Karina

Від strawberrywings_

5.3K 1.6K 278

Langsung baca aja yu, siapa tau suka 😊 Більше

Prolog
Bagian 1 ~ Dina
Bagian 2 ~ Ketabrak
Bagian 3 ~ Ketabrak Lagi ?
Bagian 4 ~ Ketua Kelas
Bagain 5 ~ Rapat
Bagian 6 ~ Ke pencet
Bagian 7 ~ Jum'at Bersih
Bagian 8 ~ Absensi
Bagian 9 ~ Pulang Bareng ?
Bagian 10 ~ Jaket
Bagian 11 ~ Dina Lagi
Bagian 12 ~ Seblak
Bagian 13 ~ Karina Vs Bagas
Bagian 14 ~ Salah Paham
Bagian 15 ~ Cilok
Bagian 16 ~ Sama Siapa?
Bagian 17 ~ Sepupu
Bagian 18 ~ Flashback
Bagian 19 ~ Surga Dunia
Bagian 20 ~ Drakor
Bagian 21 ~ Telat
Bagian 22 ~ Emosi
Bagian 23 ~ Nenek Lampir
Bagian 24 ~ Curhat
Bagian 25 ~ Pendekatan
Bagian 26 ~ Ulangan
Bagian 27 ~ Debat
Bagian 28 ~ Kantin
Bagian 29 ~ Putus
Bagian 30 ~ Bengkel
Bagian 31 ~ Cantik
Bagian 33 ~ Racun
Bab 34 ~ Ngedrama
Bagian 35 ~ Ancaman
Bagian 36 ~ Dalgona Coffe
Bagian 37 ~ Ide Buruk
Bagian 38 ~ Trauma
Bagian 39 ~ Permulaan

Bagian 32 ~ Modus

45 27 10
Від strawberrywings_

Bagas dan Karina sudah sampai di masjid sederhana warna putih di tengah komplek, bukan di pedesaan lagi. Sekarang jarak rumah Karina hanya tinggal beberapa meter saja.

Karina turun dari braket belakang, dan Bagas memarkirkan sepeda ontelnya.

"Kar, lo bisa bantuin gue gak?" tanya Bagas.

"Bantuin apa?"

"Ambilin sarung di dalem. Kan gue pake celana pendek, yakali gue masuk masjid pake celana pendek."

"Eum, yaudah gue ambilin dulu, gue juga mau ambil mukena. Lo nunggu sambil wudhu dulu, juga gapapa kok," suruh Karina.

"Ketemu disini lagi ya."

"Oke."

Karina masuk kedalam masjid menuju almari warna coklat, almari itu berada di tengah-tengah antara pintu masuk jamaah laki-laki yang berada di kanan, dan pintu masuk jamaah perempuan yang berada di sebelah kiri.

Terlihat sudah ada beberapa jamaah yang meninggalkan masjid, karena waktu magrib sudah lewat. Ada juga yang masih berada di dalam masjid untuk menunggu waktu isya.

Setelah mengambil mukena dan sarung, ia kembali keluar masjid menemui Bagas. Sesampainya di luar masjid, Bagas belum ada ditempat, mungkin masih wudhu pikir Karina.

Karina memilih untuk menunggu sambil duduk di tangga masjid, tak berselang lama Bagas pun tiba, "Heyo wasap geng," ujarnya.

Karina mendongak ada Bagas yang tengah tersenyum padanya dengan lesung di kedua pipinya. Walau kulitnya sawo matang, tapi tak mengurangi ketampanannya.

Bagas menyisir rambut poni pendeknya yang masih basah dengan tangan kebelakang, sungguh ia sudah seperti member GTS asal Korea Selatan yang bernama Cahyo Kumbolo.

Dah macam oppa-oppa di drakor gue, Kak Bagas ini batin Karina yang tak sadar memuji ketampanan Bagas. Karina sempat dibuat tercengang-cengang dengan apa yang dilihatnya ini, sampai-sampai matanya tak kedip dari wajah Bagas.

Bagas melihat tingkah Karina, ia tersenyum smirk, "biasa aja kali ah liatinnya, gue tau gue emang ganteng," sontak Karina gelagapan. Ia mengedipkan matanya dan memalingkan wajahnya.

