My Little Sister Is Mine

By yonanda_aldewista61

1.3M 68.4K 6.3K

Dari kecil hingga ia menginjak remaja, Keysa tidak pernah diizinkan untuk pergi keluar dari rumah. Ia benar-b... More

Part 1 Morning kiss
part 2 telfon
part 3 salah sambung
part 4 sakit
Part 5 Oleh-oleh
part 6 kepulangan
part 7 makan
part 8 Game
part 9 In bed
Part 10 makan siang
Part 11 mall
Part 12 hari pertama
Part 13 kantin
Part 14 JAMKOS
Part 15 kevin manja
part 16 nebeng
part 17 seblak
Part 18 sakit
Part 19 jenguk
Part 20 cupcake
part 21 tugas
part 22 peringatan pertama
Part 23 club
Part 24 foto
Part 25 tersebar
part 26 makalah
Part 27 seorang bertopeng
part 28 kaka ganteng
part 29 insiden
part 30 berbeda
Part 31 With renal
part 32 Dufan
part 34 bertemu
Part 35 notebook
Part 36 permintaan kafian
Part 37 Liburan
Part 38 Lembang
Part 39 jajan
Part 40 demam
Part 41 bubur
Part 42
Part 43 ulang tahun kevin
Part 44 Bertemu
Part 45 marah
Part 46
Part 47 Latihan
part 48 ponsel keysa
Part 49 kecelakaan keysa
part 50 cincin
Part 51 pencarian keysa
Part 52 pemilik cincin
Part 53 pelaku
Part 54 Siuman
Part 55
56 flashback
PAMIT

part 33 taman

13.1K 938 73
By yonanda_aldewista61

Di hari weekend kedua, keysa sudah menyusun schedule nya.
Muali dari Olahraga pagi, bermain dengan vio, cilo, civo. mengerjakan tugas sekolah dan bila masih ada waktu keysa ingin menuntaskan film yang belum selesai dia tonton, All of us are dead.
apa kalian menontonnya juga?

Keysa sudah siap dengan setelah olahraganya, berjalan ke arah ruang gym. Ketika melewati ruang tengah. Keysa mendengar dering ponsel di atas meja, karena penasaran keysa berjalan mendekat. Ternyata itu ponsel kakanya, kevin sering meletakan ponselnya di sembarang tempat. di sana tertera nama salsa sebagai pemanggil.
Karena tak kunjung di angkat, telpon itu mati. Namun tak lama kemudian kembali berdering.

Keysa mengambil ponsel berwarna hitam itu kemudian menggeser tombol berwarna hijau. “halo.” Sapa keysa terlebih dulu.

“halo sayang? Hari ini jadi kan nganterin aku ke gramed?” suara salsa di sebrang sana terdengar sangat antusias.

Tidak kah dia mendengar suara keysa yang tadi menyapanya lebih dulu?
“maaf ini keysa.” ujar keysa dengan nada datar, setelah mendengar suara salsa, mood keysa jadi turun seketika.

“loh, ko hp pacar gw ada di lo?” salsa sewot.
Keysa mengerutkan kening ketika mendengar kata itu terlontar dengan lancar dari mulut salsa “pacar?” beonya.

“kemarin gw jadian sama kevin, jadi gausah ganggu-ganggu cowok gw lagi. Cepet hp nya kasih ke kevin, gw mau ngomong penting.” Disebrang sana salsa berdecak pinggang dengan senyum kemenangan tercetak jelas di bibirnya.

Keysa tak menyahut, bi lala lewat di depannya dengan sebuah kemoceng di tangan. “bibi liat kak kevin ga?” tanya keysa dengan nada berbisik, tak lupa ponsel yang dia genggam agak di jauhkan supaya salsa tidak bisa mendengar percakapannya. “di ruang gym non.” Jawab bi lala yang ikutan berbisik.

Mendengar hal itu, keysa lantas pergi ke sana.
Di lihatnya kevin sedang berlari kecil di atas kinetic treadmill.
Bisep yang terekpos jelas yang di basahi peluh membuat keysa salah fokus. Sadar bahwa ada yang harus keysa sampaikan, gadis itu berjalan mendekat ke arah kakanya.

“ada telfon dari kak salsa.” Ucap keysa santai sambil menyodorkan benda pipih canggih itu ke hadapan kevin.

Kevin merebut ponselnya secepat kilat, dari raut wajahnya terlihat sedikit panik. mematikan kinetic treadmill kemudian mengambil jarak agak jauh.

Tak banyak yang keysa dengar dari percakapan mereka berdua, karena sepanjang telpon terhubung, kevin hanya membalas dengan dehaman, benar-benar tidak mengeluarkan satu patah katapun.

Panggilan terputus, kevin berjalan mendekat ke arah keysa dengan tatapan dingin, keysa jadi kikuk di buatnya.
“ga sopan ngangkat telpon orang lain tanpa izin.”

