Daddy ー Bangchan x You (RE-UP...

By PEAXHBLING

151K 8.6K 2.9K

"Salah gak kalau daddy suka sama kamu?" -Christopher Bang RANK : #1 in Cb97 31/05/2020 #1 in Chrisbang 14/09... More

Tak Kenal, Maka Tak Sayang
Perkelahian Kecil
Udahan Marahnya
⚠ Khilaf
Aku Kecewa
⚠ Manis
⚠ Mandi
⚠ Perkara Tattoo ⚠
Diajak Nikah
kamu + mantan = ribet
🔞 18+
Mulai dari awal?
Pergi (1)
Pergi (2)
Pindah ke kos-an
🔞
⚠ Tes Pack ?
Chris tau semuanya
Ketemu calon mertua
Keguguran
Fakta sebenarnya . . .
Menghindar
Lepaskan atau bertahan
Pisah
Perusahaan atau Kamu?
Masa Lalu
⚠ Penjelasan 🔞
Kencan
⚠ Wedding Dress
⚠ Haid
Chris Selingkuh?
END ; Thank you
Jeongin Bang ; Bonchap series
Bad Bunda
Tes DNA?
⚠ Anak Kandung
🔞 Mas?⚠
⚠ Debat ⚠
Kesempatan terakhir?
⚠ Hadiah + HBD
Ngidam
Baby (1)

Jeongin pintar

1.3K 91 26
By PEAXHBLING





JEMPOLNYA DI GOYANG

SALURKAN ENERGI KALIAN, SINI PEYUUUK -CHRISTOPHER BANG-













Hampir lebih dari satu minggu Chris tak pernah mendengar kabar terbaru dari istrinya, Zara hilang di telan bumi. Berulang kali Chris menunggu istrinya di depan rumah sakit tempat Zara bekerja tapi hasilnya nihil, Zara tidak pernah terlihat disana menurut kabar yang di dengarnya istrinya itu telah mengambil cuti dalam kurun waktu satu bulan.

Frustasi hingga berujung stress yang tengah di alami oleh Chris, hampir setiap malam Ia meneguk 8 botol alkohol setelah memastikan Jeongin sudah tidur nyenyak Chris mulai melancarkan aksi gilanya mabuk-mabukan setiap hari.

Dalam waktu satu minggu itu juga, Chris sama sekali tidak berniat datang ke kantornya Ia absen selama satu pekan ini. Tidak ada hal yang membuatnya bersemangat seperti biasanya, perginya Zara dari sisinya membawa dampak buruk baginya.







"Jeongin Bang! Berhenti!" wali kelas Ibu Rene melerai perkelahian dua murid didiknya, salah satu teman kelas perempuan Jeongin melaporkan kepadanya bahwa Jeongin tengah berkelahi bersama Seungmin.

Saat di pergoki seperti itu oleh Ibu Rena, Jeongin kedapatan menarik rambut Seungmin sedangkan Seungmin kedapatan menggigit pundak Jeongin. Wali kelas langsung memisahkan mereka berdua. "Kim Seungmin hentikan! kamu bisa mencelakainya lagi Seungmin!" 

Tidak, tidak seperti kalian bayangkan.

Mereka berdua hanya berpura-pura saling menyakiti satu sama lain saja walaupun Jeongin benar-benar menjambak rambut Seungmin, tapi ini adalah akting saja!

Ibu Rene menarik keduanya menjauh dari keramaian murid-murid yang sedang berkumpul menyaksikan perkelahian bocah ingusan itu, Jeongin dan Seungmin di bawa ke taman belakang yang berada di belakang sekolah mereka. Ibu Rene berdiri tegap dengan tangan menyilang di depan dada di hadapan kedua bocah yang sudah duduk manis di depannya.

"Jeongin Bang, apa yg kamu lakukan? kenapa berantem seperti ini?" tanya Ibu Rene mencoba mengintrogasi keduanya.

