Daddy ー Bangchan x You (RE-UP...

By PEAXHBLING

151K 8.6K 2.9K

"Salah gak kalau daddy suka sama kamu?" -Christopher Bang RANK : #1 in Cb97 31/05/2020 #1 in Chrisbang 14/09... More

Tak Kenal, Maka Tak Sayang
Perkelahian Kecil
Udahan Marahnya
⚠ Khilaf
Aku Kecewa
⚠ Manis
⚠ Mandi
⚠ Perkara Tattoo ⚠
Diajak Nikah
kamu + mantan = ribet
🔞 18+
Mulai dari awal?
Pergi (1)
Pergi (2)
Pindah ke kos-an
🔞
⚠ Tes Pack ?
Chris tau semuanya
Ketemu calon mertua
Keguguran
Menghindar
Lepaskan atau bertahan
Pisah
Perusahaan atau Kamu?
Masa Lalu
⚠ Penjelasan 🔞
Kencan
⚠ Wedding Dress
⚠ Haid
Chris Selingkuh?
END ; Thank you
Jeongin Bang ; Bonchap series
Bad Bunda
Tes DNA?
⚠ Anak Kandung
🔞 Mas?⚠
⚠ Debat ⚠
Jeongin pintar
Kesempatan terakhir?
⚠ Hadiah + HBD
Ngidam
Baby (1)

Fakta sebenarnya . . .

1.8K 159 111
By PEAXHBLING






Pembahasan part ini agak ringan-ringan aja gais, gak banyak drama-dramanya.





Tapi part ini bakalan kebongkar siapa sebenarnya Zara . . . 






SCroll aja dong, baca sampe habis klo mau tau apa fakta sebenarnya antara Zara dan Chris wkwkw....







✧༺♥༻∞  ∞༺♥༻✧

© ® ˘ ˇ ʿʾ ʽ ʼ ˀ˿ ͡ ͝ ҂ ֎ ت ෴



Chris setengah berlari menghampiri parkiran mobil di rumah sakit ini, langkahnya terhenti saat melihat Han Jisung sudah berdiri di samping mobilnya. Chris menghampiri teman dari gadisnya itu.

"Dimana dia?" tanya Chris, Han hanya menjawab dengan jari telunjuk menunjuk seorang wanita dalam mobilnya.

Tubuh Han di dorong oleh Chris, pria itu dengan cepat membuka pintu mobil belakang dan menarik paksa tangan wanita yang sedang duduk di mobil Han.

Hana terkejut dan juga ketakutan saat melihat Chris menarik paksanya keluar dari dalam mobil itu, Hana tidak tau kalau Ia bisa ketahuan seperti ini. 

Sebelum melakukan aksinya mendorong Zara, wanita itu sama sekali tidak memikirkan resiko yang akan terjadi padanya.

"Lu udah gila hah?!" Chris mendorong Hana sampai tubuh adiknya bersender di mobil Han.

"Udah berapa kali gua bilangin, lu gak usah ikut campur urusan percintaan gua!" teriak pria itu lagi.

Tubuh Hana bergetar hebat dia mulai ketakutan sekarang, semua keberaniannya menciut saat berhadapan sama kakaknya sendiri. 

Bibirnya bergetar lidahnya keluh tidak bisa membalasan perkataan Chris.

"Lu kenapa datang kesini lagi? buat apa sampe lu nyakitin cewek gua? Jawab!" 


Mata Hana sedikit berair saat dibentak sama Chris, Ia mengambil napas dalam-dalam sebelum menjawab pertanyaan kakaknya. "Abang enggak cocok sama perempuan murahan itu"

Tinju Chris melayang tepat di samping wajah adiknya, hampir saja tinjunya itu mengenai wajah Hana. 

"Cewek murahan? Zara cewek baik-baik, elu yg murahan"


Rahangnya mengeras, Hana geram saat kakaknya selalu saja memuji-muji gadisnya. "Mommy gak suka Abang dekat sama perempuan itu! sadar dong, ngapain sih pake ngebelain pelacur!"


Wajah Chris memerah menahan emosinya sejak tadi, Ia menarik paksa kerah baju kemeja Hana membuat adiknya tersentak dan sedikit berjinjit. Chris benar-benar sangat marah sekarang sampai hampir saja mencekik adiknya sendiri.

