Perempuan Ke Dua

بواسطة opohcool

98K 9.7K 847

Open PO 09 November SD 20 November 2020.... Utami bisa menerima takdir Allah, saat ia harus jadi janda dua ka... المزيد

Prolog
1
2
3
4
5
6
7
8
10
11
12
16
Ready
Informasi

9

4.5K 772 115
بواسطة opohcool

"Selamat pagi Bu Utami..."

Utami menoleh pada mahasiswa ganteng yang menyapanya.

"Selamat pagi Nizam." Utami membalas sapaan itu.

"Saya ada dua tiket nonton film. Ibu ada waktu sore ini?"

Utami tersenyum merapikan bukunya. Dia baru selesai mengajar dan Nizam menghampirinya ke kelas. Beberapa mahasiswa menyapa sebelum keluar kelas.

"Kamu ajak teman cewek kamu aja deh. Ibu ini wanita terikat, sudah punya suami."

"Saya nggak percaya. Saya memang masih mahasiswa Bu, tapi soal masa depan Ibu jangan cemas, saya sanggup membiayai semua kebutuhan Ibu dan anak-anak kita nanti."

Utami mengambil ponselnya lalu membuka galeri foto. "Ini foto pernikahan saya dan suami. Ini suami saya." Ucap Utami.

Nizam memperhatikan dengan seksama.

"Pak Kanos? Dia suami Ibu? Setahu saya istrinya adalah mbak Dah--- Apa kamu Perempuan Kedua itu?" Nizam terkejut bukan main.

"Ya. Saya istri kedua mas Kanos. Kamu kenal dari mana?"

"Setahuku mas Kanos itu lelaki yang setia. Dia nggak akan berbagi hati dengan siapapun. Aku dengar dari gosip karyawati dia menikahi perempuan kedua, janda perawan untuk menyelamatkan nama baiknya. Jadi itu perempuan Kedua itu kamu?" Tanya Nizam dengan wajah kecewanya.

Utami menatap Nizam. "Ibu nggak tahu kamu kenal dari mana dengan mas Kanos. Yang jelas kamu harus jaga jarak dan bersikap layaknya mahasiswa dan dosen pada umumnya." Ucap Utami kurang senang dipanggil kamu oleh pria yang berstatus mahasiswa tersebut. Bagaimanapun rendahnya ia di mata lelaki ini, ia tetaplah seorang Dosen.

"Tapi aku serius suka kamu..." Nizam menahan tangan Utami yang segera ditepis Utami.

"Ibu. Jangan panggil saya dengan kamu. Saya dosen kamu." Ucap Utami.

"Itu cuma status. Pada dasarnya usia kita tak jauh beda, bahkan mungkin sebaya. Cerai saja dengan Pak Kanos, toh dia hanya mencintai mbak Dahlina."

"Kamu jangan gila, Nizam." Ucap Utami tapi Nizam tak mau menyerah. Ia terus mengikuti Utami sampai di parkiran.

"Aku serius suka dengan kamu. Mintalah talak dari Pak Kanos. Aku bersedia menikahi kamu."

"Gila!!!" Umpat Utami lalu segera menghidupkan motor dan meninggalkan Nizam.

Sekilas, kelakuan Nizam tak beda jauh dengan almarhum suami keduanya. Begitu gigih meraih satu kesempatan dari nya. Tapi ia bukan wanita single lagi. Kalaupun bercerai dengan Kanos, itu hanya jika Kanos dan Dahlina yang memintanya. Lagipula hubungannya dan Kanos sudah berbeda sekarang, Kanos lebih perhatian bahkan kadang seperti pemuda ABG yang sedang kasmaran padanya.

Dahlina juga pernah bilang, jika ia mau ia tak perlu pisah dengan Kanos. Jadi dia memilih tetap jadi perempuan kedua.

---

Utami berada dalam pelukan Kanos dalam keadaan tanpa sehelai busana pun. Mereka baru saja selesai bercinta dan tubuh mereka ditutupi bedcover.

Kanos mengangkat tangan kanannya sambil melihat jemari Utami di sela jari nya. Ia menggenggam nya lalu menciumnya.

"Mas..."

"Hmmm..."

"Mas kenal sama Nizam?"

Kening Kanos berkerut. "Nizam Batubara? Kenal. Kamu kok tahu dia?"

"Mahasiswa di kampus tempat kerjaku." Kanos berusaha mengingat. Ya seingat nya Nizam memang bekerja sambil kuliah.

"Kenapa dengan Nizam?"

"Dia mahasiswa yang pernah aku ceritain ke kamu. Mahasiswa yang deketin aku. Terus aku kasih lihat foto nikah kita ---"

"Kamu nggak pernah cerita secara detail ke mas loh?"

