ELEGI

Per Skybuxx

1.5K 388 894

Kau dan aku tidak akan pernah menyatu, itu adalah takdir yang tertulis untuk kita, dan sekarang kita adalah o... Més

Prolog
Satu
Dua
Tiga
Empat
Lima
Enam
Delapan
Sembilan
Sepuluh
Sebelas

Tujuh

91 40 106
Per Skybuxx

Biasakan setelah membaca untuk vote dan komen sayang-sayangku💜
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Selamat membaca

💜💜💜

"Kehilangan arah Nona?"

Kekehan dan suara tak asing di telinga Hera membuat ia bergidik ngeri. Apalagi saat pria itu tertawa lepas dengan Taehyung di ruangan pesta tadi. Siapa lagi kalau bukan Min Yoongi, pria yang punya tawa menyeramkan dan ucapan yang tajam seperti pisau. Sangat tajam dari pada ucapan Taehyung.

"Mau apa kau?" tanya Hera was-was.

Pria itu kembali terkekeh, lalu berjalan mendekat pada Hera. Kulitnya sangat putih dan dingin seperti mayat hidup saja. Satu tangan pria itu terangkat berniat untuk menyentuh pipi kanan Hera, akan tetapi dengan cepat di tepisnya dan mengambil jarak beberapa langkah.

"Kau menyakiti hatiku Nona," ujar Pria Min itu sambil memegangi dada kirinya.

"Ke mana pacarmu? Bukankah kau bersamanya tadi?" tanya Pria Min itu sambil melihat ke sekitar.

Hera memilih diam karena sangat ketakutan pada pria Min itu. Jantungnya yang berdegup kencang diiringi dengan badannya yang sedikit gemetar.

Sadar akan keadaan Hera, Pria Min itu pun kembali mendekati Hera dan sekarang ekspresinya berubah dingin di sertai dengan mata tajamnya yang seakan-akan ingin melumat habis mangsanya.

"Jangan takut padaku Nona, aku tidak akan melakukan hal apa pun padamu. Lebih tepatnya belum," kata Pria Min itu sambil berbisik di telinga Hera. "Kau masih terlihat hambar. Apakah Taehyung belum melakukan apa pun kepadamu?" sambungnya. Suara rendahnya sangat menakutkan begitu juga dengan seringaian di bibirnya membuat Hera tak bisa berkutik sekali pun. Badannya mematung saat mendengar perkataan Pria barusan.

"Hera!" teriak Taehyung dari kejauhan.

ke heningan pun memecah kala suara teriakan dari Taehyung. Sebelum pergi Pria Min itu sempat berbisik pada Hera, yang membuat jantungnya seakan berhenti sedetik.

"Aku harap saat kita bertemu lagi, rasamu sudah manis Nona!" ujarnya lalu dengan cepat pergi meninggalkan Hera.

Tak kuat lagi menopang tubuhnya, Hera pun terduduk lemas di tanah. Sambil menutup mulutnya ia menangis terisak. Masih tak percaya akan apa yang di katakan Pria tadi, apa maksudnya dengan rasa hambar dan manis, apakah dia terlihat seperti makanan? dan juga kenapa Taehyung bisa terlibat dengan pembicaraan ini. Pertanyaan demi pertanyaan terus saja berputar di kepalanya.

Hingga Taehyung pun muncul, dengan cemas ia pun menghampiri Hera. Sambil berjongkok ia menatap Hera dengan perasaan cemas.

"Ada apa, kenapa kau menangis. Apa karena perkataanku tadi membuatmu seperti ini?" begitu banyak pertanyaan yang diajukan Taehyung karena tangisan Hera semakin kencang.

"Maafkan aku. Aku benar-benar minta maaf." sambung Taehyung.

Tangisan Hera semakin kencang kala Taehyung memeluk tubuh kecil gadis itu. Sambil mengusap pelan punggung Hera, Taehyung terus saja mengatakan maaf.

"Kenapa kau terus saja meminta maaf bodoh! Dasar Pria gila, aku benci padamu. Sangat membencimu Kim Taehyung!" sambil memukul dada Taehyung, Hera meluapkan semua amarahnya pada pria yang tengah memeluknya itu. Tak hanya itu saja, Hera juga memberikan sumpah serapahnya pada Taehyung. Ia sangat takut kalau Pria Min itu kembali lagi dan membunuhnya begitu saja. Seperti ucapannya beberapa menit yang lalu.

Tak ada perlawanan dari Taehyung, ia lebih memilih untuk mengeratkan pelukannya dari pada meladeni Hera. Bukankah pada situasi seperti ini wanita akan lebih tenang jika seorang pria memberikan pelukan yang hangat pada mereka?

