VIRGINITY ISN'T FOR SALE

By ti_fanss

174K 3.2K 120

Notes : Bijaklah dalam membaca, karna cerita ini mengandung adegan adegan dan kata kata yang kasar.. Virgini... More

PROLOG
1. MUNCULNYA SEBUAH IDE
2. BIMBANG
3. PERTEMUAN SINGKAT
4. KETAKUTAN AIRIN
5. GPS 1
6. GPS 2
7. AWAL KESEPAKATAN
8. WARNING [21+] KEMARAHAN RAYMOND
9. TITIK LEMAH PRIA AROGAN
10. NEW JOB
11. KETULUSAN HATI SEORANG DOKTER
13. TERUNGKAP
14. TERUNGKAP 2
15. KESALAHAN TIDAK DISENGAJA
16. ES YANG MULAI MENCAIR
17. ILOVEYOU
18. RINDU
19. BROTHER
20. GARMOND STORY
21. BAD NEWS

12. ABEL

2.3K 93 4
By ti_fanss


"Kamar untukku? Buat apaa?? Aku tidak mau tinggal denganmu!" Tanya airin yang panik saat mendengar bahwa raymond menyiapkan kamar untuknya.

"Raymond tidak suka dibantah! Mengerti?!" Ucap raymond ketus.

"Tapi aku tidak membutuhkan kamarmu aku harus pulang."

"Tidak! Ayahmu sudah ada yang menjaga dan mereka cukup dapat diandalkan untuk mengamankan ayahmu" jelas raymond ada airin.

Airin memutar kedua bola matanya kesal. lagi lagi airin tidak bisa melawan atas apa yang diperintahkan raymond.

"Lihat saja aku akan segera melunasi hutangku pada mu dan hubungan kita selesai" batin airin

"Antarkan aku kekamar" titah raymond pada airin.

"Iya tuan baik, mari saya antar..." Ucap airin dengan nada bak pelayan. Raymond pun hanya tersenyum simpul.

Airin pun pergi mengantar raymond kekamarnya. Saat tiba didepan pintu tiba tiba billy datang dan memberitahu sesuatu pada raymond.

"Permisi tuan, kamar yang tuan minta untuk nona airin sudah siap dan ini teh hangatnya tuan" ucap billy sang pelayan pada raymond sambil menyerahkan secangkir teh hangat, lalu di terima oleh airin.

"Good job!" Jawab raymond.

"permisi tuan dan nona" pamit billy dengan sopan pada raymon dan airin.

Mereka pun masuk kedalam kamar raymond, airin sangat terkejut saat melihat betapa mewah dan indahnya interior dari kamar yang sebesar rumah milik airin. Airinpun meletakkan teh hangat raymond diatas nakas. Tanpa disadari airin melihat tiap sudut ruangan karna terpesona akan interior kamar itu yang mewah dan bernuansa serba hitam. Raymond yang melihatnya hanya bisa tersenyum
simpul.

Drrrrttt drrrttt drrtt...

"Halo tuan raymond, saya ingin melapor bahwa segala urusan mengenai pekerjaan nona airin sudah beres." Ucap vian melapor dari sebrang ponsel pada raymond.

"Good job vian! Ah ya aku ada tugas lagi untukmu, tolong selidiki siapa pelaku dibalik kejahatan yang menimpaku kemarin malam, segera laporkan jika sudah tertangkap dan lakukan dengan baik, aku tidak menerima kesalahan sedikitpun!" Perintah raymond pada vian sekretarisnya itu.

"Baik tuan laksanakan" jawab vian dengan lantang dari sebrang ponsel.

Tuutt!

"Sudah puas room tournya, airin?" Ucap raymond sambil melihat tingkah airin yang sedari tadi memandangi interior kamarnya.

"Ah iyaa maaf, aku hanya terpesona saja" ucap airin yang tergagap.