"Ya kan mas kemaren-kemaren nyuekin aku terus, jaga jarak." Ucap Utami pura-pura ngambek.

Satu lagi, jaga hati ucap Kanos dalam hati. "Hmmm terus kenapa si Nizam?"

"Dia bilang dia suka dan siap menikah sama aku. Terus aku bilang kalau aku udah punya suami. Dia tahu kalau aku istri kedua kamu dan alasan kenapa kamu nikahin aku. Memang rekan kerja mas tahu kalau mas nikah lagi?"

"Tahu. Mas nggak mau ada salah paham kalau suatu saat nanti mereka lihat kita."

"Aku... Pengen jadi istri mas di luar rumah juga. Tapi, aku takut kak Dahlina nanti terluka."

"Dahlina itu perempuan luar biasa. Mas tahu betul, dia sayang sama kamu. Bahkan dia rela berbagi suami dengan kamu. Itu sebabnya, mas selalu berusaha menjaga jarak dengan kamu selama ini, karena mas nggak mau melukainya Utami. Tapi dari awal sudah mas peringatkan, hubungan ini bisa menyakiti kita bertiga. Kamu cantik, kamu penyayang, kamu juga punya kepribadian yang mampu memikat lawan jenis, sulit untuk tidak jatuh cinta pada wanita seperti kamu. Sulit untuk tak melukai Dahlina..."

Utami memutar tubuh menghadap Kanos. "Jadi mas jatuh cinta sama Tami?" Tanya Utami berbunga-bunga. Kanos menatap wajah cantik Utami. Jantungnya berdegup cepat, rasanya tak ada kata cukup, ia seperti kecanduan pada Utami.

"Mas... Ngelihatnya kok gitu banget sih?"

"Mas mau makan kamu. Lihat kamu laper mas kambuh lagi."

"Mas cuma mau Tami untuk urusan itu ya?"

Kanos mengabaikan Utami dan memilih menyusu di payudara Utami dan memainkan payudara satunya dengan jari. Utami perlahan tergoda.

"Mash..." Erangnya. Kanos lalu menghentikan kegiatannya.

"Kamu mau melayani mas kalau kamu nggak cinta sama mas, Utami?" Tanya Kanos. Utami menggigit bibirnya sendiri. "Mas juga nggak mungkin menginginkan kamu kalau sekedar nafsu semata."

"Jadi mas cinta kan sama Tami?" Tanya Utami menangkup wajah Kanos dengan mata berbinar.

Keduanya tertawa lalu melanjutkan kegiatan mereka.

---

Dahlina menatap ke rumah di seberangnya. Sebagai wanita hati kecilnya tahu jika hati dan jiwa suaminya kini sudah berubah.

Menahan perih di hati ia hanya mampu ikhlas menatap suami pergi ke dekapan perempuan lain. Setidaknya, ia tahu Utami pasti akan mengembalikan Kanos padanya, tidak akan merebut Kanos dari dirinya. Tapi jika ia lepas Kanos pada wanita lain, belum tentu Kanos akan dikembalikan padanya.

Sudah empat bulan ia lepas Kanos ke pelukan Utami, tapi dua bulan terakhir suaminya itu mulai berbeda. Kanos belakangan tampak lebih tampan dan ceria. Penampilannya juga tidak seperti sebelumnya. Kanos mulai memakai pakaian kasual. Celana jeans yang dipadukan dengan kaos lalu memakai jaket dan sepatu kets.

Beberapa kali ia melihat Kanos berpenampilan seperti itu saat keluar dari rumah Utami, atau saat pergi dengan Utami.

Cemburukah??? Tentu saja cemburu, tapi satu sisi ia bisa melihat Utami bahagia dan Kanos juga bahagia. Meskipun kebahagiaan Utami sekarang akan ia tagih suatu hari nanti.

"Aku pasti bersabar, setidaknya sampai apa yang kita idamkan tercapai mas. Aku berharap kita segera punya anak, meskipun harus dari wanita lain."

Dahlina ingat empat bulan lalu...

"Kamu masih belum menyentuh Utami mas?"

"Sayang tolong jangan paksa aku mengkhianati kamu."

"Gimana Utami bisa hamil kalau kamu nggak pernah menyentuhnya?"

"Dahlina...?"

"Aku tahu kamu sangat mencintai aku, dan aku juga mas. Aku rela kamu madu demi kita punya keturunan..  Demi cintaku padamu Aku rela kamu menyentuh perempuan kedua mu."

"Jadi dari awal niat kamu memanfaatkan keadaan Utami, Dahlina?"

"Aku udah periksa ke dokter dan aku mandul mas. Aku nggak akan bisa kasih kamu anak. Lalu kemarin aku periksa lagi dan hasilnya sama. Aku cacat mas, aku ini perempuan mandul" tangis Dahlina.

