ELEGI

By Skybuxx

1.5K 388 894

Kau dan aku tidak akan pernah menyatu, itu adalah takdir yang tertulis untuk kita, dan sekarang kita adalah o... More

Prolog
Satu
Dua
Tiga
Empat
Lima
Enam
Tujuh
Delapan
Sepuluh
Sebelas

Sembilan

93 26 70
By Skybuxx

Biasakan setelah membaca untuk vote dan komennya cantik-cantikku
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Selamat membaca

💜💜💜

"Bicaralah. Apa maumu?" tanya Taehyung serius.

Pria itu terkekeh menatap Taehyung, sedetik kemudian menepuk pelan pundak Taehyung dan dengan cepat ditepis oleh sang pemilik pundak, tak mau mengotori bajunya dengan tangan kotor dari pria dihadapannya ini.

"Kau masih sama seperti dulu, dingin seperti es akan tetapi sangat bodoh jika berhadapan denganku. Kau sama keras kepalanya dengan Ayah, pantas saja Ayah lebih menyayangimu dari pada aku." ujar Pria yang bernama Min Yoongi itu.

"Dia menyayangiku karena aku anak sahnya, memangnya kau siapa? Kau tak lebih dari anak anjing yang di pungut dari tempat sampah. Jangan mengalihkan topik. Tak bisakah kau langsung ke intinya saja. Aku muak dengan basa-basi yang hambar ini" perkataan telak dari Taehyung membuat wajah Yoongi memerah menahan emosi akan tetapi dengan cepat ia kontrol.

"Kenapa kau serius sekali. Kita baru saja bertemu minggu kemarin, tidakkah kau merindungan hyungmu ini?" ujar Yoongi lalu kembali terkekeh.

Taehyung pun membuang mungkanya, tak ingin menatap lama wajah pria yang berada dihadapannya ini. Kakak yang sangat ia percayai malah menghianatinya seperti sekarang. Walaupun Yoongi bukan kakak kandung yang lahir dari rahim Ibunya Taehyung, akan tetapi Taehyung sangat menghormati Min Yoongi seperti ia menghormati Ibunya.

Semua rasa hormatnya itu sia-sia saja ia berikan pada Yoongi, hanya karena satu kesalahan yang fatal dibuat oleh Yoongi sendiri.

"Baiklah, kalau begitu aku pergi saja" ujar Taehyung beranjak pergi keluar, tak sampai beberapa langkah, Yoongi pun membuka suara yang membuat langkah Taehyung berhenti.

"Kapan kau akan berikan gadis itu padaku" ujar Yoongi.

Tangan kanan Taehyung terkepal hingga buku-buku dijarinya terlihat memutih saking emosinya. Napasnya naik turun begitu juga dengan matanya yang memerah karena menahan emosi saat mendengar perkataan Yoongi barusan. Dengan cepat ia berbalik lalu kembali melangkah kearah Yoongi.

"Sudah pernahku bilangkan. Aku sama sekali tidak ingin memberikan gadis itu padamu, walaupun nyawaku tantangannya. Akanku carikan penggantinya, tak bisakah kau bersabar sambil duduk manis ditahtamu itu sementara adik yang kau bilang bodoh ini akan mencarikan yang baru" dengan semampunya Taehyung menahan emosi untuk tidak memukul wajah Yoongi.

"Kau berani memberikan nyawamu hanya untuk seorang gadis? wah Taehyung-ah kau sudah sangat berubah sekarang. Kemana hasrat pembunuh dan pria pecandu wanita yang dulu?" kekeh Yoongi sambil bertepuk tangan.

"Kau tau. Saat pertama kali melihat gadis itu di pesta pernikahanku, itu membuatku langsung tau kalau dia adalah seorang keturunan darah murni. Kau pasti juga tau karena kau juga termasuk kaum iblis sepertiku, tak akan ada yang menyangkal nikmatnya para kaum darah murni itu. Membuat darahku berdesir, seakan ingin memilikinya hidup-hidup dan menjadikannya koleksiku" ujar Yoongi tertawa. Tawa yang sangat menakutkan membuat siapa saja yang mendengarnya bergidik ngeri. Bahkan air liurnya juga keluar saking tak sabarnya menantikan sidarah murni itu.

Satu pukulan mendarat di pipi kanan Yoongi, membuat ia sedikit terhuyung. Begitu juga dengan sudut bibirnya yang mengeluarkan darah segar. Siapa lagi pelakunya kalau bukan Kim Taehyung. Emosinya sudah mencapai puncak sekarang, ingin sekali ia membunuh Yoongi akan tetapi tidak bisa, mengingat kuasa Yoongi sangat berdampak buruk baginya. Satu perintah darinya akan membuat Ibunya pergi meninggalkannya untuk selama-lamanya.