"Mulut kotor lu gak pantas ngatain Zara pelacur, dan ingat sekali lagi. Gua gak peduli sama ucapan wanita tua itu" Chris menghempaskan tubuh Hana sampai terjatuh di aspal jalanan parkiran mobil rumah sakit.


Hana meringis kesakitan saat punggungnya mendarat di aspal, Ia memegangi perutnya yang buncit. Hana sedang hamil besar sekarang tapi Ia seperti setan malah mecelahi Zara yang juga sedang hamil sepertinya.

"Papa juga gak setuju! harusnya Abang bersyukur aku yg datang kesini bukan Papa! Lagian apa istimewahnya wanita sialan itu?" 

Baru saja hendak berdiri, Chris duduk di atas tubuh Hana. Lututnya menjadi tumpuhan agar tidak menindis perut buncit Hana, tangan Chris lagi-lagi menarik kerah baju adik tirinya itu. "Biar gua yg ngurus semuanya! lu harusnya tau diri sialan, gegara lu sama wanita tua itu Papa sampai pisah sama Mama!"

"Dan jangan pernah lu muncul lagi di hidup gua!" 


Chris melepaskan tangannya dari kerah baju kemeja Hana, sampai kepala adiknya menubruk aspal jalanan di sekitaran parkiran mobil.


Han Jisung sedari tadi hanya tersenyum kecut, tidak sama sekali merasa kasihan kepada Hana karena menurut Han wanita itu pantas di maki seperti ini setelah mencelakai Zara.



✧༺♥༻∞  ∞༺♥༻✧

© ® ˘ ˇ ʿʾ ʽ ʼ ˀ˿ ͡ ͝ ҂ ֎ ت ෴


Langkah kakinya berhenti tepat di depan kamar VVIP ruangan dimana Zara berada sekarang, Ia tidak berani masuk ke dalam untuk melihat kondisi Zara yang masih tidak sadarkan diri sejak tadi.

Chris menatap dari balik kaca kecil di luar ruangan itu, Ia menatap nanar gadis sedang terbaring lemah di atas sana dengan banyak selang dan alat medis di tubuhnya.

Hatinya sangat sakit melihat gadisnya belum sadar, di tambah lagi saat Ia datang ke ruangan mayat tempat dimana bayi yang belum genap berusia 5bulan dalam kandungan itu sudah tidak bisa selamat. 

"Lu pecundang Chris, baru segini lu gak bisa jagain cewek sama calon anak lu" Tubuh pria itu merosot duduk di lantai rumah sakit, Chris menjambak rambutnya frustasi.

Baru saja sehari memeluk tubuh Zara dan mengelus perut buncit gadisnya kemarin, tapi sekarang Chris harus kehilangan calon anaknya.


"Chan . . ." 


Chris mengangkat kepalanya saat merasakan ada tangan menepuk pundaknya, matanya sedikit berair kepalanya terasa berat.

Ternyata yang memanggilnya adalah Mamanya yang kebetulan sedang berada di Jakarta saat ini. "Ayo masuk liat kondisi Zara dulu"


"Aku belum siap Ma . . ."


"Kamu enggak boleh gitu, ayo masuk Zara pasti nungguin kamu di dalam"



Mau tidak mau Chris akhirnya ikut Mamanya masuk ke dalam ruangan tempat Zara sedang terlelap, sedari tadi pria itu sama sekali belum melihat kondisi Zara secara dekat.

Dan sekarang hatinya berkali lipat sakit melihat kondisi Zara hampir terbilang kritis, gadisnya tidur sangat tenang. Chris mengedarkan pandangannya menatap perut Zara kini mulai rata lagi.


"Kamu harusnya bilang sama Mama kalo Zara hamil, biar Mama yg bantu ngurus sama jagain dia" ucap wanita paruh baya dengan suara lembutnya.


Chris bersyukur Mamanya sama sekali tidak marah setelah mengetahui Zara sedang hamil, Mamanya bahkan mendukung penuh hubungan keduanya. "Aku belum siap Mah, takut Mama sama Om Huang marah"


"Aduh Chan, kamu tuh bukan anak kecil lagi yg harus di marahin segala. Pokoknya kamu harus segera menikah sama Zara!"


Chris mengerutkan dahinya, persoalan tanggung jawab tentu saja Chris sangat antusias menikahi gadisnya. Tapi untuk sekarang Zara pasti sangat membencinya. "Aku butuh waktu untuk itu Mah, Zara pasti benci banget sama aku"


Chris mengecup pucuk kepala gadisnya yang kini terbaring lemah dengan banyak selang dan alat medis di tubuhnya, Ia juga mengelus pergelang tangan gadisnya.


