My Little Sister Is Mine

By yonanda_aldewista61

1.3M 68.4K 6.3K

Dari kecil hingga ia menginjak remaja, Keysa tidak pernah diizinkan untuk pergi keluar dari rumah. Ia benar-b... More

Part 1 Morning kiss
part 2 telfon
part 3 salah sambung
part 4 sakit
Part 5 Oleh-oleh
part 6 kepulangan
part 7 makan
part 8 Game
part 9 In bed
Part 10 makan siang
Part 11 mall
Part 12 hari pertama
Part 13 kantin
Part 14 JAMKOS
Part 15 kevin manja
part 16 nebeng
part 17 seblak
Part 18 sakit
Part 19 jenguk
Part 20 cupcake
part 21 tugas
part 22 peringatan pertama
Part 23 club
Part 24 foto
Part 25 tersebar
Part 27 seorang bertopeng
part 28 kaka ganteng
part 29 insiden
part 30 berbeda
Part 31 With renal
part 32 Dufan
part 33 taman
part 34 bertemu
Part 35 notebook
Part 36 permintaan kafian
Part 37 Liburan
Part 38 Lembang
Part 39 jajan
Part 40 demam
Part 41 bubur
Part 42
Part 43 ulang tahun kevin
Part 44 Bertemu
Part 45 marah
Part 46
Part 47 Latihan
part 48 ponsel keysa
Part 49 kecelakaan keysa
part 50 cincin
Part 51 pencarian keysa
Part 52 pemilik cincin
Part 53 pelaku
Part 54 Siuman
Part 55
56 flashback
PAMIT

part 26 makalah

24.9K 1K 104
By yonanda_aldewista61

Maaf baru update. Minggu lalu sibuk sama sidang.
HAPPY READING
15 : 46

Tepat pada pukul setengah tujuh pagi, david sudah memarkirkan mobilnya di area parkiran sekolah. Sudah ada satu mobil yang terparkir disana, david tahu betul milik siapa mobil itu.
David pergi ke lapangan basket indoor, pasti dia sedang ada di sana. Perkiraan david tidak melenceng, seseorang itu tengah memantulkan bola basket dan memasukannya ke dalam ring.

David berjalan menghampiri, diambil alihnya bola itu dari dia.
Akhirnya mereka bermain basket berdua tanpa bersuara.

Setelah beberapa menit mereka hanya diiringi suara pantulan bola, akhirnya david membuka suara. “ngapain lo jadiin gw kambing hitam?” david  menatap tepat pada netra laki-laki itu. “ngomong apa si?” ucapnya, kemudian mengambil alih bola.

“ga usah pura-pura, gw udah tau.” akhirnya dia menghentikan pergerakannya. “gw ga ngerti apa yang lo maksud vid.” Menghela nafas pelan.

“orang yang terkakhir kali pegang hp gw itu lo. Gw check aplikasi yang terakhir gw liat, ternyata itu aplikasi chatting. Padahal jelas-jelas gw ga buka aplikasi chatting seharian.” Jelas david panjang lebar, dia berdiri di hadapan laki-laki itu pandangan mereka bertemu satu sama lain.

“lo nuduh gw?” ucapnya sambil menunjuk diri sendiri.
“cuman ada sidik jari lo sama sidik jadi gw.” Orang yang ada di hadapan david melongo tak percaya, david bahkan memeriksa sampai sidik jari yang tertinggal di ponselnya, jika sudah begini apa boleh buat, toh david bukan orang yang gampang di bohongi.

“sorry.” Pada akhirnya kata itu terucap. “lain kali jangan bawa-bawa gw, gw tau lo sayang sama sepupu lo, tapi ga gini caranya.” Setelah mengatakan itu, david pergi ke pinggir lapangan, kemudian menenteng tas nya yang dia letakan disana.

Jam pelaran ketiga tengah berlangsung di kelas sebelas ipa dua. Semua orang sibuk mengerjakan tugas yang di berikan. Tak berapa lama bel pergantian jam berbunyi.

“silahkan buku lksnya di kumpulkan, nanti ibu minta tolong ke kelas sebelah buat periksa tugas kalian.” Ucap bu sri selaku guru bahasa inggris.

“keysa tolong ambilin buku lks temen-temennya, terus simpen di kelas 11 ipa empat.”
Bu sri berlalu dari sana.