"Kendalikan dirimu hyung. Aku tidak akan pernah memberikan gadis itu padamu. Aku berbeda denganmu, tidak sama lagi dengan pria yang dulu kau kenal. Dia sudah mati, saat ini hanya ada Kim Taehyung yang sekarang" teriak Taehyung sambil menarik kedua kerah Yoongi.

Yoongi masih setia dengan kekehannya. Matanya berubah merah dan ekspresinya mulai menjadi menyeramkan " Aku tidak menerima penolakan. Jika kau tidak mau memberikan gadis itu padaku, biar aku yang merebutnya darimu. Dengan caraku sendiri" suara rendahnya terdengar menyeramkan begitu juga dengan seringai dibibirnya. Matanya tak elak memandang Taehyung tajam.

"Jadi tunggu saja. Kau tak perlu mencarikan penggantinya karena aku hanya menginginkan gadis itu" sambung Yoongi, warna matanya berubah seperti semula, sama halnya dengan milik Taehyung berwarna coklat gelap.

Taehyung pun melepaskan tangannya dari krah Yoongi, lalu pergi meninggalkannya. Pria itu benar-benar gila, ia pantas mendapatkan pukulan dari Taehyung.

***

Hera berbaring di atas kasurnya dengan perasaan gelisah, sudah lebih dari tiga jam ia berkutat diatas tempat tidurnya tanpa melakukan apa pun. Masalahnya karena sudah jam dua pagi sekarang, akan tetapi Taehyung sama sekali belum pulang. Ada apa dengan dirinya sekarang. Setelah kejadian semalam bukannya membenci pria itu tapi malah menghawatikannya seperti ini.

Ia mencemaskan Taehyung karena saat mau pergi tadi ekspresinya berubah menjadi sangat menakutkan, aura dingin sangat terpancar dari tubuh pria itu. Apakah terjadi sesuatu dengannya?

Hera pun bangkit dari atas tempat tidurnya berjalan dengan kaki telanjang sambil mengintip dari balik jendela, berharap pria yang ia tunggui itu muncul disana. Perasaan gelisah terus saja menjalar di dalam dirinya.

Hingga sedetik kemudian bunyi pintu depan terbuka membuat Hera dengan cepat berlari keluar kamar, melihat Taehyung berdiri sambil memandangnya. Tatapan sendu dari sang pria membuat hati Hera melunak.

"Kau dari mana?" tanya Hera.

"Ah itu, hanya berjalan-jalan mencari udara segar" bohong Taehyung.

"Begitu ya" kata Hera.

Seketika hening, tak ada yang mau melanjutkan pembicaraan. Suasana tenang setelah kejadian semalam membuat mereka sedikit canggung satu sama lain. Begitu juga dengan Taehyung, melihat Hera yang tidak nyaman membuat ia mau tak mau membuka suara duluan.

"Kenapa belum tidur? Besok kau harus sekolah" kata Taehyung lalu berjalan, sambil membuka jaket yang di pakainya. Entah kenapa udara didalam rumah terlalu panas atau malah ia yang gerah melihat pakaian dari gadis di hadapannya ini. Kenapa ia tidak jera juga dengan pakaian yang terlalu tipis itu.

"I-itu – Hera menjeda katanya, lalu menatap mata Taehyung – Aku melihatmu tadi, pergi dengan tergesa-gesa. Kau tidak ada masalahkan?" tanya Hera.

"Kau menghawatirkanku?" ujar Taehyung terkekeh. "Aku baik-baik saja, sekarang kau tidurlah. Sudah jam dua pagi sekarang, kau akan ketiduran di sekolah besok" ujar Taehyung lembut.

Perhatian yang layaknya seperti orang tua pada umumnya itu membuat Hera sangat nyaman dengan sifat Taehyung yang seperti ini.

"Uhm, kalau ada apa-apa kau bisa cerita padaku. Aku akan membantumu semampuku, paling tidak dengan kau bercerita padaku akan membuat hatimu lebih tenang. Aku juga tidak akan memaksamu untuk bercerita sekarang, jadi kalau kau sudah tidak sanggup untuk menanggungnya sendiri, kau bisa datang padaku" kata Hera, membuat Taehyung terenyuh untuk beberapa saat dengan perkataan gadis itu barusan. Kenapa ia menyakiti hati gadis yang selembut kapas ini.

