VIRGINITY ISN'T FOR SALE

By ti_fanss

174K 3.2K 120

Notes : Bijaklah dalam membaca, karna cerita ini mengandung adegan adegan dan kata kata yang kasar.. Virgini... More

PROLOG
1. MUNCULNYA SEBUAH IDE
2. BIMBANG
3. PERTEMUAN SINGKAT
4. KETAKUTAN AIRIN
5. GPS 1
6. GPS 2
7. AWAL KESEPAKATAN
8. WARNING [21+] KEMARAHAN RAYMOND
9. TITIK LEMAH PRIA AROGAN
10. NEW JOB
11. KETULUSAN HATI SEORANG DOKTER
12. ABEL
13. TERUNGKAP
14. TERUNGKAP 2
15. KESALAHAN TIDAK DISENGAJA
16. ES YANG MULAI MENCAIR
17. ILOVEYOU
18. RINDU
19. BROTHER
20. GARMOND STORY

21. BAD NEWS

2.4K 99 8
By ti_fanss

LENOX HILS HOSPITAL

"hueekkkk... hueeekkkk" 

suara suster abel yang sedang muntah diatas wastafel diruang dokter hans, tadinya ia ingin menemui dokter hans untuk mengirim laporan tetapi tidak melihat dokter hans diruangannya, berniat menunggu tapi abel malah merasakan mual hingga ia terpaksa muntah diatas wastafel milik dokter hans dan mengelurkan seluruh isi dalam perutnya. entah apa yang terjadi pada tubuh nya, tetapi hari ini ia merasa sangat tidak enak badan dan lemas sekali.

ceklek!

"loh sus? ada apa? kenapa kau muntah muntah seperti itu?" ucap dokter hans yang panik melihat abel dan langsung menghampiri abel yang sedang kesusahan.

"a-akuu...hueekkkk!" ucap suster abel yang tidak selesai karna sudah kembali mengeluarkan isi perutnya, sambil membantu, dokter hans memijit pundak abel dengan lembut.

"apa yang kau makan sebelum ini bel? kenapa bisa seperti ini?" tanya dokter hans sambil memberikan tisu dan air minum untuk abel. wajah abel sudah pucat seperti mayat membuat hans semakin khawatir.

"biar aku periksa ya? sebaiknya kau berbaring dulu di atas ranjang itu" tawar dokter hans untuk memeriksa kondisi abel.

'apa mungkin aku hamil? tapi bagaimana bisa? bulanan ku masih lancar ko, eh tapii bulan inii... ahh tidak tidakk hans bilang bahwa kita tidak melakukannya, ini pasti hanya masuk angin biasa.' batin abel yang sudah negatif  thingkingg soal sakitnya.

"kenapa kau diam? sebaiknya aku periksa terlebih dulu agar ketawan kau sakit apa" ucap dokter hans kembali saat melihat abel yang malah melamun.

"ti-tidakk dok, tidakk perlu, saya baik baik sajaa terimakasih dokk saya permisi.." jawab abel yang langsung pergi meninggalkan dokter hans dengan sangat lemah. 

dengan sigap dokter  hans menarik lengan  abel karna ingin terjatuh. 

"kau harus diperiksa abel.. lihatlah kondisimu sangat lemah, dan setelah ini aku akan mengantarkan mu pulang" titah dokter hans pada abel.

"tidakk mauu... aku... akuu takuttt" ucap abel yang sedari tadi hanya menunduk.

"takut kenapa.. ahh soal itu.." ucap dokter hans yang tiba tiba teringat sesuatu.

"tenang lah abel, kan sudah aku katakan, jika terjadi sesuatu aku akan bertanggung jawab." jelas dokter hans pada abel. 

"tidakk, biarkann aku pulang saja.. pleaseee.." ucap abel dengan suaranya yang lemah. tanpa memperdebatkannya lagi akhirnya hans pun menyetujui permintaan abel untuk pulang, dan hans pun bersedia mengantarkannya pulang. 

"baiklah aku antar" jawab dokter hans sambil memapah abel untuk bersiap pulang. sambil menunggu abel berganti pakaian diloler, dokter hans meminta izin pada direktur untuk pulang lebih awal begitupun meminta izin untuk abel agar dipulangkan karna sakit. setelah meminta izin dokter hans langsung mengganti pakaiannya  dan menghampiri abel yang sudah menunggu didepan loker. 

tanpa ragu dokter hans memapah abel hingga membuat seluruh teman sejawatnya yang sedang berada disekitar membicarakannya, begitupula para suster wanita yang tergila gila pada dokter hans.

"wahh lihat itu mereka, sejak kapann merekaa sedekat itu?"

