Fast up :)
|complete husband|
Melihat mobil suaminya yang sudah terparkir. Dengan semangat dia berjalan lebih cepat.
"Yuna, Eunha pulang duluan ya? Jimmy jemput gak?" tanya Eunha
"Jemput kok Na" balas Yuna
"Okedeh, kalo gak jemput bareng aja sekalian" ujar Eunha
"Gak mau gue, nanti jadi obat nyamuk lagi" tolak Yuna langsung
Eunha tertawa medengarnya. "Yaudah, Gue pulang duluan. Dah Yuna!" ujarnya
Jeje tidak pulang bersama. Hari ini, dia ada jadwal piket kelas. Jadi Yuna dan Eunha pulang lebih dulu darinya.
Eunha segera membuka pintu mobil suaminya dan tersenyum lebar.
"Assalamu'alaikum" ujarnya ceria
Jungkook terkekeh, "Wa'alaikumsalam sayang. Gimana belajarnya?" tanya Jungkook seperti biasa
"Baik sih, ya gitulah" balas Eunha bingung
Jungkook hanya tersenyum mendengarnya. Lalu mulai menjalankan mobil hitam miliknya.
"Om masih kerja?" tanya Eunha
Jungkook sempat terdiam sebentar. "Ya masih ada kerjaan sedikit lagi. Tapi, By ingin mandi terlebih dahulu" balas Jungkook
"Oh iya, gak papa ini jemput Nayang?" tanyanya
Jungkook menggeleng, "Gak, kan by ingin pulang untuk mandi setelah itu berangkat kembali" balasnya
Eunha mengangguk paham. "Om, kemarin Nayang ketemu Adit" cerita Eunha
"Adit?" tanya Jungkook terkejut dengan kerutan di alisnya
"Iya, tapi aneh loh om. Katanya Adit seneng kalo udah liat Nayang, terus tiba-tiba suruh Nayang cepet pulang. Terus abis itu, Nayang kan langsung lari kabur, pas di liat kebelakang Adit udah gak ada. Apa Nayang halusinasi ya?" tanya Eunha di akhir ceritanya
"Gak, Sepertinya Adit memang ada. Kemarin juga by lihat dia" jawab Jungkook
"Tapi kan Om, Adit masih di RSJ kata bapak" jawab Eunha pelan
"Apa jangan-jangan??" ujar Eunha lagi dengam sedikit terkejut
"Jangan-jangan apa? Jangan aneh-aneh Nayang" balas Jungkook
"Jangan-jangan itu hantu lagi yang menyerupai Adit" balas Eunha
"Hush ngomongnya!" tegur Jungkook langsung
Eunha meringis, "Tapi serius om. Kan Adit masih di RSJ" balas Eunha
"Kan bapak juga bilang kadang Adit masih sering kabur-kaburan kan?" tanya Jungkook
"Hm iya juga ya. Gak tau ah Nayang pusing" balas Eunha
"Ya kenapa Nayang pikirkan? Apa jangan-jangan Nayang rindu Adit ya?" goda Jungkook
Eunha menatap sinis suaminya. Lalu tersenyum setan. "Iya, Nayang rindu Adit" balasnya tersenyum cerah
Sekarang giliran Jungkook yang menatapnya sinia, Eunha mengulum senyumnya.
"Ya lagian om kenapa sih, masa Nayang rindu Adit. Udah tau om itu cemburuan kenapa mikir begitu?" ujar Eunha tertawa
Jungkook tersenyum tipis mendengarnya. "Hanya mengetes Nayang saja" balasnya
"Tes apa coba om" jawab Eunha yang masih tertawa
Setelah tawa Eunha mereda, Jungkook menatap istrinya sebentar.
"Nayang" panggilnya
"Hm?" tanya Eunha berdehem
"Yang tadi pagi—"
"Aduh om stop—astagfirullah Nayang masih malu kenapa di ingetin?" rengek Eunha
"Memangnya apa?" tanya Jungkook sedikit tertawa
"Memangnya apa nyinyinyi" ledek Eunha kesal
"Serius, memangnya tadi pagi kenapa?" tanya Jungkook menahan tawanya
Eunha merenggut kesal, tapi pipi nya memerah tidak bisa dibohongi jika dia malu.
