My Baby [TAMAT]

By Hadisza

3.4M 176K 4.3K

Singkat cerita alur hidupnya berubah semenjak ia mendatangi pesta pernikahan sahabatnya di Inggris *** More

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
End
Ekstra part
Attention

16

87.6K 5K 167
By Hadisza

'Nyaman nya' ternyata bersembunyi di dada Riller bukan ide yang buruk
Harum nya 'enak'.

"apakah berada di sana sangat membuatmu nyaman?" suara dari atas kepalaku menyadarkan aku dari tidakan memalukan

Aku mundur dari dada nya dan menyadari ternyata kami sudah berhenti dari tadi...dasar aku.

"maaf..." aku berbalik ke depan dan melihat ternyata kami berada di lorong bagian makanan manis
Dan lagi lagi makanan manis memang mengalihkan perhatianku

Riller beranjak dari posisinya dan berjalan menuju rak yang berisi aneka macam makanan manis, dia memilih sebentar lalu mengambil dan memasukkannya ke dalam troli yang aku dorong.

"banyak sekali...buat siapa?" aku bertanya dengan bingung pada Riller

"buat kamu" Riller tersenyum tanpa dosa

"aku nggak suka makanan manis..." aku menolak dengan halus

"benarkah? Aku pikir kamu menginginkannya...terlihat dari caramu menatap mereka" ekspresi Riller terlihat terkejut

"aku memang suka...tapi suka liat nggak suka makan" aku menggaruk kepalaku pelan meskipun tidak gatal

"yasudah" Riller mengambil alih troli dari tanganku dan mendorong menjauh

"hei...mau dibawa kemana trolinya?"
Riller berhenti dan berbalik

"berbelanja...apalagi?" Riller menampilkan tawa nya yang menggoda

Duh...kalau dikasi senyum dan tawa menggoda dari Riller setiap hari bisa bisa jantung ku masuk rumah sakit nih... Gara gara keseringan berdebar kencang.

"tunggu aku" aku menghampiri Riller dan kami berbelanja bersama

Bahkan belanja kali ini di bayar oleh Riller meskipun aku sudah bersikeras menolak dan lagi lagi kekalahan adalah posisi terbaikku.

Riller dan sifat tidak bisa dibantah adalah satu kesatuan yang tidak bisa di pisahkan.

---
Malam ini aku berencana mengundang Riller untuk makan malam di unitku, anggap saja sebagai Tanda terimakasih karena telah menolongku.

aku menekan bel unit Riller
Dan menunggu nya dengan sabar

"siapa?" suara Riller bertanya dari balik pintu

"ini aku...Zalina" aku berbisik di celah daun pintu berharap suaraku dapat menembus pintu walaupun aku tahu itu tidakan yang sedikit bodoh.

"apa? Aku tidak bisa mendengarmu" Riller kembali bertanya dari dalam

"cepatlah keluar jika dalam hitungan 1-3 dan kamu belum keluar..." aku berbicara dengan normal dengan nada yang sedikit kuat

Ceklek
"ada apa?" Riller membuka pintu hanya menggunakan handuk di pinggangnya, mempetlihatkan perut roti sobek dan air yang masih mengalir berupa tetesan tetesan air.

"astaga...kenapa membuka pintu dalam keadaan begitu?" aku terpaku lalu sadar dengan mata ku yang sempat tergoda dan segera berbalik memunggungi Riller

"itu salahmu! Siapa suruh kamu mengancamku dalam hitungan 1-3... bagaimana bisa aku mengabaikan  dan memilih meninggalkan mu hanya demi berganti pakaian" Riller terkekeh

"aku kan tidak tahu jika kamu sedang tidak menggunakan baju...emm aku mengundangmu makan malam sebagai tanda terimakasih...aku duluan" aku berlari menuju unitku dan menutup pintu

"astatang baru kali ini aku melihat roti sobek secara langsung...rasanya ada ribuan kupu kupu terbang bebas di perutku" rasanya ingin berteriak kencang tapi tidak mungkin karena aku masih memiliki rasa malu untuk tidak berteriak

Aku jadi teringat dengan Fanila
Jika aku berteriak maka ia akan marah dan bilang
"yaampun Zal berhenti berteriak ini bukan hutan!"

Ah...aku jadi merindukannya
Bagaimana jika menelponnya?

Aku mengelilingi unit mencari ponselku namun tetap tidak menemukannya hingga aku lelah sendiri, untung aku sudah selesai menyajikan makanan tadi.

Aku duduk di sofa karena lelah
Hampir saja aku terlelap jika tidak mendengar bunyi bel.

Dengan malas aku membuka pintu ternyata Riller yang membunyikan bel, yaampun...aku lupa jika aku yang mengundangnya makan malam.