Jeongin tidak ketakutan ditanya seperti ini, Ia hanya menyengir mendengar penuturan kata gurunya. "Enggak kenapa-kenapa Ibu gulu, Jeongin hanya ingin membalaskan dendam"

Dendam yang di maksud oleh Jeongin adalah saat Seungmin mendorongnya jatuh dari perosotan. 

Ibu Rene hanya menghela napasnya mendengar jawaban konyol dari Jeongin lalu Ia berlutut menyamaratakan tingginya dengan kedua anak itu. "Jeongin, jangan seperti itu lagi enggak baik balas dendam, nanti kalau Seungmin sakit gimana? Jangan di ulangin lagi ya?"

"Seungmin enggak apa-apa kan? sekarang kalian berdua kembali ke kelas belajar jangan berantem lagi" 

Seungmin mengangguk mantap Ia berbalik badan hendak kembali ke kelasnya tapi di tahan oleh Jeongin, rencananya harus berjalan lancar.

"Jeongin ingin Ibu gulu menelpon ayah ku!" pekiknya.

"Untuk apa ibu guru nelpon ayah kamu? ini hanya pertengkaran biasa saja tidak perlu sampai membawa orang tua Jeongin" jelas Ibu Rene.

Anak itu keras kepala seperti ayahnya, Jeongin terus meminta Ibu Rene untuk menelpon Chris. "Ayah harus tau kelakuan Jeongin di sekolah seperti ini Ibu gulu, ayo telepon ayah ku!"

Beruntunglah Ibu Rene adalah wali kelas yang sangat penyabar, Ia segera meraih ponselnya mencari kontak nomor ayah Jeongin lalu menelepon pria itu. 

Setelahnya Ibu Rene melirik ke arah Seungmin, "Seungmin juga mau Ibu guru telepon ibu kamu?" anak itu menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Tidak perlu Ibu gulu, biarkan saja ayah Jeongin kemari. Jangan menelepon Ibu ku dia sedang sibuk sekarang"

Ibu Rene meng-iyakan ucapan Seungmin, Ia kembali menarik pelan tangan kedua anak tersebut kembali masuk ke dalam sekolah dan membawanya menuju ke kelas mereka. Tapi di tengah perjalanan menuju kembali ke ruang kelasnya Jeongin menahan tangan gurunya. 

"Ada apa Jeongin?"

"Ibu gulu juga harus menelepon bunda Jeongin"

Salah satu alisnya terangkat, Ibu Rene tidak mengerti apa maksud Jeongin. "Jeongin, ibu guru udah menelpon ayah kamu sebagai wali yg akan datang kesini jadi tidak perlu lagi menelpon bunda kamu kan sudah ada ayah Jeongin yg akan kesini.

Memang benar sifat keras kepala Chris menurun ke Jeongin, anak itu bersih keras memaksa Ibu Rene untuk menelpon dan menyuruh gurunya untuk menelpon Zara selaku bundanya.

"Bunda juga harus tau kelakuan Jeongin di sekolah, ayo ibu gulu cepat telepon bunda ku!" paksanya lagi.

Entah ini helaan napas keberapa kalinya di tuturkan oleh Ibu Rene, beruntunglah guru cantik itU sangat baik kepada murid didiknya. Ibu guru memutuskan untuk menelpon Zara juga.

Diam-diam baik Jeongin maupun Seungmin tertawa tanpa suara di belakang Ibu Rene, misi rahasia mereka berhasil.

Akting bertengkar mereka tidak sia-sia, Jeongin lah yang meminta Seungmin ber akting seperti itu. Alasannya karena, Jeongin ingin ayah dan bundanya datang menemuinya di sekolah.

Anak itu tau baik Chris maupun Zara pasti akan datang jika ada masalah yang berkaitan dengan putranya.

