***

Sudah sepuluh menit berlalu sejak Hera menangis tadi. Sekarang mereka sudah berada di dalam mobil menuju perjalanan pulang. Seperti biasa, tak ada pembicaraan yang terucap di mulut mereka, hanya deru mobil dan dengkuran pelan dari Hera terdengar. Setelah menangis Hera lebih memilih untuk duduk di kursi belakang karena tidak mau berada terlalu dekat dengan Taehyung, hingga tak lama setelah itu ia tertidur.

Taehyung tersadar lalu segera menepi sebentar untuk memberikan jasnya pada Hera sebagai selimutnya. Udara Seoul sangat dingin sekarang, karena pergantian musim. Tak lupa juga Taehyung mematikan ace mobilnya.

Ia jadi teringat akan perkataan Min Yoongi tadi, bahwa ia akan mengambil Hera juga. Min Yoongi atau lebih dikenal sebagai kakak tiri dari Taehyung. Ayahnya dengan teganya melakukan hal bodoh di belakang Ibunya dengan cara bermain-main bersama seorang wanita lain. Hingga wanita itu mengandung seorang anak laki-laki yang bernama Min Yoongi. Ibunya tidak terima jika suaminya malah membawa anak hasil perselingkuhannya ke rumah karena wanita itu tiba-tiba saja bunuh diri di saat umur Min Yoongi yang belum setahun. Padahal istrinya sedang mengandung Taehyung kala itu. Hingga akhirnya Ibu Taehyung pun menerima Min Yoongi di keluarganya, membesarkan Yoongi selayak anaknya sendiri.

Satu jam berlalu mereka pun sampai ke rumah, dengan perlahan Taehyung menggendong Hera, membawa ke kamar lalu merebahkannya ke tempat tidur. Tak lupa juga Taehyung melepaskan sepatunya setelah itu menyelimuti badan gadis itu.

Pasti berat untuk Hera karena melewati hari yang begitu menyakitkan, di tambah lagi dengan perlakuan yang ia berikan kepada Hera. Bahkan bekas air matanya masih terlihat jelas di pipi gadis itu, perlahan Taehyung pun merapikan anak rambut yang menghalangi wajah Hera. Menilik lama wajah gadis itu hingga memberikan satu kecupan lembut di keningnya.

Sebelum pergi ia sempat mengatakan "Selamat tidur dan mimpi indah." katanya mematikan lampu hingga menutup rapat pintu kamar Hera.

***

Pagi hari Taehyung sudah menyiapkan sarapan. Baju berwarna putih dan juga celana hitam kebesaran membuat ia tampak lebih tampan seperti biasanya. Begitu juga dengan rambut yang masih setengah acak karena bangun tidur.

Setelah menata semuanya di meja makan, Taehyung pun berjalan ke arah kamar Hera, lalu mengetuk pintu berwarna hitam itu.

"Kau sudah bangun? Kalau sudah keluarlah." ujar Taehyung dengan suara lantang.

Tak ada jawaban dari gadis itu, hingga mau tak mau Taehyung pun masuk tanpa izin dan yang ia dapatkan malah gadis itu masih tertidur pulas di bawah selimut tebal berwarna abu-abu, Taehyung hanya bisa menghela napas lalu berjalan mendekati Hera.

"Bangunlah, bukankah kau sekolah hari ini?" dengan perlahan Taehyung menepuk lengan Hera.

"Unggh." dibalik selimut gadis itu menggeliat hingga menyibakkan sedikit selimutnya untuk melihat pengganggu tidurnya.

"Bangunlah, kau akan telat nanti. Aku akan tunggu di meja makan." ujar Taehyung, lalu bangkit dari sisi Hera. Hingga saat mau keluar langkahnya terhenti kala gadis itu menggumamkan sesuatu, sangat pelan hingga tak dapat di dengar oleh telinga Taehyung.

"Kau bilang apa?" tanya Taehyung.

"Aku bilang. Aku tidak mau sekolah!" kata Hera setengah berteriak. Suara serak khas bangun tidurnya sangat jelas terdengar di telinga Taehyung.

Langkah Taehyung pun kembali menuju kasur Hera, lalu duduk di sisi dekat kaki gadis itu.

"Kenapa tidak mau sekolah?" tanya Taehyung sambil menyilangkan dua tangannya di depan dada. Layaknya seorang Ayah yang menanyai pada anaknya karena malas sekolah.

"Tidak mau saja." keluh Hera, selimutnya masih setia menutup hingga ke atas kepala gadis itu. Tak ada niatan sekali pun untuk membuka.