"Jadi apa tugas ku sekarang sebagai asisten mu? Apa aku akan bermain dengan dokumen dokumen seperti asisten asisten pribadi yang ada di film film?" sambung airin yang membrondong pertanyaan pada raymond.

"Saat ini kau hanya perlu merawatku hingga sembuh dirumah ini, itu sebabnya aku menyediakan kamar untukmu dan beberapa hari ini aku tidak akan ke kantor karna aku harus mencari tau dulu siapa dalang dibalik musibah yang menimpaku kemarin malam." Jelas raymond pada airin.

"Terserah kau saja lah, oh ya biar aku mengabari ayah dan ka hans terlebih dulu kalau aku tidak pulang." Ucap airin yang sudah lelah untuk membantah perintah raymond.

"Okay Good girl"

"Sekarang aku ingin mandi" ucap raymond pada airin.

"Yasudah sana mandi, kenapa bilang padaku?" Jawab airin jutek.

"Apa kau tidak melihat perban di sepanjang lenganku ini? Bagaimana aku bisa membuka kaos ini dengan lengan yang seperti ini??" Ucap raymond.

"Iya iya tuann saya akan membantu" ledek airin dengan nada yang seperti pelayan. Melihat ekspresi airin membuat raymond terkekeh.

"Pelayan sudah 5 tapi masih menyuruh aku yang mengerjakannya" gumam airin pelan yang terdengar raymond.

"Apa?"

"Ah tidak ada apa apa"

"Cepat buka pakaian ini aku sudah gerah ingin mandi" titah raymond yang sekarang sudah duduk di tepi ranjang karna iya tau bahwa airin yang lebih pendek darinya tidak akan bisa menjangkau tubuh tinggi raymond saat akan membukaan kaosnya.

Airinpun menuruti permintaan raymond. Airin menutup kedua matanya saat mulai melepaskan kaos yang dipakai raymond. Airin benar benar sangat gugup saat melakukannya. Karna ini baru kali pertamanya melihat tubuh seorang pria, dan ini bonus yaitu pria yang tampan.

"Kenapa menutup mata? Memangnya aku menakutkan?" Tanya raymond tanpa dosa disaat tubuh bagian atasnya yang sudah terexpose jelas dihadapan airin.

"Sudah sana cepatt mandii" ucap airin yang masih menutup kedua matanya.

Raymond pun langsung berdiri dan mencoba menggoda airin. Airin yang masih menutup matanya mencoba mengintip dari sudut matanya. Ternyata raymond mulai mendekati tubuhnya dengan airin, membuat airin terkejut dan langsung mundur dengan seribu langkah hingga terpentok ke dinding.
Raymond yanng melihat itu malah mengambil kesempatan untuk semakin mendekati airin. Kini mereka sudah berhadapan sangat dekat.

Airin menelan salivanya sendiri saat melihat dengan jelas tubuh atletis milik raymond, dadanya yang bidang dan otot otot perutnya yang sensual benar benar membuat airin gerah.

"Ahhh tolong menjauh da-darikuuu.." ucap airin tergagap. Raymond hanya tersenyum simpul dan mulai mendekatkan wajahnya semakin dekat lagi hingga hidung mereka saling bersentuhan. Mata mereka saling bertatapan.

"Maafkan kebodohanku waktu itu saat di mall. Maafkan aku sudah salah menilaimu" ucap raymond pelan pada airin.

"Soal itu sudah aku maafkan, tolong jangan kau.."

cupp!

airin tidak sempat menyelesaikan ucapannya karna bibirnya susah dilumat oleh raymond dengan lembut. Airin yang terkejut hanya terdiam beberapa saat. Raymond berharap airin akan membalas lumatannya. Dengan lembut raymond mengusap tengkuk airin dengan tangannya yang tidak sakit agar membalas ciumannnya itu. Namun airin masih terdiam dengan bibirnya, akhirnya raymond melepaskan lumatannya.

"Yasudah aku pergi man.." ucapannya terpotong.

Cupp!