"Yasudah kamu sekarang fokus dulu buat nemenin Zara pasti dia juga syok berat sekarang, yg penting kamu harus janji sama diri kamu Chan. Kamu harus tanggung jawab atas semua perbuatan sudah kamu lakukan" Mamanya mengelus pelan rambut anaknya.


Mamanya sangat baik dan pengertian berbeda sekali sama orang tuanya yang ada di Australia, ah memikirkan wanita tua itu lagi-lagi membuat Chris ingin memakinya secara langsung.


Tuk.

Tuk.

Tuk.


Chris mengalihkan pandangannya menatap ke arah pintu yang baru saja di ketuk oleh seseorang, terlihat wanita seusia sama Mamanya berdiri disana. Siapa lagi kalau bukan Ibu Ani wanita paruh baya yang telah membesarkan Zara.

Chris langsung menghampiri Ibu Ani, Ia sebenarnya sedikit ragu dan takut pasti Ibu Ani sangat marah padanya sekarang.

"Chris? bisa bicara sebentar" 

Senyum Chris luntur saat melihat wajah Ibu Ani, sepertinya wanita itu ingin membicarakan sesuatu hal sangat penting. Keduanya pergi keluar rumah sakit lebih tepatnya pergi ke taman di belakang rumah sakit membicarakan sesuatu hal yang belum pernah Chris ketahui.


✧༺♥༻∞  ∞༺♥༻✧

© ® ˘ ˇ ʿʾ ʽ ʼ ˀ˿ ͡ ͝ ҂ ֎ ت ෴


Wajah pria itu sama sekali tidak menunjukkan ekspresi apapun setelah berbincang lama sama Ibu Ani, Ia memasuki kembali ruangan dimana Zara dirawat. Gadisnya masih setia teridur lelap.

Hatinya semakin hancur saat mengetahui rahasia besar dari Zara. 

"Chan . . . Mama tau ini berat, kamu udah janji kan bakalan tetap samping Zara?" kini Mamanya memulai percakapan setelah mendengar semua hal yang telah anaknya dan Ibu Ani bicarakan tadi.


Chris sedang menatap lurus memperhatikan setiap sudut wajah Zara, ketika melihat wajah gadisnya selalu saja wajah orang lain yang sangat Ia benci muncul di benaknya itu membuat Chris semakin geram.


"Kenapa harus Zara? kenapa Mah? kenapa baru sekarang Chris tau ini semua?" Ia meremas ujung kasur yang sedang Zara tempati. 


"Dia enggak salah apa-apa, dia enggak tau apa-apa ini bukan salah dia Chan" Mama Chris kini memeluk anak pertamanya, meyakinkan bahwa bukan Zara yang salah disini.


"Sakit banget Mah, Chris harus gimana sekarang? Chris sayang banget sama Zara"


"Kalo kamu sayang sama Zara, kamu harus nerima dia apa adanya berhenti mikirin itu. Jangan benci sama Zara, dia enggak tau apa-apa Chan"


Semenjak kepergian Mamanya dari sini, Chris lebih banyak melamun sembari duduk di samping Zara menatap kosong ke arah gadisnya. Ia tidak tau apa yang harus dilakukannya sekarang, apakah perasaan yang selama ini kepada gadisnya masih sama setelah mengetahui fakta mengerikan ini?

"Kenapa harus kamu Zar? kamu tau kan aku benci banget sama dia? kenapa kamu terlibat juga dalam masalah ini?" monolog pria Bang itu.


Chris mengenggam erat tangan Zara, pria itu tidak pernah sesedih dan sehancur seperti ini. Bisa di pastikan ini adalah titik terlemahnya sekarang.


"Apa aku harus berhenti mencintai mu? Elzara Bang?" Chris semakin mengenggam erat tangan mungil itu.


Ajaibnya. Zara bergerak perlahan, tangannya merespon genggaman Chris serta anggota tubuhnya mulai bereaksi. Gadis itu terlelap selama 8 jam.

Chris menatap Zara yang mulai membuka matanya.

"Zara? jangan dipaksain klo kamu belum kuat buka mata" Chris sudah memencet bel agar dokter datang ke ruangan Zara.

Zara melihat dengan samar-samar, memandangi lekat-lekat wajah pria yang sedang duduk dihadapannya. Ia mengernyitkan keningnya kepalanya mendadak pusing matanya terasa berat untuk melihat cahaya lampu dari seorang dokter yang tengah memeriksa keadaannya.