"Kau akan bodoh jika tidak sekolah, dan aku tidak mau mempunyai istri yang bodoh!" ujar Taehyung blak-blakan. Membuat mata Hera membulat dan juga dengan mulut menganga tak percaya.

Dia bilang apa barusan?

"Mangka dari itu," Taehyung pun menarik selimut Hera hingga menampilkan wajah gadis itu. Rambut yang acak-acakan dan juga baju bekas kemarin malam masih belum ia ganti.

"Cepatlah mandi aku akan tunggu di meja makan. Kalau tidak, terima saja akibatnya nanti." sambung Taehyung dengan seringaiannya, lalu pergi meninggalkan Hera dengan tatapan yang masih tidak percaya.

"Dasar Pria gila!" teriak Hera lantang. Taehyung yang mendengar itu hanya terkekeh geli lalu duduk dimeja makan, sambil menunggu gadis itu datang.

Hera pun turun dari ranjangnya, sebelum menuju kamar mandi menguap besar lalu meregangkan badannya, berolah raga sedikit untuk meningkatkan lagi daya ingatnya dan mengurangi insomnianya. Dia pernah membaca di wikipedia kalau berolah raga di pagi hari bisa mengurangi insomnia, belakangan ini tidurnya tidak nyenyak dan juga badannya sering sakit-sakit setelah bangun di pagi hari. Beban pikirannya terlalu banyak hingga membuat ia selalu terjaga di tengah malam dan baru tidur di saat jam lima dini hari.

Setelah selesai mencuci wajah dan menggosok gigi Hera pun berjalan ke arah meja makan, yang telah di sambut dengan senyuman manis dari seorang Pria bernama Kim Taehyung. Terkadang Hera selalu heran dengan wajah Pria itu, umurnya yang bahkan lebih tua tiga belas tahun darinya itu bisa-bisanya mempunyai wajah se-muda itu. Sempat terpikir juga olehnya, Kim Taehyung adalah seorang dewa Hermes yang menyamar mnejadi manusia, akan tetapi cepat-cepat di tepis langsung olehnya. Tidak ada manusia seperti itu, bahkan Taehyung lebih mirip Hades yang kejam di banding Hermes yang tampan.

"Aku tidak mau sekolah hari ini, biarkan aku libur sekali ini saja." pinta Hera lalu memasukkan roti ke dalam mulutnya.

Taehyung yang tengah asik mengunyah makanan pun berhenti sedetik lalu melanjutkan aksi mengunyahnya. Mulut disisi kiri dan kanannya mengembung seperti anak kecil saja, dan bahkan selai roti pun juga berserakan ke sudut bibirnya.

Cih dia sengaja memancingku atau bagaimana. Ujar Hera mendumel dalam hati.

"Aku sudah bilang bukan. Aku tidak menyukai istri yang bodoh!" terang Taehyung sambil terus menyantap makanannya.

"Siapa juga yang mau menjadi istrimu!" balas Hera. Selera makannya menjadi berkurang karena ungkapan dari Taehyung tadi, dan lagi kenapa dia masih tidak sadar dengan selai yang berserakan dimulutnya itu.

Karena gemas Hera pun berdiri, lalu memanjangkan tangannya ke arah Taehyung berniat untuk membersihkan selai dimulut Pria itu.

"Aigoo. Umurmu berapa ha? Makan saja masih berserakan seperti ini!" ujar Hera sambil membersihkan selai di sudut bibir Taehyung, hingga tak sengaja mengenai bibir bawah dari Pria itu. Kenyal seperti jeli, sedikit membuat Hera kaget karena tidak sengaja mengenainya.

Sontak Taehyung pun mematung, menahan pergerakannya beberapa saat. Matanya menatap pada gadis itu, begitu pun sebaliknya. Rasa canggung merasuki keduanya, hingga saat Hera menarik kembali tangannya dengan cepat Taehyung memegang pergelangan gadis itu membuat Hera sedikit kehilangan keseimbangan.

Taehyung semakin mengeratkan genggamannya membuat Hera sedikit meringis kesakitan.

"Apa yang kau lakukan. Lepaskan!" perintah Hera, sambil berusaha menarik tangannya. Akan tetapi tidak bisa, percuma saja karena tenaga pria di depannya ini lebih kuat dibandingkan dirinya.

"Kau tahu apa yang kau lakukan barusan Nona?" kata Taehyung, suara baritonnya sangat terdengar di telinga Hera membuatnya sedikit terkejut. Begitu pun dengan ekspresi datar dari pria tersebut.