Sambil tersenyum Taehyung pun berkata "Aku tau mungkin kau akan menolaknya, tapi tidak ada salahnya juga bertanya – Taehyung menarik napas sebentar lalu berkata – bolehkah aku memelukmu?"

Hera terdiam sebentar lalu beberapa detik kemudian tangannya terentang menunggu pria itu berhamburan kepelukannya "Kemarilah" ujar Hera sambil tersenyum. Tanpa aba-aba Taehyung pun langsung mendekap gadis itu kepelukannya, membenamkan wajahnya pada bahu Hera. Hatinya sedikit menghangat karena pelukan dari Hera.

"Aigoo. Kau seperti anak kecil saja, padahal umurmu sangat tua dari pada aku" ujar Hera terkekeh, begitu juga dengan Taehyung. Aroma lavender menyeruak masuk kedalam penciuman Hera sedikit tajam tapi membuat Hera nyaman dengan aroma pria yang sedang ia peluk ini.

"Hera" panggil Taehyung, badannya masih setia dipelukan gadis itu tak mau beranjak dari jarak yang sangat nyaman ini.

"Uhm?"

"Maafkan aku jika aku terus saja menyakitimu. Aku pria yang kurang ajar bukan?" ujar Taehyung. Suara yang sedikit lembut itu membuat Hera sedikit geli karena Taehyung bernapas di tengkuknya.

"Jujur. Aku sangat sedih jika kau mengataiku seperti aku ini perempuan murahan. Itu sangat menyakitkan untukku, kau melukai hatiku. Terus aku mencoba berpikir lagi, mungkin kau punya alasan memarahiku dan berkata seperti itu, dan semua kata-kata yang kau berikan padaku itu terlihat seperti kau sedang berbohong. Hatimu mengatakan tidak, tapi mulutmu mengatakan iya, itu sangat terlihat jelas dari matamu" ujar Hera, ia menarik napas sebentar lalu melanjutkan pembicaraannya.

"Seiring berjalannya waktu, aku tidak terlalu memikirkan apa yang kau bicarakan lagi. Toh semuanya tidak benar. Kau hanya sedang emosi, mangkanya kata-kata itu keluar begitu saja. Jadi jangan berbicara seolah-olah kau itu pria yang jahat" perkataan tulus dari Hera membuat hati Taehyung menghangat, entah apa yang menggelitik hatinya sekarang. Itu terasa seperti seseorang menyuapinya gula yang banyak kedalam mulutnya, begitu manis.

"Begitukah?"

"Uhm. Kau itu pria yang baik, hanya keadaan saja yang membuat kau terpaksa jahat seperti sekarang. Kau pasti sangat kesepian bukan? Maafkan aku juga jika aku menyakiti hatimu, aku terus saja menyebutmu pria gila. Bahkan aku tidak sopan sama sekali padamu padal kau lebih tua dariku" Hera membelai lembut rambut Taehyung, menyalurkan energinya pada pria itu.

"Tidak, aku sama sekali tidak keberatan jika kau memanggilku seperti itu karena itu ada benarnya juga. Aku sama sekali tidak mempersalahkan umur, bahkan aku ingin mendengar kau memanggil namaku setiap hari" kekeh Taehyung.

"Kau suka aku panggil dengan Taehyung atau Taetae?" tanya Hera.

"Aku suka dua-duanya. Taehyung terdengar seperti pria dewasa dan Taetae terdengar seperti anak umur lima tahunan. Panggil saja aku dengan nama Taetae saat kita sedang berdua. Aku ingin menjadi anakmu jika kita sedang berdua seperti ini" ujar Taehyung terkekeh.

"Dasar kau ini" ujar Hera gemas.

"Jika kau punya anak, akanku beri nama Tata. Jadi kau akan punya dua anak nantinya Tata dan Taetae. Oh bagaimana dengan anak kembar  nanti kita akan beri nama Titi dan Tutu"

"Eoh?" tanya Hera heran.

"Nanti kita akan punya empat orang anak. Anak pertama namanya Tata anak kembar kita namanya Titi dan Tutu dan anak terakhir kita namanya Toto" ujar Taehyung polos.

"Kau ini sedang bicara apa? Siapa yang akan menjadi siapa?" Hera semakin bingung dengan arah pembicaraan Taehyung.

"Kau akan menjadi istriku bukan? Jadi aku sudah menyiapkan nama untuk calon anak kita nan-"

"Hah? Siapa yang bilang aku ingin menjadi istrimu?" tanya Hera terkejut. Lalu melepaskan pelukannya dari Taehyung.