“sini gw bantuin.” biyan hendak mengambil setengah buku lks yang ada di tangan keysa. Tapi gadis itu menolak bantuannya

“gausah, ga berat ko.” Tolak keysa.
Dia kemudian berjalan keluar kelas dengan membawa setumpuk buku lks teman-temannya. Entah apa yang memehuni pikiran gadis itu sampai berjalan dengan pandangan kosong, hingga menubruk seseorang yang ada di depannya. Untung saja buku-buku itu tidak sampai jatuh ke selokan.

“maaf ga sengaja.” Ucap keysa sambil memungut kembali buku-buku yang berserakan, orang yang keysa tabrakpun turut membantu.

“mau di bawa ke mana?” tanya orang itu, keysa mendongkakan kepala, ternyata orang yang dia tabrak merupakan teman kakanya.

“ke kelas 11 ipa empat.” Ucap keysa.

David membawa hampir semua buku lks itu, dia hanya menyisakan dua buku lks untuk keysa bawa. David berjalan lebih dulu, di susul keysa dari belakang.

“bu, ini buku paketnya.” Ucap david. “lain kali suruh murid cowok aja yang bawa, kasian berat.” David memang tidak pernah sungkan pada siapapun, termasuk para guru yang mengajar disana.

“maaf ya jadi ngerepotin.” Ucap bu guru yang jadi tak enak hati setelah mendengar penuturan david.
“oh iya keysa, makalah kamu udah jadi belum?”

“udah bu.”

“hari ini di bawa ga?”

“di bawa.”

“nanti pulang sekolah simpen di meja ibu.”

“baik bu, kalau begitu kita permisi.” David dan keysa pergi ke luar kelas.

“kak david maaf ya soal yang tadi, sekaligus makasih karna udah di bantuin.”

“santai aja.” David melempar senyuman yang amat menawan di mata keysa, dia belum pernah melihat ekspresi david selain ekspresi datar. Rasanya keysa akan meleleh sekarang juga. Keysa jadi lupa ada hal yang ingin dia tanyakan pada kaka kelasnya itu terkait foto yang tersebar di grup angkatan.
Mseskipun foto itu hanya tersebar di grup angkatan, tapi masalah ini jadi semakin meluas, ya namanya juga gosip, cepet banget nyebarnya.

Keysa baru tersadar dan kembali dari kenyataan, ia harus kembali ke kelas, ada satu mata pelajaran lagi yang harus dia lewati sebelum pulang.

Bel tanda pulang akhirnya berbunyi dengan nyaring, keysa mengemas buku beserta alat tulisnya ke dalam tas. “ga nungguin kak kevin?” tanya biyan yang masih sibuk dengan catatannya. “hari ini aku yang nyamperin dia.” Jawab keysa, kebetulan kelas kevin dengan ruang guru searah, apa salahnya kalau kali ini keysa yang menunggu kevin.

koridor yang menghubungkan dengan ruang guru amat sepi, mungkin guru-guru yang lain masih berada di kelas.
Netra keysa menangkap seorang perempuan yang berjalan berlawanan dengannya, ia memutuskan untuk pura-pura tidak lihat saat sosok salsa telihat dengan jelas di depan.
Sejak kejadian hari itu, keysa harus hati-hati, ia tidak boleh sembarangan lagi.

Salsa berhenti tepat di depan keysa menghadang jalang gadis itu, keysa ke kiri salsa juga ke kiri, keysa ke kanan salsa juga ke kanan. “permisi kak.” Ucap keysa, ia masih menjaga sopan santunnya.

Bukannya menyingkir, salsa malah mengambil makalah yang sedang keysa pegang . halaman demi halaman dia buka. Tanpa di sangka, dengan santainya salsa melemparkan makalah itu ke kolam ikan yang ada di pinggir koridor. Setelah itu pergi tanpa dosa.

Keysa berusaha mengambil makalah itu, tapi sayangnya makalah itu malah terus ke tengah, semakin sulit di gapai.
Jika saja tidak ada seseorang yang menarik tasnya, sudah bisa di pastikan keysa akan jatuh ke sana karena kakinya tergelincir.