"oh jadi dokter hans meminta izin karna ingin mengantar abel"

"hebat juga abel bisa mendekati dokter setampan dokter hans"

"pakai pelet apa dia, bisa bisanya.."

seluruh suster yang sedang berada disekitar abel dan hans terus bergunjing soal hans dan abel. para suster itu tampak iri pada kedekatan suster abel dan dokter hans. dokter hans yang mengetahui bahwa para suster tengah membicarakannya sama sekali tidak peduli, karna bukan urusan mereka dengan siapa dokter hans akan bersama.

dokter hans memapah abel hingga ke parkiran dan membantunya memasuki mobil ferrari milik dokter hans. sebelum pergi menuju kursi pengemudi, hans membantu abel memasangkan sitbelt. abel yang sudah terkapar lemas hanya bisa tersenyum merespon dokter hans. hans pun menancapkan gas dan meninggalkan rumah sakit menuju apartment abel.

"besok aku antar kedokter obgyn ya untuk memeriksa apa benar kau hamil atau tidak" ucap dokter hans saat diperjalanan dan membuat abel terkejut.

"tapii..."

"tenang aku tidak akan meninggalkanmu abell" ucap dokter memotong perkataan abel sambil tersenyum hingga membuat wajah dokter hans semakin tampan. 

abelpun mengangguk pelan menyetujui, melihat dokter hans yang sangat lembut membuat abel enggan untuk menolak perintah dokter hans. tidak lama dokter hans mengelus puncak kepala abel karna mengetahui abel menyetujuinya. merekapun saling tersenyum bersama. setelah 45 menit diperjlanan akhirnya mereka sampai. 

"tunggu biar ku bantu untuk turun" ucap hans yang meminta abel agar tetap dikursinya. hans pun segera keluar dan membukakan pintu mobil abel. dengan telaten hans membukakan sitbelt yang menjaga tubuh abel. saat sit belt suda terlepas tiba tiba hans menggendong abel ala bridal style dan membuat abel terkejut.

"ah saya bisa berjalan sendiri dok" ucap abel pada hans.

alih alih menjawab abel justru hans malah tetap menggendong abel hingga kekamar apartmentnya, karna abel sudah sangat lemah akhirnya ia pun membiarkan dirinya dalam gendongan hans. abel menenggelamkan wajahnya dalam dada hans yang bidang untuk menyembunyikan pipinya yang memerah seperti tomat. abel sangat senang sekali saat ini karna bisa sedekat ini dengan pria yang ia cintai sejak lama. 

tiiituutt

ceklekk!

"loh kau tau sandi apart ku hans?" tanya abel tiba tiba yang kaget karna hans bisa mengetahui sandi apartmentnya.

"ini bukan kali pertama aku kemari bukan?" ucap hans mengingatkan abel yang hanya direspon senyuman abel yang menampilkan deretan gigi abel, lalu hans merebahkan abel diatas tempat tidurnya dengan perlahan.

"terima kasih hans."

"biarkan aku menginap disini untuk menemani dan merawatmu" ucap dokter hans datar meminta izin pada abel. abel hanya mengangguk mengiyakan.

"Maaf jika aku merepotkanmu" jawab abel singkat.

hans pun akahirnya menginap diapartment abel, dnegan telaten hans merwat dan menyiapkan makan malam untuk abel, kali ini hans memilih tidur di sofa depan agar tidak mengganggu abel.

--------

keesok harinya dokter hans membawa abel untuk periksa ke dokter obgyn tetapi dirumah sakit yang berbeda karna untuk menghindari adanya gosip diantara keduanya. sepanjang perjalanan abel hanya dia, terlihat sekali bahhwa ekspresi wajahnya sangat ketakutan. hans mengizinkan abel untuk berpegangan pada lengannya selama berjalan. setelah selesai mendaftar tiba giliran abel untuk diperiksa oleh dokter spesialis kandungan.

dokter obgyn itu pun meminta abel untuk berbaring diatas ranjang dan segera mengecek kondisi abel. abel terus menatap hans penuh arti begitupun hans yang tetap tenang agar tidak membuat abel panik.

"setelah saya periksa...nyonya abel tidak hamil, tetapi...." ucap diana dokter kandungan yang memeriksa abel tibatiba terhenti.

"tetapi apa? ada apa dok?" tanya hans cepat ingi tahu kondisi abel. abel yang setia disamping hans hanya siap mendengarkan apapun hasilnya

"hmm setelah saya periksa tadi dan melakukan USG , saya menemukan adanya benjolan yang cukup besar dirahim ibu abel, dan kemungkinan itu adalah tumor rahim, jika tidak segera ditangani tumor itu bisa menjadi kangker." jelas dokter diana dengan perlahan tentang kondisi abel.

mendengar penjelasan dari dokter diana seketika air mata abel sudaj membanjiri kedua pipinya. hans pun tak kalah terkejutnya hingga ia tidak dapat berkata kata. melihat abel menangis, hans langsung memeluk abel hingga tangisannya pecah semakin menjadi.