"Pd! Nih!" Karina menyerahkan sarung yang ia ambil tadi ke Bagas, dan beranjak dari sana menuju tempat wudhu khusus perempuan.

"Thanks ya!" balas Bagas saat Karina sudah berjalan 3 langkah.

~~~

Setelah selesai sholat mereka melanjutkan perjalanan menuju rumah Karina. Langit sudah mulai gelap, tidak ada pencahayaan dari lampu sepeda, hanya lampu jalan dan sinar bulan yang remang-remang menemani mereka.

Glek

Tak sadar Bagas menerjang bebatuan di aspal. Membuat sepedanya agak oling, Karina yang tak berpegangan hampir terjatuh, "hati-hati dong kak!"

"Makanya pegangan!"

"Belum muhrim!"

"Mau di halalin, biar jadi muhrim?"

"Lo kira gue babi!?"

"Gue gak bilang ya."

"Rese amat sih," ujar Karina, lalu memukul pelan punggung Bagas.

Bagas kembali menggoes sepedanya, sedangkan Karina, ia menikmati angin malam sepoi-sepoi.

"Kar!" seru Bagas.

"Hmm," gumam Karina.

"Lo punya pacar?" pertanyaan macam apa ini? Kenapa Bagas tiba-tiba melontarkan pertanyaan seperti ini?

Karina mengerutkan keningnya, "kenapa lo tanya gitu?"

"Tanya aja."

"Kalau gue jawab iya, kenapa?"

"Kalau iya, artinya gue harus jauhin lo."

"Kok ngejauh, kan baru mulai deket."

"Soalnya gue bukan type orang perusak hubungan orang."

Masih belum puas dengan jawaban Bagas, Karina menjawab serta membalikan pertanyaan, "kalau gue jawab enggak, kenapa?"

"Kesempatan."

"Kesempatan?" beo Karina.

"Iya kesempatan, kesempatan gue buat jadi boyfriend lo," jawab Bagas diakhiri kekehan kecil.

"Kalau gue gak mau?"

"Harus mau!"

"Kok maksa!"

"Suka-suka gue dong!"

"Kok ngegas!"

"Karna nama gue Bagas, Aldi sering manggil gue Gas!"

Karina berdecih, "dah macam peralatan dapur aja."

"Lo bisa masang gas dirumah?"

"Bisa."

"Yakin?"

"Yakin."

"Nanti kalo kita nikah, lo gak usah capek-capek mikirin masang gas, nanti gue yang akan masangin."

"Siapa juga yang mau nikah sama lo?"

"Elo!"

"Gue gak mau!"

"Harus mau!"

"Terserah!"

"Iya atau tidak?" pancing Bagas.

"Iya."

"Yes," dapat kartu, batin Bagas.

"Eh," Karina sampai tak sadar akan perkataannya.

"Nahkan, ketauan."

"Ketahuan apa?"

"Lo juga suka sama gue."

"Bodoamat."

Setelah itu diam, keduanya berada di pikiran nya masing-masing. Bagas merasa menang, untuk kesekian kalinya. Sedangkan Karina, ia masing tersenyum sembari menimang-nimang perkataan Bagas yang sama sekali tidak penting.

Nampak kejauhan, ada lubangan yang besar di tengah jalan, Bagas tersenyum, kemudian menggoes sepedanya lebih laju, membuat Karian hampir tersentak kebelakang karna kaget.

Setelah hampir sampai di lubangan besar itu, Bagas dengan sengajanya melewatkan ban rodanya kejalan yang berlubang itu, padahal di kiri lubang ada jalan aspal yang nampak mulus, entahlah apa yang di pikirkan Bagas saat ini. Alhasil, Karina dengan sigap berpegangan pada pinggul Bagas.

"Katanya gak mau pegangan, karna belum muhrim," ceplos Bagas.

"Kalo gak bisa nyepeda mending berhenti aja, gue takut gue kenapa-napa," jawab Karina sensi.

"Halah, bilang aja modus, ya kan?" tuduh Bagas.

Hello disini siapa yang sebenarnya modus?

"Berhenti!!" pinta Karina

"Ngapain?"

"Gue bilang berhenti, berhenti!"