"Syukurlah kamu sudah sadar nyonya Bang, sebaiknya sekarang istirahat saja dulu. Jaga kesehatan dan juga jangan memikirkan hal-hal yang bisa membuat kondisimu semakin buruk" kata sang dokter sebelum akhirnya pergi meninggalkan mereka berdua.


Suasana canggung kembali menyelimuti keduanya, Chris masih diam ditempatnya tidak berbicara satu dua kata apapun setelah dokter memeriksa kondisi gadisnya.

Sementara itu Zara tampak terlihat kebingungan, mengapa Ia bisa berakhir terbaring lemah di rumah sakit ini?

"K-kenapa aku ada disini?" tanya Zara sambil menarik ujung kemeja Chris.

"Jangan banyak bicara, istirahatlah dulu kamu belum sembuh total" ucapnya sebelum pergi meninggalkan gadis itu sendirian disini.

Niatnya keluar untuk mencari udara segar, hatinya semakin kacau saat menatap mata sayu gadisnya. 

Tapi usaha Chris kabur dari sana tidak berhasil, tangannya di cegat oleh Zara. Gadis itu menahan sekuat tenaga agar Chris tidak pergi dari ruangan ini, mata sayu Zara berhasil membuat Chris luluh dan kembali duduk di kursinya.


"A-apa yang sudah terjadi? tadi aku ada di kampus, kemana Yena dan lia? Dadd jawab aku" 


Zara terus memohon agar Chris memberitahu yang sebenarnya terjadi, Ia terus merengek menarik ujung lengan kemeja pria itu. 


"Maaf, aku belum bisa jagain kamu. Aku pecundang banget ya Zar?" 

Pria bertubuh besar itu menunduk sembari mengeratkan jari jemarinya terpaut di tangan mungil Zara. Gadis itu lagi-lagi tidak mengerti apa yang baru saja diucapkan oleh Chris.

"Maksud daddy? kok ngomong kayak gitu? apaan sih"


"Karna aku gak becus jagain kamu, kita kehilangan anak kita. Maaf . . ."


Deg.


Mendengar itu Zara spontan memegangi perutnya dan benar saja apa Chris katakan, perutnya sudah rata kembali dan tidak buncit lagi.


Ia menangis lalu menutup wajahnya dengan kedua tangannya, Zara tidak mau Chris melihatnya menangis seperti ini. Chris dengan cepat memeluk tubuh Zara menenangkannya hanya ini yang bisa Chris lakukan.

"Maaf . . ."


"Aku salah, harusnya tadi aku anterin terus nungguin kamu sampe selesai kuliah" lanjut Chris.



Tubuh Zara semakin bergetar. "Bukan salah kamu, berhenti minta maaf"


Zara sudah mendengar semua cerita dari Chris, bagaimana Hana mendorongnya sampai Ia kritis di rumah sakit dan juga kehilangan anaknya.


"Enggak Zar, aku yg salah semua salah aku. Klo aja aku gak kenalin kamu sama Hana, dia pasti gak bakalan celakain kamu kayak gini. Maaf --"



Zara memukul pelan punggung tangan pria itu lalu tersenyum. "Stop minta maaf, aku beneran gak apa-apa emang belum jalannya di kasih anak sama Tuhan. Jangan salahin diri daddy lagi"


Zara sebenarnya amat sangat-sangat marah saat tau Hana lah penyebab dari ini semua, tapi Ia tidak bisa berbuat apa-apa tubuhnya masih lemah dan otaknya lelah memikirkan kekacauan sekarang. 


Yang Ia butuhkan saat ini hanya istirahat berharap semua ini hanya mimpi.


Zara terlelap kembali karena pengaruh obat yang baru saja Ia minum.


Sementara itu Chris meraih selimut rumah sakit, menyelimuti Zara lalu mengecup singkat pipi gadisnya. Mungkin ini hari terakhirnya bertemu dengan pujaan hatinya.

"Kamu pasti benci banget kan sama aku? benar kata teman kamu, aku emang gak pantas dekat sama kamu" 



✧༺♥༻∞  ∞༺♥༻✧

© ® ˘ ˇ ʿʾ ʽ ʼ ˀ˿ ͡ ͝ ҂ ֎ ت ෴


Sudah tiga hari lamanya Zara di rumah sakit, dokter mengatakan Ia bisa pulang hari ini atau besok karena kondisinya sudah mulai membaik. Zara kebanyakan melamun belakangan ini, Ia merasa kehilangan dan juga kesepian.