“maaf.” keysa tahu kesalahannya di mana, untuk itu dia meminta maaf. Namun tatapan kevin tak kunjung melunak.
“mama sama papa ga pernah ngajarin lo buat ga sopan kaya gini.” atmosfer di antara mereka semakin tidak enak. Membuat keysa tak nyaman, untuk itu dia hanya diam sambil menundukan kepala. Biasanya kevin tidak semarah ini. Bukan sekali dua kali keysa mengangkat panggilan kevin tanpa izin, tapi kali ini sepertinya kevin marah karena telpon yang keysa angkat dari salsa yang ternyata ‘pacarnya’.
Kevin mendengus kasar. “udah sana, lo ganggu.”
Untuk pertama kalinya keysa di anggap sebagai ‘pengganggu’ dan hal itu membuat suasana hatinya kian memburuk.
Tak ingin lagi mendapat kata-kata pedas. Keysa berjalan cepat keluar dari sana.

Keysa mendudukan dirinya di ruang keluarga, meyalakan tv walau sebenarnya tidak berniat menonton tv. Suasana hatinya benar-benar buruk sekarang.
“bisa tolong ambilin hp aku di kamar? Aku taro dimeja belajar.” pinta keysa pada salah seorang pelayan.

“meow…” civo berlari dari arah dapur, di ikuti kedua saudaranya cilo dan vio mereka bertiga mendekat ke arah keysa.

Mood keysa yang buruk tiba-tiba berangsur membaik akibat ulah ketiga kucingnya yang menggemaskan, mereka terus menggesekan kepalanya ke kaki keysa. “kalian udah di kasih makan kan?” tanya keysa yang tentu saja tidak medapat jawaban.

“ini hp nya non.” Pelayan yang tadi dimintai keysa untuk mengambil ponselnya di kamar sudah kembali.

“makasih.”

Baru saja keysa membuka ponselnya. Satu pesan masuk.







Buru-buru keysa berjalan ke arah pintu utama, tapi secepat apapun keysa berlari. Masih kalah cepat dengan kevin.
ketika pintu utama di buka, tampaklah renal dari luar dengan pakaian santai sambil membawa seekor kucing di pangkuannya.

“eh ada lo juga vin.” Sapa renal sambil menyunggingkan senyum, berbanding terbalik dengan ekpresi kevin yang datar.

“ngapain lo kesini?” tanya kevin sinis, dia bahkan masih memegang gagang pintu, memberi isyarat bahwa renal tidak di izinkan masuk.

“mau ngajak remoy jalan-jalan…” ada jeda dari kalimat yang di lontarkan “ngajak keysa juga sih.” Renal masih mempertahankan ekpresi ramahnya.

“lo mau ikut?” ajakan yang di lontarkan renal seperti sebuah ejekan di telinga kevin.

“mending lo pulang.” Usiran tegas itu terlontar, tapi renal tidak mau menyerah.

“udah siap key?” renal sadar, sedari tadi keysa hanya berdiri mematung di belakang kevin. keysa yang mendengar pertanyaan itu terlonjak kaget, dia sempat melirik ke arah kevin yang masih berdiri di depannya bagaikan tiang kokoh.

“emmm bentar kak, aku ganti baju dulu.” Baru satu langkah kakinya ia pinjakan, kevin mencengkram sebelah tanganya.

“mau kemana?” kevin berujar dengan nada dingin, sama seperti di ruang gym tadi.

“mau ganti baju.” Perkataan polos yang membuat kevin makin geram, tidak bisakah keysa sadar situasi yang sedang dia hadapi sekarang.
“aku gaizinin kamu.” kalimat mutlak yang tidak ingin ada bantahan.

Keysa dilema, dia menatap renal dan kevin bergantian. Haruskah dia pergi dengan renal? Karena kevinpun hari ini akan pergi dengan salsa. Ataukah dia harus tinggal di rumah saja?

Renal di tarik paksa oleh kevin, membuat kucing yang ada di pangkuan renal terjatuh, untung saja kucing itu tidak apa-apa. Tapi yang jadi kekhawatiran keysa saat ini, apakah pemilik kucing ini akan baik-baik saja di tangan kakanya?

Kevin membawa renal ke samping rumah, membenturkan tubuh laki-laki yang merupakan sahabatnya sendiri ke tembok. Ringisan tak bisa renal tahan saking kuatnya benturan yang kevin sebabkan.

“lo bener-bener mau nantang gw hah?” di tariknya kerah baju renal. Jika tatapan benar-benar bisa membunuh, mungkin saat ini renal hanya tinggal nama.