"Berani juga ya Nayang" ujar Jungkook
"Om ih!" rengek Eunha lagi
Tawa Jungkook keluar mendengarnya. Dia segera menetralkan tawanya ketika Eunha menatapnya tidak suka dengan bibir mencebiknya.
"Maluuu" rengek Eunha menutup wajahnya
Jungkook terkekeh, lalu mengusap sayang rambut istrinya dan segera menariknya kepelukannya.
"Om lagi nyetir" bisik Eunha mengingatkan, namun dia memeluk lengan suaminya
"Tidak apa-apa" balasnya
Keduanya terdiam dalam keheningan, Eunha yang masih betah memeluk lengan suaminya sesekali menguap.
"Bentar lagi nyampe" bisik Jungkook
"Hmm.. Tuh rumah udah keliatan" balas Eunha menunjuk rumah mertuanya
Setelah sampai disana, Jungkook dan Eunha segera turun dari mobil.
"Ini baksonya" ujar Jungkook
"Yes! Makasih om sayang" ujar Eunha senang dan mengecup pipi suaminya
Jungkook dibuat terkejut, setelahnya dia melihat Eunha yang sudah berlari membawa bakso miliknya.
"Maafin Nayang pt. 2 om sayang" teriak Eunha tertawa
"Itu keceplosan" teriaknya lagi sembari tertawa
Jungkook hanya terkekeh melihatnya, menggemaskan sekali memang!
|complete husband|
Pukul tujuh malam, Eunha menghampiri ibu mertuanya yang sedang duduk sendirian menonton tv.
"Teh Nina kemana bun?" tanya Eunha
Airin menoleh, dan tersenyum. "Sini sayang duduk, Nina sedang bersama Yudistira" balas Airin
Eunha mengangguk, dan duduk di samping ibunya.
"Ayah belum pulang bun?" tanyanya
"Belum, tadi kontak bunda katanya lembur" balas Airin
Eunha mengangguk lagi, lalu ikut menonton tv bersama ibu mertuanya.
Yang bertanya Siwon dimana, beliau ikut putra sulungnya ke Korea untuk penyembuhannya. Maklum, kakek Siwon sudah berumur dan sakit-sakitan. Kebetulan anak sulungnya seorang dokter, jadi beliau ikut putranya ke Korea.
"Tidak ada pekerjaan rumah Na?" tanya Airin
"Eh? Gak ada Bun" balasnya
Airin mengangguk paham. "Bunda" panggil Eunha
"Hm?" tanya Airin menatap menantunya
"Eunha mau nanya" ujarnya
"Nanya apa?" tanya Airin bingung
"Bunda kenal Ayu Ningsih?" tanya Eunha
Airin mengangguk pelan, "Kenal. Kenapa memangnya?" jawan Airin
"Mbak Ayu itu siapa ya bun. Eunha boleh tau gak?" balas Eunha
"Sebenarnya, nama itu cukup mengganjal di hati Eunha. Saat mbak Ayu memberi kado pernikahan Eunha dan Mas Jungkook" ujar Eunha lagi
Airin tersenyum tipis mendengarnya. "Ayu ini bisa disebut orang yang dekat dengan Jungkook. Kamu jangan cemburu ya sayang. Jungkook udah milik kamu. Jadi, di bawa santai aja" ujar Airin
Eunha mengangguk ragu, "Dekat dalam artian apa bun?" tanya Eunha
"Bunda juga bingung, entah itu mantan kekasih atau hanya sekedar teman dekat. Jungkook sih bilangnya hanya teman dekat. Tapi, Ayu sudah memanggil bunda dengan sebutan ibu" balas Airin
Hati Eunha sedikit sesak mendengarnya, dia kira Ayu Ningsih ini hanya teman biasa saja. Ternyata teman dekat, pantas saja saat itu Jungkook menjawabnya sedikit gugup.