Chris tak kunjung datang mengunjunginya lagi, selama 24 jam bisa dipastikan Yena dan juga Lia selalu menemaninya. Kadang Hyunjin sama Han juga datang mengunjunginya.


Tapi rasanya ada yang kurang saat Chris sama sekali tak pernah menampakkan dirinya lagi, pria itu juga sama sekali tidak mengirimkannya pesan apapun. 


"Zara ayo dong makan dulu dikit aja deh ya makannya, lu dari pagi belum makan apa-apa Zar"  Lia menganggat mangkuk kecil berisikan bubur ayam yang sudah dingin.


Teman-temannya sudah membujuk gadis itu untuk makan, tapi Zara enggan memakan makanan yang sudah dibeli oleh sahabatnya.

"Gua mau makan klo daddy kesini sekarang!" kata Zara lalu memunggungi Lia.

Zara sangat-sangat merindukan sosok pria itu, tidak biasanya Chris seperti ini. Pria itu selalu meluangkan waktunya di saat Zara sakit, tapi sekarang? huft.


"Daddy lo pasti datang bentar lagi, lu makan dulu ya Zar ayo dong"


Bukannya menyetujui rayuan Lia, gadis itu malah menutup telinganya agar Ia tidak mendengar ocehan sahabatnya lagi.



Orang yang di tunggu-tunggu sudah datang, pria bertubuh besar itu kini berdiri di samping kasur Zara yang masih memejamkan matanya. Chris mengangkat tubuh Zara untuk duduk diatas tempat tidur rumah sakit itu.

Saat matanya mulai terbuka, Zara sangat terkejut sudah mendapati Chris mengubah posisinya menjadi duduk. Zara sangat merindukan Chris, Ia segera memeluk leher Chris sangat erat.

"Aku kangen sama daddy . . ." 

Chris diam saja tidak membalas pelukan Zara, Ia malah melepaskan tangan Zara dari lehernya. "Klo kamu mau pulang hari ini, makan dulu" 

Chris mengambil mangkuk sejak tadi ada di samping meja tempat tidur Zara, mangkuk itu masih penuh belum sama sekali di sentuh oleh gadisnya. 

"Aku lagi sakit, daddy tau kan?"

Chris akhirnya menatap wajah gadis dihadapannya lalu mengangkat satu alisnya tidak mengerti apa yang sedang Zara katakan.

"Makan dulu, ngobrolnya nanti aja. Aku udah ngurusin semua administrasinya dibawah, malam ini kamu boleh pulang" Chris menyuapi satu sendok berisikan bubur ke mulut Zara.

Namun gadisnya malah menepis tangan Chris, membuat sendok dan bubur itu berserakan di lantai.

"Daddy kemana aja 2 hari gak pernah kesini? kamu tau kan aku lagi sakit?" Zara menatap tajam pria Bang itu.


Chris menghela napasnya, tidak mungkin Ia jujur mengapa sampai menghindari gadisnya. Belum saatnya Chris mengatakan apa yang sebenarnya terjadi. "Aku sibuk Zar, sebentar lagi event launching keluaran terbaru"


Oh iya kalian belum tau kan Chris CEO dari perusahaan apa? perusahaan mobil pria ini cukup terkenal di Australia. Chris memegang semua kendali Bugatti yang ada di Indonesia, semua desain mobil yang telah di luncurkan oleh perusahaan Bugatti semuanya adalah hasil pemikiran dari Chris. 


Siapa sih yang tidak mengenal Christopher Bang? CEO muda perusahaan mobil ternama di Indonesia. 


"Sepenting itu lauching mobil daddy? sampe daddy gak pernah kesini nengok aku? aku emang gak penting ya buat kamu" ucap Zara, Ia kembali membaringkan tubuhnya memunggungi Chris yang masih memegang bubur ayamnya.


"Enggak gitu, aku beneran sibuk sekarang. Maaf, kamu penting banget buat aku Zar" Chris mulai naik di atas ranjang rumah sakit berukuran kecil itu, Ia memeluk Zara yang masih membelakanginya. Tangan Chris menyingkirkan helaiaan rambut dari telinga gadisnya.


