget.  Ini masalahnya pas matahari lagi terik-teriknya. Dia kasian sama Gafian.

Dalam hati Shasha berdoa supaya cepet istirahat. Jujur baru pertama kali Shasha berdoa supaya pelajaran cepet berakhir tuh. Sebelumnya kalau denger bel dia selalu merasa 'lah, cepet banget sih?' Gitu.

Sekali berharap, harapannya langsung terkabur. "Hallelujah." gumam Shasha. Bersyukur dalam hati.

Setelah itu Shasha langsung ngeliat ke arah jendela.

Dari dalam kelas, Shasha liat dua cewek menghampiri cowok-cowok itu di lapangan. Awalnya Shasha nggak keliatan itu siapa, tapi setelah melihat perawakannya lebih jelas, Shasha tau itu Rena dan Lia.

Mereka berdua keliatan teriak teriak. Hal itu bikin para cowok-cowok berhenti dari larinya dan auto mengambrukkan diri diatas rumput.

Shasha ngechat Gafian. Ngajak Gafian pulang bareng buat minta penjelasan ada apa.

Tepat setelah chat terkirim, Yireon noel Shasha. "Sha, nanti bareng ya. Ah Ma gue ada dirumah. Gue males langsung pulang. Gue bilang kalau kita ada kerja kelompok."

"Ah Ma lu yang dari singapore?"

"Iya. Tau sendiri kan, Ah Ma masih jadul cara pikirnya. Gue lagi capek buat dimarahin karena hidup terlalu glamour."

"Tapi nanti gue sama Gafian."

"Yaaah, yaudah deh, mending jadi nyamuk sih daripada dirumah ngobrol sama Ah Ma."

💎

Kemudian, disinilah Gafian, Yireon dan Shasha berakhir. Di kedai Pepper Steak salah satu mall terbesar di kota mereka.

Sebelum cerita-cerita, mereka bertiga memutuskan untuk pesan terlebih dahulu.

Shasha sama Yireon sering makan disini. Jadi mereka nggak lama milihnya. Karena udah nyoba hampir semua menunya dan yang bener-bener enak bagi mereka adalah Combo deluxe dan BBQ wagyu & chicken steak. 

Sementara Gafian, cowok itu tipikal Asian's Son. Alias kalu gak makan nasi gak akan kenyang. Jadi Gafian pilih menu Sizzling curry rice

"Eh Sha, nambah itu mau nggak, Miso sup? Apa Teppan pasta?" Yireon mengusulkan. Padahal yang mau dipesen udah dibuatin tapi masih mau makan lainnya lagi.

"Emang gak kenyang? Kalo ga kenyang pesen aja lah. Gua bawa duit cukup kok." Gafian nyaut.

"Aku mau sih, Gaf. Tapi takut ga abis."

"Yaudah nanti aku abisin."

"Uwuphobia gue." Yireon mencibir. Tapi setelahnya senyum. "Yaudah nambah ya pesennya, Gaf?"

"Iyaaa. Kalo mau lagi buat take away ya pesen aja."

"Ada Ah Ma. Pasti nanti Ah Ma yang masak dan menu andalannya adalah pangsit. Capek banget gue. Ah Ma kalian gitu gaksi."

"Iyalah. Ah Ma gua juga gitu. Kaku banget. Apalagi kalo sama temen non-chinese gua." Gafian nyautin Yireon.

"Kalo Ah Ma gue sih biasa ya. Tapi ketat gitu. Apalagi sama anak dan cucu cucunya yang cewek. Tapi karena pernah tinggal sama Om gue di LA, jadi nggak sekuno itu sih. Nggak begitu tradisional cara pikirnya." Kali ini Shasha yang menjawab.

"Oiya, Reon lo bisa pergi dulu gak? Kemana gitu. Gua mau ngobrol sama Shasha."

"Gil lu ya. Terus gue musti kemana Pian?"