Tiba tiba airin menarik lengan raymond saat ia ingin pergi ke kamar mandi dan langsung melumat bibir raymond dengan berjinjit karna berusaha menggapai bibir raymond. Tanpa di minta raymond langsung membalas lumatam airin kembali. Raymond berusaha memeluk airin dengan lengannya yang diperban. Mereka benar benar saling menikmati hingga membuat keduanya menutup mata. Airin benar benar terbawa suasa nikmat yang baru ia rasakan pertama kali yaitu rasa yang membuatnya seperti berbunga bunga.

------

LENOX HOSPITAL

Setelah selesai memeriksa ayah airin dirumah, dan para pegawai yang diutus raymond sudah hadir, dokter hans langsung pergi ke rumah sakit karna jam prakteknya akan segera mulai. Sebagai dokter bedah sekaligus pemimpin di divisi bedah, dokter hans sngat populer dikalangan dokter di rumah sakit Karna ketampanannya yang sangat sempurna.

"Dok, ini hasil rekam medis dari pasien dokter yang semalam.." Ucap abel sang suster sekaligus asisten dokter hans di rumah sakit sambil menyerahkan beberapa dokumen. Namun ucapan suster abel di acuhkan oleh dokter hans.

"Dok! Dokkter hanss!! Are you okay?" Tanya suster abel kembali sambil menepuk pelan bahu dokter hans yang  sedang duduk di ruang kerjanya.

Tiba tiba dokter hans tersadar dengan tepukan abel.

"Ah iya abel, ada apa?" Tanya dokter hans.

"Saya hanya ingin menyerahkan hasil rekam medis pasien dok.." abel kembali menyerahkan dokumen rekam medis pada dokter hans.

"Terima kasih abel" jawab dokter hans sambil menerima dokumen dokumen itu.

"Sepertinya dokter sedang sakit ya? Wajah dokter terlihat pucat, mau saya buatkan teh hangat?" Tanya abel kembali yang sedikit khawatir melihat kondisi dokter hans.

'aku hanya sedang memikirkan kondisi airin, karna dia bilang malam ini tidak akan pulang' batin hans.

"Terima kasih abel, aku baik baik saja, tak perlu khawatir."

"Tapi dok..." Abel tidak sempat melanjutkan ucapannya karna dipotong oleh dokter hans.

"Iya aku baik baik saja abel, oiya kita ada kunjungan pasien kan siang ini? Ayo kita siap siap" ucap dokter hans dengan senyuman yang terpaksa. Abel hanya mengangguk dan mengikuti dokter hans pergi mengikutinya mengunjungi para pasien.

'Aku tau pasti kau sedang memikirkan wanita itu dok. Kenapa sih selalu dia yang kau pikirkan?'  batin abel.

Abel sangat paham dengan sifat dokternya jika sedang galau memikirkan adik yang tidak sedarahnya itu. Abel cukup tau siapa airin karna airin sering sekali datang ke rumah sakit sehingga mereka cukup sering berinteraksi.

------

Thnks for reading! :*
Your support is my energy! :)
Hehe happy reading!
Jangan lupa vote dan coment yaa :))

Continue Reading

You'll Also Like

17M 752K 43
GENRE : ROMANCE [Story 3] Bagas cowok baik-baik, hidupnya lurus dan berambisi pada nilai bagus di sekolah. Saras gadis kampung yang merantau ke kota...
3M 151K 62
Mari buat orang yang mengabaikan mu menyesali perbuatannya _𝐇𝐞𝐥𝐞𝐧𝐚 𝐀𝐝𝐞𝐥𝐚𝐢𝐝𝐞
798K 77.1K 51
Ini adalah Kisah dari Kila. Kila Prastika yang ternyata memiliki seorang bapak kos yang kebelet kawin ... "Nikah sama saya, kosmu gratis seumur hidu...
1M 103K 27
Karmina Adhikari, pegawai korporat yang tengah asyik membaca komik kesukaannya, harus mengalami kejadian tragis karena handphonenya dijambret dan ia...