"Eunha?" ujar Airin membuyarkan lamunan Eunha
"Eh iya bun" balas Eunha terkejut
"Kamu kenapa?" tanya Airin
"Gak papa bun, cuman kaget aja" balas Eunha tersenyum
"Jangam cemburu ya? Biar lebih jelasnya, kamu tanya Jungkook saja" balas Airin
Eunha mengangguk tidak menjawab Airin. "Jungkook lembur Na?" tanya Airin
"Kurang tahu bun, tadi bilangnya kerjaannya sedikit lagi" balas Eunha
Airin mengangguk paham, "Iya paling jam delapan atau sembilan juga pulang Na" balas Airin
Eunha mengangguk lagi, "Iya bun" balasnya
"Bunda" ujar Eunha lagi
"Iya?" tanya Airin
Eunha menatap Airin, "Bunda, apa gak papa Eunha belum kasih hak mas Jungkook?" tanyanya hati-hati
Airin sempat terdiam sebentar. Eunha sudah menceritakan ini pada ibunya. Respon ibunya sedikit terkejut, namun dia memaklumi, Eunhana masih terlalu dini. Tapi, jika sewaktu-waktu Arjuna memang menginginkannya dia harus siap.
Airin tersenyum, "Tidak apa-apa. Bunda paham Na. Kamu masih terlalu kecil, Jungkook pasti mengerti" balas Airin
Eunha tersenyum senang, dia memeluk ibu mertuanya. "Maafin Eunha ya bun, untuk waktu dekat Eunha belum bisa kasih cucu. Maafin Eunha" bisiknya pelan
Airin mengelus punggung sempit menantunya. "Tidak apa-apa, tidak usah buru-buru. Lagi pula, sebelum kalian menikah ibu sempat bertanya serius pada Jungkook. Apa dia benar-benar mau nemerimamu apa adanya. Dan dia dengan yakin menjawab siap. Jadi, pasti dia juga mengerti dan sudah paham" balas Airin lagi
"Ayah sama bunda juga gak bakalan ngedesak Eunha buat beri cucu. Banggain kami dengan sekolahmu untuk saat ini, kami sudah menganggapmu putri bungsu kami" lanjutnya
Eunha terisak, dia senang dan bahagia memiliki keluarga baru yang mengerti dirinya. Benar-benar bersyukur.
"Kok nangis?" tanya Airin sedikit terkekeh
"Terharu hiks.." balas Eunha
Airin terkekeh mendengarnya, "Hmm.. Bungsu nya Pratama" ujarnya tertawa
Eunha sedikit tertawa mendengarnya, lalu dia melepaskan pelukan keduanya.
Airin segera mengusap air mata Eunha dan tersenyum. "Udah malam, kamu tidur duluan aja. Jungkook tidak pasti pulang jam berapa. Jadi, tidur duluan saja. Bunda juga ingin tidur lebih dulu" ujar Airin
Eunha mengangguk, keduanya beranjak dari duduk.
"Yasudah, selamat malam Eunha" ujar Airin
"Selamat malam juga bunda" balas Eunha
Setelah melihat Airin masuk kedalam kamarnya, Eunha segera masuk kedalam kamar suaminya.
Lalu berjalan ke arah ranjangnya dan mengambil hp yang berada di nakas.
Beberapa notif pesan dan instagram memenuhi hp nya. Satu notif mencuri perhatian Eunha.
Instagram
[arjuna.jk]ayu.ngsh menyebut anda dalam sebuah postingan.
Karena penasaran, Eunha membukanya. Mulutnya terbuka lebar ketika melihat itu.
❤ yugi.gi and 5 other
ayu.ngsh Terimakasih banyak Arjuna! @arjuna.jk
.
lihat komentar lainnya
yugi.gi Astagfirullah Arjuna boyfie sekali :) @arjuna.jk
iguha Whaaaa~ aku istigfar. Pulang yuk Junaaaaa @arjuna.jk
ayu.ngsh @yugi.gi @iguha 😀
Eunha menghela napas pelan, menahan air matanya agar tidak keluar.
Jadi, suaminya pergi untuk menemui Ayu bukan untuk bekerja?
Eunha segera menyimpan hp nya dan membaringkan tubuhnya.
"Hiks.. Hiks.." isakan keluar dari mulutnya
"Kok hiks.. Sakit banget.. Hiks.. Om bohong hiks.. " isaknya lagi
"Ibuu.." rengeknya semakin keras menangis
Hp Eunha bergetar tanda ada yang menelpon, dilihatnya nama Teh Yena disana.
Tanpa basa basi Eunha segera mengangkatnya.
"Teteh hiks.." isaknya keras
|complete husband|
Tetehhhhh Yenaaaa mau laporan Eunhanyaaa 😭😂