"Kemana keeek,"

"Yaudah gue pake airpods nih. Ga dengerin. Ah, bila perlu gue duduk diujung sono dulu sampe makanan dateng."

Gafian menampilkan wajah bersyukurnya. Yireon ngamuk ngamuk pindah duduk.

"Sha, aku mau bicara serius."

"Soal?"

"Papi aku mau atur makan malam ketemu kamu."

"Kapan emangnya?"

"Kamu bisanya kapan?"

"Kapan yaa? Duh aku jadi takut deeeh."

Gafian senyum, nyentuh tangan Shasha buat ditaro di pipinya. "Kenapa? Papiku baik kok. Dia pasti suka sama kamu. Jangan takut ya? Santai ajaaa."

"Beneer? Papi kamu orangnya kaya gimana sih?"

"Ya kayak aku gini. Santai kok orangnya. Justru malah aku nggak sih yang takut ketemu Mama kamu?"

"Duh, aku jadi ngga enak deh sama kamu. Soalnya Mamaku emang agak gimana gitu kesannya ke kamu karena pulang dari Hongkong kemaren aku mabok dan kamu ga nganterin. Padahal aku udah bilang kalau aku yang ngelarang kamu dateng."

Gafian menggigit bibir bawahnya, "hah? Terus gimana dong? Nanti aku ga dikasih restu gimana?"

"Makanyaa, pelan-pelan aja ya? Nanti aku nyoba buat bikin Mama terkesan sama kamu."

"Aku harus gimana? Apa aku beliin sesuatu buat Mama kamu? Mama kamu suka apa? Aku ada budget sih 75juta dalam bulan ini."

"Mama aku nggak suka dikasih hadiah mahal. Dia mikirnya lagi disogok gitu pasti. Mama nggak butuh barang mahal dan mewah."

"Terus gimanaa, Caaaa, biar mama kamu suka?"

"Aku pikirin caranya."

"Oiya, Sha, tiba-tiba aku kepikiran sesuatu."

"Apa?"

"Kamu .... pernah denger bakalan dijodohin nggak? Biasanya orang tua China yang tinggal di luar China kan bakalan jodohin anaknya ke sesama China dan setara pekerjaan orang tuanya?"

"Aku nggak pernah denger sih, Gaf. Kamu gimana?"

"Papi aku kasih kebebasan. Mau sama keturunan China daratan, Taiwan, orang barat atau asia tapi bukan China, katanya nggak masalah. Tapi aku maunya kamu."

"Coba aku pelan-pelan ngomongin soal kamu ke mama aku."

"Kabarin ya, nanti aku minta bantuan Papi juga. Tapi nggak dalam bulan-bulan ini soalnya Papiku sibuk sama calon istrinya."

Shasha ngangguk. "Mamaku juga agak sibuk sih. Akhir minggu ini mau keluar negri lagi urus sesuatu."

"Sama. Papi aku juga. Yaudah, pokoknya kamu harus bilang ya semuanya. Biar aku bisa cari solusi."

Shasha ngangguk. Tepat saat itu, makanan datang.

Continue Reading

You'll Also Like

70K 7.7K 83
Sang rival yang selama ini ia kejar, untuk ia bawa pulang ke desa, kini benar-benar kembali.. Tapi dengan keadaan yang menyedihkan. Terkena kegagalan...
78.2K 8.1K 24
"Tunggu perang selesai, maka semuanya akan kembali ketempat semula". . "Tak akan kubiarkan kalian terluka sekalipun aku harus bermandikan darah, kali...
197K 11.1K 24
dreamies jadi bayi? itulah yang terjadi ntah bisa dibilang keberuntungan atau kesialan bagi Hyung line gk pinter buat deskripsi langsung baca aja ...
170K 1.3K 26
kalau gak BP yaaa gs minor dni udah pasti jorok jadi mending kalau gak sesuai jauh2 reupload karena di ban wp 😌☝️