Chris berulang kali meminta maaf kepada Seungmin dan juga wali kelas anaknya, Ia tidak menyangka Jeongin akan membuat masalah dengan teman kelasnya. "Sekali lagi saya minta maaf sebesar-besarnya atas perilaku Jeongin, saya janji akan memberikan nasehat kepada Jeongin agar anak itu tidak mengulangi perbuatannya lagi yg bisa merugikan teman-temannya.

Mereka ber empat ada di ruangan khusus konsultasi Chris, Jeongin, Seungmin dan Ibu Rene. Seungmin sudah mengatakan tidak apa-apa ini juga tidak seberapa sakitnya seperti halnya saat Ia mendorong Jeongin hingga anak itu terjatuh dari perosotan.

Tetapi tetap saja Chris merasa bersalah dan tidak enak dan juga merasa tidak becus merawat Jeongin, hampir puluhan kali Chris mengucapkan permintaan maafnya.

"Maaf saya benar--"

Ucapannya terpotong saat pintu di ruangan itu terbuka lebar, menampakkan wanita yang tengah terenggah-enggah berlarian untuk bertemu dengan Jeongin. Dia Zara.

"Kaka!" 

Semua orang disana berbalik menatap pemilik sumber suara indah itu, Chris terpaku melihat istrinya juga ada disini. Sudah hampir satu minggu Ia tidak menemukan sosok yang sangat di rindukannya itu, sekarang mereka berdua bertemu disini. 

"Bunda!!" Jeongin berhamburan ke arah Zara memeluk bundanya sangat erat seolah enggan untuk melepaskannya.

"Aku rindu dengan bunda!!" 

Zara semakin memeluk erat dan membawa tubuh Jeongin ke dalam gendongannya, entah sudah berapa lama Ia tidak bertemu dengan putranya itu. Rindu? tentu saja Zara juga sangat merindukan Jeongin. "Kaka enggak kenapa-kenapa kan? mana yg sakit?"

Merasa di abaikan oleh wanitanya, Chris mencoba memanggilnya "Dek . . ." yap Zara ikut menoleh ke arah Chris yang masih berdiri diam membatu memandanginya.

Sebenarnya Zara sadar akan keberadaan suaminya tapi Ia mencoba untuk bersikap biasa saja tanpa terlihat memiliki banyak masalah dan beban hidup kepada Chris di depan wali kelas putranya. 

"Maaf, maaf karna aku gak becus jagain Jeongin . . ." lanjutnya.

Zara tidak menghiraukan ucapan Chris, Ia juga turut membungkukkan badannya meminta maaf kepada Seungmin serta Ibu Rene selaku wali kelasnya. "Kaka cepat minta maaf sama Seungmin dan juga ibu guru" pintanya.

Sifat keras kepalanya tidak pernah hilang, biarpun itu Zara yang memintanya Jeongin dengan lantang menggelengkan kepalanya. "Enggak mau!"

"Kaka, jangan begitu. Ayo minta maaf sama teman kamu" kali ini Chris angkat bicara meminta Jeongin segera meminta maaf kepada Seungmin.

"Aku mau minta maaf sama Seungmin asal ada syaratnya! ayah juga harus minta maaf ke bunda! jangan marahin bunda lag--" mulut Jeongin di bekap oleh Zara.

"Maafkan saya bu Rene, Jeongin memang anak yg aktif dan juga ceplas ceplos" Zara tersenyum kaku di hadapan wali kelas putranya.

Sepertinya Ibu Rene baru mengerti sekarang, Ia mengerti alasan mengapa Jeongin ingin ayah dan bundanya datang kesini tidak lain adalah menginginkan agar kedua orang tuanya berbaikan dan ini salah satu cara mempertemukan Chris dan juga Zara dalam situasi seperti ini.























Mereka bertiga sudah ada di dalam mobil Chris yang melaju kencang, awalnya Zara menolak untuk naik ke dalam mobil pria itu tapi Jeongin terus menangis dan memintanya ikut pulang bersama-sama. Ia merasa tidak enak dengan Jeongin mau tidak mau Zara berhasil ikut masuk ke dalam mobil mewah suaminya. 