"Astaghfirullah Dahlina... ukuran kebahagiaan sebuah pernikahan bukanlah anak. Kita bisa adopsi anak kalau perlu. Dan lagi kamu nggak kepikiran gimana perasaan Utami?"

"Aku sayang Utami mas. Dia sudah seperti adik bagiku. Di saat semua orang menyebutnya pembawa sial,  di saat dia terpuruk aku berikan suamiku. Lagipula, kalaupun kamu pisah nanti dengan Utami, setidaknya dia bukan lagi janda perawan. Sentuhlah Utami sampai dia hamil dan memberikan kamu anak. Anak kita."

"Astaghfirullah Dahlina? Lalu maksud kamu, kamu akan minta anak itu dari ibunya?"

"Utami akan tetap jadi ibunya Mas. Tapi kita yang akan merawatnya."

"Mas nggak ngerti jalan pikiran kamu Dahlina!" Kata Kanos gusar.

"Kalau kamu mencintai aku tolong hamili Utami..." Ucap Dahlina.

---

"Hah?!" Kanos terbangun dari mimpi buruk. Ia menatap ke sekelilingnya dan sadar jika ia sedang di rumah istri mudanya.

Kanos mengusap wajahnya dan teringat akan permintaan Dahlina empat bulan lalu, namun baru bisa ia penuhi dua bulan ini.

"Kalau kamu mencintai aku tolong hamili Utami..." Ucap Dahlina.

Awalnya ia sungguh menjaga jarak terutama menjaga hatinya, agar tetap milik satu wanita, Dahlina. Namun, kebersamaannya dengan Utami lambat laun menghasilkan kerinduan juga hasrat.

Akhirnya demi Dahlina, ia memerawani Utami. Niatnya hanya sekedar berhubungan demi memiliki anak saja. Itu sebabnya setelah melakukan hubungan intim untuk yang pertama kali, ia bukan memeluk Utami melainkan tidur memunggungi Utami. Tapi salahkan setan dalam dirinya, seharian di kantor malah membuatnya terus teringat pada Utami.

Jika ia merindukan Dahlina selama ini, telepon atau video call rasanya sudah cukup mengobati, tetapi entah kenapa tidak untuk Utami. Mendengar suara Utami di ponsel malah membuat ia semakin ingin bertemu wanita itu. Hingga ia tiba di titik sekarang, dimana ia terus-menerus menginginkan Utami.

Terdengar suara berisik dari kamar mandi, seperti suara isakan tangis. Kanos putuskan mencari tahu.

"Tami... Tami kamu di dalam Tami?" Tanya Kanos mengetuk pintu kamar mandi. Tak lama Utami membuka pintu. Kanos terkejut melihat Utami menangis.

"Tami? Kenapa?" Kanos mengusap air matanya lalu Utami memeluk Kanos erat.

"Mas..."

"Ya?"

"Kamu akan jadi Ayah." Ucapnya dalam dekapan Kanos.

Kanos mencerna kalimat Utami. Ia lalu melepas dekapannya dan mencengkeram kedua bahu Utami sambil menatapnya. Utami mengangguk lalu memberikan tiga buah alat test kehamilan yang berbeda merk juga bentuk.

"Aku hamil, mas. Selamat kamu akan jadi Ayah." Ucapnya. Kanos memeluk Utami sambil menggendongnya.

"Kamu hamil Tami? Kamu hamil? Aku akan punya anak? Kita akan jadi orang tua?" Tanya Kanos memastikan dan Utami mengangguk dengan mata berkaca-kaca. Ia sendiri hampir tak pernah bermimpi bisa hamil karena nasib buruknya selama ini.

"Alhamdulillah Utami...!" Seru Kanos bahagia memeluk dan mencium kening Utami.

---

TBC

Huayoooo makin semakin kannnnnnnn.......

واصل القراءة

ستعجبك أيضاً

1M 1.9K 17
WARNING!!! Cerita ini akan berisi penuh dengan adegan panas berupa oneshoot, twoshoot atau bahkan lebih. Untuk yang merasa belum cukup umur, dimohon...
1.5M 136K 48
Kehidupan Dinar Tjakra Wirawan berubah, setelah Ayah dan kakak laki-lakinya meninggal. Impiannya yang ingin menjadi seorang News anchor harus kandas...
782K 50.4K 33
Semua orang mengira Saka Aryaatmaja mencintai Juni Rania Tanaka, namun nyatanya itu kekeliruan besar. Saka tidak pernah mencintai Rania, namun menola...
368K 20K 28
Mature Content ❗❗❗ Lima tahun seorang Kaia habiskan hidupnya sebagai pekerja malam di Las Vegas. Bukan tanpa alasan, ayahnya sendiri menjualnya kepad...