Hera sedikit terkejut karena tiba-tiba Taehyung memanggilnya dengan sebutan Nona. Biasanya hanya dengan panggilan kau.

"A-apa?" cicit Hera yang dengan susah payah menelan ludah.

"Kau jelas-jelas baru saja menggodaku!" jelas Taehyung. Wajah datar tadi berubah menjadi seringaian. Taehyung pun berdiri menarik tubuh Hera hingga berada tepat di depannya, lalu mendudukkannya di meja.

Sekarang wajah mereka sangat dekat, Taehyung meletakkan kedua tangannya di atas meja sebagai tumpuan untuk bisa sejajar dengan Hera. Menatap dengan puas wajah gadis itu, sesekali juga menyibakkan anak rambut yang menghalangi pandangannya akan wajah gadis itu.

"Apa alasanmu tidak mau sekolah?" suara bariton itu seakan menghipnotis pendengaran Hera. Jantungnya yang berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya bisa saja terdengar oleh telinga pria itu, membuat Taehyung sedikit terkekeh.

"A-aku— Hera menjeda katanya mencari kata-kata yang tepat untuk meyakini Taehyung – perutku sangat sakit karena datang bulan." cicitnya pelan.

Tanpa diduga Taehyung pun terkekeh mendengar perkataan dari Hera. Tidak ada yang lucu dari perkataannya dan juga dia memang sedang datang bulan bukan. Jadi tidak sepenuhnya ia berbohong.

"Baiklah. Tapi satu hal yang kau perlu tahu," Taehyung menjeda perkataanya, lalu menatap bibir gadis itu sedetik.

"Jangan pernah melakukan hal yang tadi pada pria lain mana pun. Cukup denganku saja. Mengerti!" perintah Taehyung.

"B-bai-" perkataan Hera terpotong kala benda kenyal berwarna pink itu menyentuh bibirnya. Hanya beberapa detik lalu di tarik kembali oleh sang pemilik bibir yaitu Kim Taehyung. Membuat gadis itu mematung cukup lama, matanya membola karena saking kagetnya, begitu juga dengan jantungnya yang semakin tak berirama dari sebelumnya. Dari pipi gadis itu keluar rona berwarna pink.

"Itu sebagai hukuman karena kau telah menyentuhku dengan seenaknya!" ujar Taehyung lalu beranjak dari hadapan Hera sambil membawa piringnya ke dapur untuk dicuci.

Hera masih setia di sana, masih tak percaya dengan apa yang di berikan Taehyung padanya. Bibir yang terasa sedikit manis itu membuat ia menjadi sedikit menginginkan lebih. Lalu bunyi gemercik air menyadarkan lamunannya.

Apa yang kau pikirkan gadis bodoh.

Sambil merutuki dirinya sendiri Hera memukul pelan kepalanya. Membuat ia meringis kesakitan karena pukulan yang terlalu keras. Dilihatnya Taehyung yang memunggunginya, sontak pipinya kembali merona. Sambil memegangi bibirnya Hera pun turun dari meja makan, tak ada selera makan untuknya sekarang.

"Habiskan makananmu, atau kau akan mendapatkan hukuman lagi!" teriak Taehyung dari arah dapur. Satu senyuman mengembang di bibir pria itu, merasa sangat puas menggoda gadis itu.

"Aish, dasar Pria gila itu!" cicit Hera pelan. Ia tidak mau mendapatkan ciuman untuk ke dua kalinya, lalu dengan lahap gadis itu pun menghabiskan sisa roti yang ada di atas piringnya. Hingga meneguk susu sampai habis.

Tbc

sebelumnya terima kasih banyak untuk pembaca yang memberikan vote dan komennya. Aku menghargai kalian banget💜

Aku berharap di mana pun kalian berada selalu dilindungi oleh Allah. Amin.

Jangan lupa jaga kesehatannya ya, tetap bahagia dan jangan sampai sakit, aku sama Yoongi bakalan sedih kalau kalian sakit💜

Nih aku kasih tiga pria cakep + manis.


Continua llegint

You'll Also Like

190K 29.6K 54
Jennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan...
771K 77.9K 54
Menceritakan tentang kehidupan 7 Dokter yang bekerja di rumah sakit besar 'Kasih Setia', mulai dari pekerjaan, persahabatan, keluarga, dan hubungan p...
76.3K 3.5K 7
meskipun kau mantan kekasih ibuku Lisa😸 (GirlxFuta)🔞+++
40.8K 4K 12
Haechan kedatangan tetangga baru, tidak terpikir olehnya akan ketempelan bayi seperti ini, insiden konyol yang terjadi malah membuatnya sedikit penas...