"Kaka gak boleh kayak gitu lagi ya? jangan nakal lagi, ngerti?" 

Jeongin tersenyum penuh kemenangan, rencananya berhasil membuat kedua orang tuanya bertemu lagi. Bohong jika Jeongin tidak mengerti kondisi mereka semua, anak itu sangat pintar Ia tau alasan Zara pergi dan menghilang semua itu karena Chris dan juga Ibu kandungnya.

Sampai hal mengerikan di lihat juga oleh Jeongin, hampir setiap malam Ia melihat Chris menghabiskan berbotol-botol alkohol setiap tengah malam. Jeongin merasa kasihan melihat ayahnya begitu terpuruk tanpa bundanya.

"Tapi bunda juga harus janji, jangan tinggalin Jeongin dan juga ayah ya?"

Tidak langsung di jawab olehnya, Zara hanya menyunggingkan senyuman khas miliknya kepada putranya.

Hati Chris tidak karuan sekarang senang bercampur sedih melihat Zara kembali, Ia berulang kali memegangi dadanya berdetak begitu keras saat berada di samping istrinya. "Aku anterin Jeongin pulang dulu, abis itu anterin kamu balik" Chris tau pasti Zara tidak sudi lagi tinggal dan kembali kepadanya.

Zara mengangguk menyetujui perkataan Chris, lalu Ia beralih menatap putranya yang tengah tertidur pulas dalam dekapannya. Zara berulang kali mengecup bahkan mengelus pelan pipi bulat Jeongin, ingin rasanya Ia membawa Jeongin bersamanya dan pergi meninggalkan Chris sendirian tapi Zara tidak bisa melakukan itu. Ia tidak punya hak asuh terhadap Jeongin.

Walaupun matanya fokus kedepan menyetir mobil ini, tetapi hati hingga pikiran Chris terus tertuju kepada sang istri tercintanya. "Kamu gak mau pulang ke rumah? Jeongin suka ngingauin kamu, nyari kamu, rindu sama kamu. Pulang ya?"

Wanita duduk di sampingnya hanya diam saja, Ia tau kemana arah percakapan Chris tapi hatinya sudah terlalu sakit. Jika Zara kembali ke sana sama saja Ia akan kembali melukai dirinya dengan segala kebohongan sikap sifat Chris yang kasar itu. "Aku udah betah sendirian, mas"

"Kita bisa ulang dari awal, dek" Chris menginginkan tempat dimana rumah beserta isi hatinya itu kembali lagi dengannya.

Zara menggigit bibir bawahnya, kuku-kukunya memutih mencengkram sudut tempat duduknya. "Mas bisa cari perempuan lain yg lebih baik dari pada aku, di luar sana banyak--"

"Enggak ada yg bisa gantiin posisi kamu" sanggah Chris cepat, matanya memerah ingin segera sampai di rumahnya, ingin segera memeluk tubuh rapuh istrinya.

Wanita seperti Zara sangat sulit di temukan olehnya, hanya Zara lah satu-satunya wanita yang di cintainya selama hampir 4 tahun terakhir sewaktu Zara masih menjadi anak angkatnya.

"Gak gampang untuk melupakan semua kejadian ini, dan luka di hati aku enggak gampang sembuh seperti yg mas pikirkan. Tolong lupain aku"

"Kasih aku kesempatan terakhir buat ngerubah semuanya Zar . . ."



✧༺♥༻∞  ∞༺♥༻✧

© ® ˘ ˇ ʿʾ ʽ ʼ ˀ˿ ͡ ͝ ҂ ֎ ت ෴

Akhirnya mereka sampai di rumah mewah Chris, hanya satu minggu Ia tidak melihat rumah ini tapi rasanya bagai setahun tidak menginjakkan kakinya di rumah ini.

