Baralara [END]

By rynynovi

991K 62.1K 11.2K

"𝚈𝚘𝚞 π™²πš•πšŠπš›πšŠ πšπšŠπš’πš—. π™Ύπš—πš•πš’ πš–πš’πš—πšŽ, π™±πšŠπš›πšŠ πš‡πšŠπšŸπš’πšŽπš›!" "π‘«π’‚π’•π’‚π’π’ˆ π’…π’†π’π’ˆπ’‚π’ 𝒓𝒂𝒔𝒂 οΏ½... More

Prolog
Chap 1. Night
Chap 2. Fire
Chap 3. Mine
Chap 4. Comfortable
Chap 6. Again?!
Chap 7. Sick
Chap 8. Ignorant
Chap 9. Regret
Chap 10. Real
Chap 11. Together
Chap 12. Rain
Chap 13. Guilty
Chap 14. Meaning
Chap 15. Fish
Chap 16. Seduction
Chap 17. Club?!
Chap 18. Strong?
Chap 19. Necklace
Chap 20. Spoiled
Chap 21. stay Away
Chap 22. Where Is Your Promise?
Chap 23. Very Different
Chap 24. Not Like Before
Chap 25. Little Attention
Chap 26. Start Hating?
Chap 27. Revealed
Chap 28. Escape?!
Chap 29. Is This?
Chap 30. Almost indifference
Chap 31. Sweet hug
Chap 32. Angry?
Chap 33. Jealous!
Chap 34. Pathetic
Chap 35. Selfish
Chap 36. Brother
Chap 37. Trauma
Chap 38. Trauma Again!
Chap 39. Give Up?
Chap 40. Together again!
Chap 41. Not Forcing
Chap 42. Why?
Chap 43. A Secret
Chap 44. caught?
Chap 45. Accident
Chap 46. Escape Again?!
Chap 47. Go back and Go
Chap 48. Sincere
Chap 49. Miss You Angry
Chap 50. Break?
Chap 51. Hug
Chap 52. Start To Forget
Chap 53. So Close
Chap 54. Swing
Chap 55. A Novel
Chap 56. Thought
Chap 57. Back Spoiled?
Chap 58. Lost figure
Chap 59. Fact
Chap 60. Dusk
Chap 61. Bara
Part 62. Winda
Epilog

Chap 5. Watch

30.8K 1.9K 140
By rynynovi

"𝑫𝒂𝒕𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒓𝒂𝒔𝒂 𝒔𝒖𝒌𝒂, 𝒍𝒂𝒏𝒕𝒂𝒔 𝒑𝒆𝒓𝒈𝒊 𝒎𝒆𝒏𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂𝒍𝒌𝒂𝒏 𝒍𝒖𝒌𝒂."
.
.
.

-✍︎-

Lara melerai pelukannya. Menatap Bara dengan senyum yang mengembang gembira. Kembali ia memeluk Bara dengan erat. "Makasih Bara!" pekik Lara semakin mengeratkan pelukannya.

Cup

Lara mengecup pipi kanan Bara singkat setelah melepaskan dekapannya. Dan langsung pergi menuju lemari untuk mengambil baju gantinya. Langkah kakinya gontai menuju walk in closet untuk mengganti bajunya.

Bara tetap pada posisinya. Duduk di atas ranjang Lara dengan punggung yang masih bersandar. Tatapan Bara menatap misterius kearah depan dengan seringai iblis di sudut bibirnya.

"Bara udah!" kini Lara sudah siap dengan setelan celana jeans, kaos putih polos dan jaket berbahan jeans sebagai pelengkap.

Bara menatap Lara, berjalan kearah gadisnya itu. Tangan cowok berdagu tegas itu mengambil satu kuncir rambut berwarna pink di atas meja rias Lara. Kembali tangannya tergerak lembut menguncir rambut gadisnya yang awalnya tergerai.

"Kenapa di kuncir?"

Bara menggedikkan bahunya tidak peduli. "Ayo!" Bara menautkan jemarinya dengan jemari Lara setelah selesai mengikat rambut Lara.