"Aku yang bilang, pria yang berdiri didepanmu ini" ujar Taehyung sambil menunjuk dirinya sendiri.

"T-tidak. Itu tidak akan terjadi. Kau adalah orang tua angkatku saat ini, kenapa aku harus menjadi istrimu" ujar Hera, wajahnya memerah karena menahan malu.

"Kalau begitu aku tarik kembali kata-kataku. Aku tidak akan menjadi orang tua angkatmu, aku hanya ingin jadi suamimu" ujar Taehyung mengangkat tangannya.

"Tidak. Tidak. Tidak"

Sedetik kemudian tawa Taehyung pecah melihat Hera yang salah tingkah, wajah memerah dari gadis itu membuat Taehyung semakin gemas. Bahkan telinga gadis itu pun ikut memerah menahan malu. Saking lucunya melihat Hera, Taehyun pun sampai mengeluarkan air mata.

"Kenapa kau tertawa?" tanya Hera.

"Kau lucu sekali Hera. Aku hanya bercanda, kenapa kau terlalu serius" ujar Taehyung masih tertawa.

Sontak ekspresi Hera berubah datar. Maju selangkah untuk memukul pria menyebalkan yang berada di depannya ini.

"Dasar, kau ini"

"Argh. Kau mau membunuhku dengan tanganmu itu?" tanya Taehyung pada Hera yang masih setia memukulnya.

"Iya aku mau membunuhmu" ujar Hera.

"Sakit Hera, kau menyakitiku" ujar Taehyung, lalu dengan cepat ia memegang kedua tanga Hera. Menatap mata gadis itu.

"Kau menyakitiku, seharusnya kau melakukannya seperti ini" kata Taehyung lalu meletakkan tangan Hera diatas kepalanya bermaksud membelai menggunakan tangan Hera.

Hingga sedetik kemudian kembali memeluk tubuh gadis itu.

"Tapi untuk panggilan Taetae aku serius. Panggillah aku dengan nama itu jika kita sedang berdua seperti sekarang" ujar Taehyung tersenyum.

Tak ada jawaban dari Hera. Wajahnya yang berubah menjadi merah membuat ia seperti kepiting rebus saat ini. Begitu juga dengan jantungnya yang berdetak tak karuan. Persetan dengan Taehyung yang merasakan detakannya, pasti saja itu juga terasa olehnya karena badan mereka sedang berpelukan sekarang.

"K-kau sudah lebih nyaman sekarang?" tanya Hera.

"Uhm. Kau sangat hangat membuat aku ingin seperti ini selamanya" kata Taehyung mengeratkan pelukannya pada pinggang gadis itu.

"Kau manja sekali Taehyung-ah. Sekarang istirahatlah" ujar Hera, lalu melepaskan pelukannya.

"Tidak mau, aku ingin berada di dekatmu sepanjang hari ini" ujar Taehyung merengek, layaknya seperti bayi menambah kesan imut pada dirinya. Sifat jantannya tadi seakan tertelan oleh ekpresi imutnya. Membuat Hera gemas lalu mencubit kedua pipi pria itu.

"Aigoo, tidak bisa. Kau harus tidur dikamarmu" kata Hera, lalu mendorong Taehyung menjauh darinya. Lalu dengan cepat masuk kedalam kamarnya.

"Ya!" teriak Taehyung dari balik pintu kamar Hera, lalu terkekeh. "Besok jangan sampai terlambat, aku akan mengantarmu kesekolah besok" ujar Taehyung, lalu pergi kekamarnya.

Tbc

Maaf yah agak pendek, lagi ngejar deadline juga. Besok janji deh bakalan panjang hehe.

Jumpa di sabtu depan sayang-sayangku💜

Tetap jaga kesehatan ya, jangan lupa juga untuk selalu bahagia dan tersenyum.

Salam hangat dari YoonTae💜

Satu lagi. Btw gemesh banget sama yang ini

Continue Reading

You'll Also Like

55.9K 2.1K 16
WARNING! 21++✓ YIZHAN ✓ MAFIA ✓ BxB ✓ M-PREG✓. Terjebak dalam sarang mafia, Xiao Zhan .. seorang pemuda...
374K 39K 35
Menceritakan tentang seorang anak manis yang tinggal dengan papa kesayangannya dan lika-liku kehidupannya. ° hanya karangan semata, jangan melibatkan...
94.3K 663 4
isinya jimin dan kelakuan gilanya
179K 19.6K 40
Xiao Zhan kabur dari kejaran orang-orang yg ingin melecehkannya dan tidak sengaja memasuki sebuah ruangan, ruangan dimana terdapat seorang pria yg se...