Tak hanya itu Zara semakin di buat terkejut, kondisi rumah Chris tampak seperti tempat pembuangan akhir. Kumuh lusuh di dalamnya, di ruang tamu semua sampah makanan ringan dan sampah makanan berat masih ada di atas meja dan juga kursi sofa itu beberapa sisa makanan juga tumpah di lantai ruang tamu tersebut.

Bau busuk sisa makanan yang entah sudah berapa lama berada di situ membuat aroma tidak sedap menyengat pada indra penciumnya.

Deretan botol alkohol berjejer rapih di atas meja makan, bahkan meja makan itu di hiasi oleh botol alkohol sudah tidak ada isinya puluhan entah ratusan botol berjejer disana.

"Jangan minum lagi, kasian Jeongin kalau liat ayahnya seperti ini" ucap Zara sebelum akhirnya berjalan mendahului Chris menuju kamar pria itu yang berada di lantai dasar.

Kamar itu, ah entah berapa kali dalam sehari ini Zara menghela napasnya. Pakaian kotor dan bersih berserakan di sekeliling lantai kamar tidur suaminya. Zara membetulkan posisi tidur Jeongin di atas ranjang Chris mencari selimut bersih di lemari paling bawah pria itu lalu memakaikannya di tubuh Jeongin yang masih terlelap. "Sabar ya kaka harus kuat punya ayah seperti Christopher Bang"

"Maafin bunda enggak bisa lama disini, bunda harus pulang nanti kalau ada waktu bunda datang kesini ya" di kecupnya kening putranya, ketika Zara hendak bangkit dari tepi ranjang itu Jeongin menahan tangannya.

"Bunda jangan pergi, jangan pergi lagi. Jeongin takut disini, jeongin sendirian disini. Jeongin ingin bersama bunda" rupanya anak itu tidak tidur sejak tadi, Jeongin hanya berpura-pura tidur saja.

Matanya terbuka lebar, mata sayu Jeongin membuat Zara tak kuasa untuk beranjak dari sini. "Bunda disini kok, enggak pergi ninggalin kaka. Sekarang kaka istirahat ya?"

"Janji ya sama Jeongin bunda jangan pergi lagi ninggalin Jeongin?" jari mungil kelingkingnyanya terangkat di udara, Zara juga ikut melingkarkan jari kelingkingnya. "Iya bunda janji sayang"

Jeongin tersenyum lebar, Ia menawarkan agar Zara menemaninya tidur disamping sampai dirinya betul-betul tertidur pulas. "Bunda tidur disini, Jeongin rindu dengan bunda"

"Jeongin tidur sendiri ya? bunda mau beresih rumah ayah kamu, baju sampai sampah makanan berserakat di luar"

Bibirnya cemberut, Jeongin ingin bundanya ikut tidur di sampingnya karena Ia takut kalau saja Zara akan pergi lagi darinya. "Tapi bunda janji ya jangan pergi lagi? kalau begitu Jeongin akan segera tidur siang"

✧༺♥༻∞  ∞༺♥༻✧

© ® ˘ ˇ ʿʾ ʽ ʼ ˀ˿ ͡ ͝ ҂ ֎ ت ෴

Pub : 29 Sept 2020

Revisi : - 2020

Continue Reading

You'll Also Like

12.4K 1.1K 6
[Another story to 'Wandaireksyen'] Kelima bocah unyu sedang menjalani puasa di bulan suci ramadhan. Akankah mereka kuat menahan godaan iklan Marjan...
2.5M 20.7K 43
harap bijak dalam membaca, yang masih bocil harap menjauh. Kalau masih nekat baca dosa ditanggung sendiri. satu judul cerita Mimin usahakan paling b...
134K 2.7K 16
Status = END "Kamu beliin baju apaan sih kok kayak gini?? Semua tubuh aku keliatan gini" perotes nara Sedangkan jihoon memandang nara dengan tatapan...
4.9M 180K 39
Akibat perjodohan gila yang sudah direncakan oleh kedua orang tua, membuat dean dan alea terjerat status menjadi pasangan suami dan istri. Bisa menik...