"Awas jalannya nurun," dengan sigap, Karina mengeratkan pegangannya, membuat Bagas tersenyum puas, "dasar babi, di kadalin aja mau," ujar Bagas lalu tertawa.

Karina lalu mencubit pinggul Bagas hingga membuatnya merintih, "Awh, sakit bege!"

"Siapa suruh ngadalin, babi!"

"Iye iye, gak lagi."

"Awas aja kalau diulang. Ni bogem mentah siap mendarat di pipi lo, biar tau rasa!" Karina mengepalkan tangannya tepat di depan wajah Bagas.

"Rasa apa? Rasa yang pernah ada namun tersakiti. Eaaa," entahlah, Bagas seperti orang yang baru mendapatkan doorprice, senangnya bukan main.

"Lo gila ya kak?"

"Gila karna cinta."

"Bucin!"

"Kalau bucinnya sama lo boleh kali ya?"

"Kak Bagas stop. Gue enek dengarnya. Jijik tau," Karina lantas menutup kedua telinganya.

"Halah, bilang aja mau lagi, iya kan?"

"Kak udah malem, plis jangan bercanda!"

"Takut baper sama gue kan? Iya kan?"

"Serah lo!"

Bagas dengan sengaja, menggoes lebih laju lagi pedalnya, terpaksa Karina harus berpegangan di pinggul Bagas, lagi.

Dengan takut-takut ia memegang baju Bagas, namun tak sampai 5 detik Bagas memegang tangan Karina, bermaksud mengarahkan tangan Karina untuk melingkarkan di bagian perutnya.

Tidak ada penolakan dari Karina, ia hanya pasrah dengan perlakukan Bagas, "jangan sampe kendor, gue mau ngebut, ntar jatuh ke aspal benjut. Kalau jatuh ke pelukan gue gapapa sih."

Tangan Karina, ia kendurkan dan beralih memukul pelan punggung Bagas, serta mencubitnya,"awh... demen banget nyubit orang! Heran deh!"

"Bodo!" balas Karina.

Bagas kembali menggoes laju sepedanya, alhasil Karina kembali melingkarkan tangannya ke perut Bagas. Bagas menunduk melihat tangan Karina yang berada di perutnya, lantas tersenyum penuh kemenangan.

Tanpa Bagas ketahui, Karina berusaha mati-matian untuk tidak teriak, karena saking senangnya. Mungkin saat ini ia menjadi perempuan paling bahagia sedunia.

Grubyak

"Siapa sih yang naruh polisi tidur disini, mana gak ada lampu. Kan gue ga bisa liat!" omel Bagas. Karina tau ini hanya akal-akalan Bagas saja supaya ia lebih mengeratkan pegangannya.

Bersambung

Terimakasih sudah mampir

Intinya makasih buat yang udah stay sama cerita absurd ku ini

Jangan lupa klik bintang dipojok kiri bawah ya, gratis kok

Ig nya aku jangan lupa difollow @suryani_iiii

Продовжити читання

Вам також сподобається

ARSYAD DAYYAN Від aLa

Підліткова література

1.9M 100K 56
"Walaupun وَاَخْبَرُوا بِاسْنَيْنِ اَوْبِاَكْثَرَ عَنْ وَاحِدِ Ulama' nahwu mempperbolehkan mubtada' satu mempunyai dua khobar bahkan lebih, Tapi aku...
CINTA DALAM DO'A Від alyanzyh

Підліткова література

3.9M 231K 59
[USAHAKAN FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Menikah di umur yang terbilang masih sangat muda tidak pernah terfikirkan oleh seorang gadis bernama Nanzia anata...
ARGALA Від 𝑵𝑨𝑻𝑨✨

Підліткова література

5M 214K 52
On Going ❗ Argala yang di jebak oleh musuhnya. Di sebuah bar ia di datangi oleh seorang pelayan yang membawakan sebuah minuman, di keadaan yang tak s...
RAYDEN Від onel

Підліткова література

3.4M 214K 66
[Follow dulu, agar chapter terbaru muncul] "If not with u, then not with anyone." Alora tidak menyangka jika kedatangan Alora di rumah temannya akan...