"tenang ya abelll aku akan membantumu dan menemanimu sampai kau sembuh" ucap hans berusaha menenangkan abel sambil mengusap kepalanya.

"dan saran saya agar nyonya abel harus segera melakukan operasi pengangkatan rahim demi mencegah adanya kangker yang lebih ganas." ucap dokter diana menambahkan.

"hikksss... aku...aku tidak mauu.. hansss hiksss, aku ingin memiliki anakkk, hiksss huhu" ucap abel lirih sambil menagis dalam pelukan hans. hatinya sangat hancur saat mengetahui kenyataan yang menimpanya, sebenarnya dia sudah lama merasakan perut bagian bawahnya sakit tetapi dia tidak terlalu memperdulikannya hingga puncaknya saat iya muntah diruangan hans, yang membuat seluruh tubuhnya terasa sakit.

--------

PARIS, PRANCIS

setelah kejadian yang cukup mengejutkan kemarin raymond terlihat sangat pendiam dan kembali pada mode arogan tanpa senyuman dibibirnya lagi. sifat raymond itu sangat membuat airin ketakutan. ketakutan karna kembali melihat ekspresi raymond kembali seperti dulu saat mereka pertama kali bertemu dihotel. hari ini seharian raymond akan pergi meeting kesebuah hotel yang menyediakan ruang meeting begitupun vian dan airin yang diminta  untuk ikut dan berada dalam meeting untuk sekedar mencatat dan menyimak hasil meetingnya.

raymond terlihat sangat serius dan gagah saat memimpin meeting tersebut diruangan besar yang terdapat sekitar 15 orang dihadapannya tang terduduk dengan meja panjang terkecuali airin dan vian. sepanjang meeting airin terus memandangi raymond dari kursinya hingga dia tidak menyimak apa yang disampaikan oleh raymond. sementara vian sibuk mencatat poin point penting yang disampaikan raymond dan yang didiskusikan oleh rekan meetingnya yang lain.

"okay terimakasih atas waktunya, saya akhiri meeting ini, selamat siang" ucap raymond untuk mengakhiri meetingnya dengan bahasa prancis. kini ia hanya tinggal menunggu keputusan rekan bisnisnya untuk menerima kerjasamanya.

"aku lapar..." ucap raymond tibatiba saat ruangannya hanya menyisakan airin dan vian.

"baik tuan, restoran mana yang ingin tuan kunjungi?" jawab vian dengan sigap saat mengetahui tuannya lapar.

"restoran adikku" jawab raymond singkat dan berlalu meninggalkan ruangan yang kemudian diikuti airin dan vian.

"sepertinya raymond ingin bertemu kembarannya ya" bisik airin dengan pelan pada vian yang sedang berada disampingnya.

"iya nyonya sepertinya begitu." bisik vian membalas pertanyaan airin.

merekapun segera menuju ketempat dimana garmond bekerja yang jaraknya tidak teralu jauh dari tempatnya saat ini. seperti biasa vian yang mengendarai mobilnya. sepanjang perjalanan hanya ada keheningan diantara mereka. 

"kenapa tadi saat meeting kau hanya memandangiku?" ucap raymond yang memulai percakapan.

"aku? memandangimu? hahahaha kau salah liat mungkin." ucap airin menyangkal pertanyaan raymond.

"ohh jadi aku yang salah liat, baiklah" jawab raymond, lalu merekapun kembali terdiam. tidak lama airin mulai bicara untuk menanyakan perkataan raymond kemarin soal dirinya sebagai calon istri raymond.

"lalu apa maksudmu kemarin memperkenalkan aku sebagai calon istrimu pada kembaranmu?" tanya airin.

"aku? ah mungkin kau salah dengar" jawab raymond menyangkal pertanyaan airin mengikuti airin yang sebelumnya menyangkalnya. 

"isshh menyebalkan!!" ucap airin kesal. 

----- 

Thnks for reading! :*

Your support is my energy! :)
Hehe happy reading!

Continue Reading

You'll Also Like

213K 1K 15
⚠️LAPAK CERITA 1821+ ⚠️ANAK KECIL JAUH-JAUH SANA! ⚠️NO COPY!
529K 20.3K 46
⚠️ WARNING!!! : YOUNGADULT, 18+ ‼️ hars word, smut . Tak ingin terlihat gamon setelah mantan kekasihnya berselingkuh hingga akhirnya berpacaran denga...
983K 146K 49
Awalnya Cherry tidak berniat demikian. Tapi akhirnya, dia melakukannya. Menjebak Darren Alfa Angkasa, yang semula hanya Cherry niat untuk menolong sa...
6.5M 333K 60
[SEBAGIAN DIPRIVATE, FOLLOW AUTHOR DULU SEBELUM BACA] Tanpa Cleo sadari, lelaki yang menjaganya itu adalah stalker gila yang bermimpi ingin merusakny...