"Mami, Lara sama Bara keluar dulu ya!" pamit Lara tersenyum senang setelah keluar dari kamar dan menuruni anak tangga.

Winda hanya tersenyum dan mengangguk. "Iya!"

"Saya pinjam anaknya sebentar ya Tante," ucap Bara.

"Iya. Hati-hati ya, jangan buat anak TK ini ngambek lagi!"

Lara mengerucutkan bibirnya, bersedekap dada kesal. "Mami ih!"

Winda hanya terkekeh. "Iya. Mami cuman bercanda."

"Kalau gitu, kita permisi dulu ya Tante!" Bara kembali menautkan jemarinya dengan jemari lentik Lara. Berjalan beriringan memasuki mobil merah Bara lalu melesat membelah jalanan ibukota yang padat.

Hanya keheningan yang menemani perjalanan mereka. Tak ada berniat untuk mengawali pembicaraan. Bara yang sibuk menyetir mobil dan Lara yang sebal menunggu Bara memulai pembicaraan.

Satu menit.

Lima menit.

Sepuluh menit.

Lara sudah lelah menunggu, kesabarannya sudah memuncak habis. "Ih Bara! Dari tadi kok diem aja?!"

Bara tidak menanggapi. Masih berkonsentrasi dengan stirnya. Menatap lurus ke arah jalan tanpa menoleh ke arah Lara.

Lara mendengus sebal. "Bara! Bara marah ya sama Lara? Lara salah apa?" tanya Lara dengan telunjuk yang terus menoel-noel lengan kiri Bara.

"Tuh kan! Bara masih diem?! Bara malu ya jalan sama Lara?!" lirih Lara menatap keluar jendela mobil. Gadis berkuncir satu itu terus menatap keluar jendela. Tangannya meremas ujung jaket Jeansnya.

Bara masih diam tak bersuara sampai mereka tiba di tempat tujuan. Bara keluar dari mobil berjalan tanpa membukakan pintu untuk Lara. Gadis bernama Clara Rain itu hanya menatap Bara bingung. Buru-buru ia keluar mobil, mengejar Bara.

Bara menyerahkan tiket masuk kepada penjaga di depan ruang teater tiga lalu memasuki ruang teater tiga dan mencari tempat duduknya. Sedangkan Lara, ia hanya mengikuti Bara dari belakang. Kini, Bara dan Lara duduk bersebelahan.

Saat film dimulai pun Lara hanya menonton dengan suntuk. Dan tentang Bara, cowok berahang tegas itu hanya menonton tanpa menyerap atau mendengarkan dengan serius film yang di putar. Padahal, tujuan Lara mengajak Bara menonton film bergenre romence, agar Bara lebih bersikap manis terhadapnya. Ternyata, hanya zonk yang ia dapat.

Setelah film selesai, Bara berjalan keluar teater tanpa memperdulikan Lara. Lara hanya menghembuskan nafasnya pasrah. Meratapi nasibnya.

-✍︎-

Kuda besi Bara sibuk berjalan di atas aspal ibu kota. Ia masih bersikap cuek dan mendiamkan Lara. Hari mulai sore, Bara membelokkan stirnya ke arah kiri. Kearah apartemennya. Lara masih tidak menyadarinya.

"Turun," titah Bara lalu membuka pintu mobilnya untuk dirinya sendiri.

"Kok kita kesini? Lara mau balik aja," rengek Lara yang tak dihiraukan oleh Bara. Ia langsung menarik tangan Lara masuk ke dalam apartemen pribadinya.

Setelah sampai dan keluar dari lift, kedua insan itu langsung masuk kedalam apartemen. Lara duduk di sofa. Sedangkan Bara sedang sibuk dengan televisi dan DVD player. Setelah di rasa beres, ia mendekat ke arah Lara. Duduk di samping Lara dan menumbangkan kepalanya ke bahu Lara.

Lara tersentak. Tadi Bara mendiamkannya dan kini, Bara bermanja padanya.

"Tonton filmnya sampai selesai," ucap Bara melingkarkan tangannya di pinggang Lara.