"selamat malam" Riller menyapaku
Ia berdiri dengan baju turtle neck hitam juga di tangannya ia membawa
Salah satu dari sekian banyak makanan manis yang beli.

"silahkan masuk" Riller langsung duduk di meja makan aku pun menyusulnya

"kebetulan sekali aku belum keluar membeli makanan" senyum Riller mengalihkan duniaku 🤤

"makanlah..." aku dan Riller makan dengan tenang tanpa obrolan karena kami jelas kelaparan

Makananku sudah habis duluan sedangkan Riller tengah menikmati yougurt sebagai makanan penutupnya.

Seharusnya aku sedang mencuci piring milik kami berdua tetapi entah kenapa malam ini yougurt milir Riller terlihat menggoda, padahal aku bukan pecinta makanan manis tetapi kali ini saliva ku rasanya ingin merembes keluar dan Aku menginginkan makanan manis terutama yang di pegang oleh Riller.

Tapi...ayolah
Aku terlalu malu untuk meminta sesendok yougurt miliknya
Mau di taruh dimana wajahku
Aku hanya bisa meneguk saliva apalagi ketika suapan terakhir yang Riller masukkan ke dalam mulutnya.
Sadar Zalina...sadar!

"bagaimana rasanya?" aku tersenyum pada Riller

"Enak...manis dan asam yang memanjakan lidah apalagi di dalamnya terdapat jely"

s*al!kenapa dia malah menjelaskan kelezatan yougurt! Aku kan jadi kepingin!

"bukan...maksudku masakanku bagaimana?" aku mencoba tersenyum meskipun terlihat jelas terpaksa

"ahh...maafkan aku kupikir kamu bertanya mengenai yougurt ini, masakanmu lezat membuatku semakin malas membeli masakan dari luar" Riller tertawa

Ya tertawa lah sepuasmu wahai tuan tetangga.

Aihh benar juga! Bukannya aku sedang mencari ponselku? Meminta tolong dengan Riller tidak masalah kan? Lagipula aku juga sudah mentraktirnya masakanku.
Benar juga...Zalina kau adalah wanita yang sangat jenius!

"ehmm...Riller tuan tetangga yang baik hati dan pahlawan apakah aku bisa meminta pertolonganmu?"
Memuji sebelum meminta tolong itu langkah yang benar bukan?

"ada apa?" Riller bersandar di kursi

"bantu aku mencari ponselku...please" aku mengatupkan kedua telapak tanganku🙏 tidak lupa tersenyum semanis mungkin

"baiklah...senyumanmu menggoyahkan ku nona liliput"

Hina aku sepuasmu wahai tuan tetangga, aku bersabar karena meminta pertolonganmu sekarang tapi tidak untuk kedepannya...tunggu saja tanggal mainnya.

"baiklah aku tarik ucapanku...senyumanmu terlihat menyeramkan sekarang" Riller terlihat sedikit takut...apa aku se menyeramkan itu? Lupakan...

"kenapa? Bukannya tadi senyumanku menggoyahkanmu?" aku menggodanya

"darimana kita mulai mencari ponsel mu?" Riller langsung bangkit dari duduknya dan mulai berkeliling mencari ponselku, rasanya aku ingin tertawa terbahak bahak melihat tingkahnya.

Kami mencari sekitar 30 menit tetapi ponsel ku seakan tertelan oleh dimensi gaib.

Akhirnya kami kelelahan dan memilih untuk duduk bersandar di sofa.

Riller menoleh kearahku dan aku pun menoleh kearahnya hingga kami bertatapan meskipun kepala masih tersandar di bahu sofa.

"bukankan ponselmu sudah remuk waktu itu?" Riller seakan tersadar

"remuk?" aku masih bingung kenapa ponselku bisa remuk?

"kamu lupa tragedi waktu itu? Dan bodohnya aku juga lupa!" Riller langsung duduk tegak

"astaga! Aku lupa...ponselku kan sudah menghadap yang maha kuasa! Jadi yang kita lakukan tadi sia sia?" aku spontan terduduk mengingat fakta bahwa ponselku telah lama tiada

"ya...astaga aku tidak mampu berkata kata" Riller kembali bersandar lalu tertawa dengan keras

Tanpa sadar aku pun meniru tingkahnya dan makan malam kali ini ditutup dengan tawa mengingat kebodohan yang kami lakukan.

---
Ini sudah jam 01.45
Aku masih mengalami Sindrom Lapar Tengah Malam (SLTM) dan belum tidur sama sekali setelah makan malam tadi.

Malam ini aku sangat menginginkan yougurt seperti milik Riller, tapi aku tidak mau yang dijual di minimarket ataupun supermarket.

Aku mau yougurt milik Riller...
Hanya milik Riller...
Yang berasal dari unit Riller...