“kamu ngapain sih?kalo kecebur gimana.” itu kevin, dengan suara marah sekaligus cemas “itu, tugas makalah aku di lempar ke sana.” Ucap keysa dengan menahan tangis sambil menunjuk makalahnya yang mengapung di air.
Tidak bisa di pungkiri jika salsa ini teramat sangat tidak suka padanya, tapi kenapa ia harus setega itu, keysa menghabiskan waktu semalaman supaya bisa menghasilkan kata demi kata yang di ketik supaya bisa menjadi sebuah makalah yang utuh.

“di lempar sama siapa?” tanya kevin penuh selidik. “kak salsa..”  mendengar nama pengganggu itu di sebutkan membuat kevin mengepalkan tanganya kuat,giginya mengertak menahan amarah. besok dia akan memberi pelajaran pada perempuan itu.

“makalahnya harus banget di kumpulin hari ini? Kalo besok masih bisa, pulang sekolah kaka buatin yang baru.”

“ga tau.” keysa mengedikan bahunya.

“kita bilang dulu ke guru kamu.” Kevin menarik tangan keysa untuk menemui guru mata pelajarannya.
Setelah di jelaskan pada bu sri, beliau memberikan waktu lagi supaya keysa bisa membuat makalah baru. Keysa hanya menjelaskan jika makalahnya tidak sengaja terlepar ke kolam yang ada di pinggir koridor.

Sementara itu, saat salsa kembali ke dalam kelas. Ia membuka tasnya, mencari dokumen yang kemarin  di titipkan guru kimia. Dokumen itu harus ia serahkan langsung hari ini.

Karena dokumen itu tak kunjung di temukan, salsa mengeluarkan semua buku yang ada di dalam tasnya, tapi ternyata dokumen itu benar-benar tidak ada. Salsa tidak mungkin meninggalkan dokumen itu di rumah karena jelas-jelas tadi pagi salsa sudah memasukannya ke dalam tas.
Kelas juga sudah sepi, tidak ada orang yang bisa ia tanyai.

“apa mungkin kebawa pas ngasih tugas fisika?” gumam salsa. Ia kembali mengemas buku-buku beserta alat tulisnya, kemudian kembali ke ruang guru untuk memastikan.

Saat berjalan menyurusi koridor, salsa di kejutkan dengan dokumen yang harusnya dia serahkan hari ini ternyata mengapung di kolam ikan. Salsa tidak mungkin salah lihat, dari sampulnya saja dia sudah sangat familiar.

“astaga, ko bisa.” Ucapnya panik, dia berusaha menggapai dokumen itu, tapi naas dia malah terpeleset dan terjatuh dalam, untungnya sudah tidak ada orang jika lorong ini ramai…. Ah sudah lah membayangkannya saja salsa sudah tidak ingin.

Diambilnya dokumen itu, salsa akan mengetik ulang. Besok dia tinggal bilang pada pak hendra jika hari ini dokumennya tertinggal.

Salsa merutuk dalam hati saat berbagai pandangan tertuju padanya. Sial, parkiran ternyata masih sangat ramai.
Tentu saja salsa  jadi pusat perhatian dengan penampilannya yang basah kuyup. Buru-buru dia masuk ke dalam mobil, pandanganya menajam saat melihat kevin yang tengah membukakan pintu untuk keysa.

“awas aja lo, gw bakal bikin perhitungan lebih dari ini.”













Ketemu lagi besok. Bye-!!!<3

Continue Reading

You'll Also Like

2.1M 103K 59
LO PLAGIAT GUE SANTET 🚫 "Aku terlalu mengenal warna hitam, sampai kaget saat mengenal warna lain" Tapi ini bukan tentang warna_~zea~ ______________...
6.2M 93.8K 20
"Mau nenen," pinta Atlas manja. "Aku bukan mama kamu!" "Tapi lo budak gue. Sini cepetan!" Tidak akan ada yang pernah menduga ketua geng ZEE, doyan ne...
906K 41.6K 41
Menjadi istri antagonis tidaklah buruk bukan? Namun apa jadinya jika ternyata tubuh yang ia tepati adalah seorang perusak hubungan rumah tangga sese...
557K 20.7K 50
"Gue tertarik sama cewe yang bikin tattoo lo" Kata gue rugi sih kalau enggak baca! FOLLOW DULU SEBELUM BACA, BEBERAPA PART SERU HANYA AKU TULIS UNTUK...