“JANGAN DEKETIN MILIK GW LAGI ANJING!!!.” Bogeman mentah kevin layangkan. Renal tersungkruk dengan sudut bibir yang sobek.
“kalo sampe lo deketin keysa lagi, gw ga akan segan buat bikin tangan sama kaki lo patah.” Renal tahu kevin tidak pernah main-main dengan ancamannya, apalagi ini menyangkut miliknya. Maka dari itu renal akan berhenti main-main sampai sini saja. Toh usahanya membuahkan hasil.

Kevin kembali ke rumah dengan nafas memburu. Keysa yang melihat kakanya sudah kembali celingukan, mencari sosok lain. “kak renal mana?” tanya keysa karena tak kunjung melihat sosok itu. kevin yang mendengar pertanyaan keysa tak berniat menjawab, dia hanya berdiri mematung disana.

Karena kesal pertanyaannya tidak mendapat jawaban, keysa berinisiatif untuk mencari renal ke luar. Namun lagi-lagi langkahnya di tahan. “kemana?” tanya kevin tanpa menatap lawan biacara.

“kak renal mana?” keysa mengulang pertanyaannya.

“lo suka sama dia?” kali ini kevin menatap keysa, amarah yang begitu dalam terlihat jelas dari kedua bola mata sehitam langit malam.

“kaka ini ngomong apa sih?” keysa melepaskan cengkraman kevin dengan sekali sentakan.
Tiba-tiba tubuhnya di banting ke arah sofa dengan posisi kevin yang mengukungnya dari atas.
“diem, jangan kemana-mana.”

Keysa mencoba mendorong tubuh kevin yang berada di atas tubuhnya “kaka kenapa sih?”

“LO YANG KENAPA.” Keysa membatu mendengar bentakan tepat di depan wajahnya, pandangannya mengabur akibat cairan bening yang tiba-tiba menumpuk.

Sadar atas apa yang di lakukan, kevin mendekap tubuh keysa, meletakan wajahnya di ceruk leher yang sudah menjadi tempat favoritnya. “maaf…” lirih kevin.

“kamu jangan kemana-mana, disini aja sama aku.” Dekapannya kian mengerat, keysa tak bisa melakukan apa-apa, dia sudah lelah memberontak, juga tak ingin lagi mendapat bentakan.

Seharian itu, kevin benar-benar tidak melepaskan keysa barang sedetikpun. Dia mengekori kemanapun keysa pergi, kecuali ke kamar mandi.

“katanya mu ke gramed sama kak salsa?” ucap keysa memecah keheningan di antara mereka berdua.
Mereka tengah berada di kamar keysa, tanpa melakukan apa-apa, keduanya hanya berbaring dengan kevin yang memeluk sang adik tercinta.

“engga…. Mau sama kamu aja.” Kevin mengesek-gesekan hidung mancungnya di area lipatan leher keysa, membuat gadis itu bergerak kegelian.

Lama mereka dalam posisi itu, terdengar deru nafas teratur dari kevin, sepertinya dia tertidur. Keysa melepas tangan kevin dengan sangat hati-hati agar kakanya tidak terbangun, namun tampaknya usaha keysa sia-sia, karena kevin tetap terbangun juga. “mau kemana?” tanya kevin dengan suara parau, dia kembali memeluk keysa seperti semula.

“pengen pipis.” Sebenarnya keysa sudah menahan ini dari tadi, akhirnya bisa tersampaikan juga.

Kevin bangun dari tidurnya, mengulurkan sebelah tangan “ayo.”

“kemana?” tanya keysa bingung.

“mau pipis juga.” Jawab kevin dengan wajah polos.

“yaudah kaka duluan.” Ujar keysa

“kenapa ga bareng aja sekalian?” dua bantal melayang sekaligus mengenai kepala kevin.































Agak gaje ya hehe
Spoiler untuk chapter selanjutnya....
Keysa bakalan ketemu sama temen yang sering mabar main zl sama dia. Penasaran ga si?

Continue Reading

You'll Also Like

647K 67.4K 40
"Jangan lupa Yunifer, saat ini di dalam perutmu sedang ada anakku, kau tak bisa lari ke mana-mana," ujar Alaric dengan ekspresi datarnya. * * * Pang...
2.2M 129K 42
Kanaya Tabitha, tiba tiba terbangun di tubuh seorang figuran di novel yang pernah ia baca, Kanaya Alandra Calash figuran dingin yang irit bicara dan...
3.1M 261K 62
⚠️ BL Karena saking nakal, urakan, bandel, susah diatur, bangornya Sepa Abimanyu, ngebuat emaknya udah gak tahan lagi. Akhirnya dia di masukin ke sek...
MARSELANA By kiaa

Teen Fiction

517K 24.1K 48
Tinggal satu atap dengan anak tunggal dari majikan kedua orang tuanya membuat Alana seperti terbunuh setiap hari karena mulut pedas serta kelakuan ba...