Rasanya sangat sedih
Aku benar benar menginginkannya
Tapi aku malu
Ayolah...ini sudah dini hari

Air mata ku mengalir dari kedua mata dan aku berkali kali mencoba menutup mata,menghitung domba pun sudah tidak mempan, apalagi mendengar suara alam dari aplikasi...semuanya sudah aku lakukan agar mata ini terpejam dan aku tertidur...

"huaaaaa.....a..aa...ku..ma..u" aku menangis

"hiks...hiks...b..baiklah...kali ini sa..ja Zal...hilangkan...s.sifat malu mu!" aku keluar dari kamar langsung menuju pintu keluar dan berdiri tepat di depan pintu unit Riller

"m..masa..bodoh...dengan rasa malu...aku mau...yougurt!" aku menekan bel berulang ulang dengan tidak sabaran entah apa yang merasukiku

"astaga...kenapa memencet bel berkali kali?" Riller muncul dari pintu yang dibuka

"tu..an...tetangga...aku...aku..." aku mencoba berbicara bahkan kalimat yougurt terasa di ujung lidah tapi kenapa tidak keluar!

"hei...ada apa? Kenapa menangis?" Riller terlihat khawatir dan tanpa di duga Riller menarikku ke dalam pelukannya

"shit!" Riller terdengar bergumam namun aku masih dapat mendengarnya...kenapa? Apa dia merasa terganggu?
Aku mendongak menatapnya

"aku...aku...menginginkan yougurt milikmu!" akhirnya kata yougurt lolos dari bibirku

"yougurt? Bukannya kamu tidak suka makanan manis?" Riller menatapku dengan bingung meskipun begitu pelukannya tidak melonggar sama sekali namun pertanyaannya membuatku ingin menangis lagi

"t..tidak boleh minta ya?b..baiklah..." air mata kembali mengalir bahkan lebih deras dari sebelumnya

"maaf...bukannya tidak boleh...aku hanya bingung...kalau begitu tunggu sebentar akan aku ambilkan...mau rasa apa?" Riller mebawa ku duduk di sofa nya yang...astaga kenapa lebih empuk dari sofa di unitku

Kembali ke topik...

"sama seperti yang kamu makan tadi...yang ada jely di dalamnya" aku menatapnya dengan mata berbinar

"siap...akan segera ku ambilkan" Riller berlari menuju kulkas dan kembali dengan cepat membawa yougurt dan sendok di tangannya.

"terimakasih" aku menyambut yougurt yang di ulurkan oleh Riller
Bahkan penutupnya juga di bukakan olehnya? Astaga betapa malunya aku.

Baiklah malu nya besok saja!
Malam ini...maksudku pagi ini biarkan aku menikmati yougurt dengan tenang.

Tidak terasa di tanganku adalah suapan terakhir, kenapa cepat sekali habisnya? Yasudahlah aku melahap suapan terakhir.

Dan kini aku rasanya mengantuk berat
"hooaammm....tuan tetangga...maksudku Riller...terimakasih atas yougurtnya dan maaf mengganggumu di pagi yang sangat pagi ini...hoooaaamm..."

Mataku sangat berat
Astaga ada apa denganku?

"tidak masalah...kamu sangat mengantuk kembalilah ke unitmu dan tidur"

"baiklah...terimakasih" Aku bangkit dari sofa dan berjalan sempoyongan bahkan hampir menabrak tembok jika tidak di pegangi oleh Riller, ingatkan aku untuk berterimakasih padanya besok!

"berbahaya sekali caramu berjalan wahai nona liliput" Riller mengantarku hingga kamar bahkan ia menyelimutiku dan aku?

Aku mengantuk
Aku lupa segalanya
Dan aku tertidur di atas kasur.

***
Jumat, 10 juli 2020

Hai readers ku
Maaf ya biasanya di update malam jumat ehh ini malah jumat malam
😁

Aku baru selesai ngetik
Kalau ada typo bilang ya!

Vote+comment=❤❤❤❤❤



Continue Reading

You'll Also Like

1.9M 119K 52
"I like your lips, can you give me your Kiss?" Ada apa ini? Mengapa dia harus mencium gurunya?! Jumlah part 43 + 4 extra part Status: END~ Start: 2 J...
2.2M 109K 35
[FOLLOW SEBELUM BACA] Perpisahan yang terjadi empat tahun lalu membuat Liliana terpuruk akan keadaan dirinya sendiri. Suaminya menceraikan dirinya ka...
1.1M 74.5K 54
END. 1 #barat 1 #usa 1 #complicated 1 #complete 1 #mental Tommy Fletcher, seorang billionaire yang terkenal akan ketampanan bak dewa Yunani. Julukan...
625K 32.1K 41
[COMPLETED] Sebuah kisah cinta klise yang tumbuh karena terbiasa. Aruna harus tinggal di rumah teman ayahnya yang bermulut tajam karena ditinggal ke...