Lara hanya menuruti Bara. Film di mulai, lama-kelamaan adegan-adegan tidak wajar bagi Lara muncul. Yaitu adegan kekerasan dan pembunuhan. Keringat dingin Lara keluar, jantungnya berpacu dengan cepat. Perutnya seperti diaduk-aduk.

"B-bara, Lara mau ke belakang dulu ya!" ucap Lara.

Bara semakin mengeratkan pelukannya. "Filmnya belum selesai."

Mata Lara menangkap adegan brutal. Seorang pria dengan pakaian serba hitam terlihat menusuk pisau lipat ke arah perut pria yang sudah tak berdaya. Mata Lara terpejam kuat. Namun, suara yang timbul masih mengganggu Lara.

"Bara udah! Lara mual!" rengek Lara.

Bara menatap Lara, membisikkan suatu kalimat di telinga Lara. "Ini hukuman kamu. Karena tadi, kamu sudah membuatku marah dan membangkang."

Deg

Hati Lara tak percaya. Jika Bara tidak main-main dengan perkataannya. Lara menatap dalam mata indah Bara dengan tatapan yang tak bisa diartikan.

Lara melepas lingkaran tangan Bara, berjalan ke arah walk in closet. Lara menumpahkan isi perutnya. Hanya cairan bening yang keluar.

Lara mendongak, menatap dirinya di pantulan cermin. Satu tetes air mata Lara turun. Jantung Lara berpacu cepat. Lara kini sungguh merasa takut dengan sifat Bara yang amat kejam dan tak main-main. Memang Bara tidak menghukumnya dengan pisau untuk melukai fisiknya. Tapi, kini Bara menghukum mental Lara dari sebuah adegan film.

"Lara mau pulang," ucap Lara sedikit takut setelah keluar dari walk in closet.

Bara mendekat ke arah Lara. Kedua tangannya turun di kedua pundak Lara. "Jangan di ulangi lagi ya. Jangan membangkang lagi, biar aku nggak hukum kamu."

Lara merentangkan kedua tangannya. Memeluk tubuh atletis Bara. Mencari ketenangan di pelukan hangat Bara. Sayang, pelukan hangat Bara tak sehangat sifat Bara.

Bara mengusap surai dan punggung Lara. "Ayo. Aku anterin kamu pulang."

-✍︎-

"Lara, Bara! Kok baru pulang sih?!" protes Winda setelah Lara dan Bara datang.

Lara memeluk ibunya sayang. Menyembunyikan wajahnya di dekapan hangat Sang Ibu. "Maaf Mi."

"Iya. Tapi, jangan di ulangi lagi ya!" Winda mengusap punggung Lara sayang.

"Kalau begitu, saya permisi ya Tante. Sekali lagi, saya minta maaf karena Lara pulang malam," ucap Bara yang di sambut senyum hangat dan anggukan dari Winda. "Lara, aku pulang dulu ya!"

Lara hanya mengangguk dalam dekapan hangat Winda.

- ℬ𝒶𝓇𝒶ℒ𝒶𝓇𝒶 -

Jangan lupa vote dan comment ya 🖤!

Yuk! Bantu promosi Baralara di ig, sw, tiktok, atau sharing ke teman kalian!

Follow wattpad rynynovi
Follow ig @rynynovi

Continue Reading

You'll Also Like

750K 9.8K 24
Klik lalu scroolllll baca. 18+ 21+
15.6K 595 5
πŸ”žπŸ”žPASSION BL FANFICTION!πŸ”žπŸ”ž Passion By : Yuuji Fanfiction created by : Cebongkun Spesial Valentine Day! Pairing : Ilay RieGrow (Enigma) x Jeong T...
552K 26.9K 74
Zaheera Salma, Gadis sederhana dengan predikat pintar membawanya ke kota ramai, Jakarta. ia mendapat beasiswa kuliah jurusan kajian musik, bagian dar...
1.6M 101K 35
Follow terlebih dahulu ❀️ River meminjamkan jaket kepada Janetta saat hujan turun, itu salah satu bentuk yang tidak pernah di lakukannya pada siapap...