"Klo kamu berfikir enggak penting, aku gak mungkin datang kesini Zar"


Zara menyingkirkan tangan Chris yang mulai meraba perutnya, Ia membalikkan badannya membuat keduanya saling berhadapan. "Aku emang enggak penting buat kamu, saking enggak pentingnya daddy tega ngirim aku untuk tinggal di Bandung?"


"Jakarta gak aman sekarang buat kamu Zar" Chris mengusap pipi Zara lalu menatap manik mata itu.


"A-aku enggak mau ke Bandung!"


"Elzara dengarin aku, Hana masih berkeliaran di sini dan aku enggak mau Hana ngelakuin sesuatu yang lebih dari ini. Nurut sama aku, untuk sementara kamu di Bandung dulu sampai semuanya stabil" 


"Aku enggak mau dadd--"


✧༺♥༻∞  ∞༺♥༻✧

© ® ˘ ˇ ʿʾ ʽ ʼ ˀ˿ ͡ ͝ ҂ ֎ ت ෴


"Chris? bisa bicara sebentar"  ucap Ibu Ani.

Chris mengikuti langkah wanita itu sampai di taman belakang rumah sakit, keduanya duduk di salah satu bangku yang ada di taman tersebut.

Chris bingung apa yang ingin wanita itu sampaikan, mengapa harus membicarakan hal ini di taman?

"Apa yang ingin Ibu katakan?" Chris memulai percakapan.

Ibu Ani tersenyum sebentar lalu meraih tangan Chris menggenggam erat tangan pria itu. "Berjanji pada ku, setelah kamu mengetahui ini. Jangan pernah membenci Zara, dia adalah gadis malang yang sangat kesepian"

"M-maksud Ibu apa ya?" dahi Chris mengerut, sepenting apa hal ini sampai Ibu Ani menyuruhnya jangan sampai membenci gadisnya?


"Anak yang kamu adopsi itu anak dari pasangan Robbin Bang dan Ellena, aku tau kamu pasti sangat terkejut Chris --" ucapan Ibu Ani terpotong.


Chris mengepalkan tinjunya. "Maksud Ibu apaan? jangan bercanda!"

Robbin Bang adalah ayah kandung dari Chris . . .


Ibu Ani mengelus punggung pria itu, berusaha menenangkan Chris yang sudah terlihat menahan amarahnya. "Ibu juga baru mengetahuinya beberapa hari yang lalu, Zara di bawa ke Yayan oleh seorang teman dekat Ibu. Ia menitipkan Zara di Yayasan milik Ibu. Beberapa hari lalu wanita itu datang ke Yayasan menanyakan banyak hal dan ingin bertemu sama Zara"


"Ibu tidak mengerti mengapa Ia menanyakan banyak hal berkaitan dengan Zara dan juga kamu Chris, akhirnya aku memaksa wanita itu menceritakan semuanya dan Zara ternyata anak diluar nikah antara Ellena dan ayah kandung mu. Ellena ibu kandung Zara terlalu takut untuk merawat dan membesarkan Zara saat anak itu baru saja lahir, Ellena takut akan ayah mu tidak mau bertanggung jawab karna saat itu kedua orang tua mu belum bercerai--" ucapan Ibu Ani lagi-lagi terpotong.


Chris memijit pelipisnya, Ia mencoba mencerna semua yang dikatakan wanita itu. "Ellena selingkuhan ayah ku? dan Zara anak dari wanita itu?"


"Iya Chris, Ellena memberikan Zara ke teman Ibu merawat Zara sampai anak itu berusia 4 tahun kemudian menyerahkannya ke Yayasan tempat Ibu sekarang. Zara adik mu, berat rasanya untuk menceritakan ini semua tapi kamu harus mengetahuinya Chris"


"Ibu akan pergi sekarang, tolong untuk tidak membenci Zara setelah ini. Gadis malang itu tidak mengetahui apa-apa, aku tau kamu pasti bisa menerimanya kembali setelah ini Chris. Tolong jaga Zara"


✧༺♥༻∞  ∞༺♥༻✧

© ® ˘ ˇ ʿʾ ʽ ʼ ˀ˿ ͡ ͝ ҂ ֎ ت ෴



Akhirnya terbongkar sudah rahasia besar siapa Zara sebenarnya. Ada gak sih dari kalian yang sempet mikir kalo Zara itu punya hubungan saudara sama Chris?



Cerita bagian atasnya mungkin membingungkan, kok Chris tiba-tiba jadi cuek dan menghindari Zara?


Chris gak ngehindarin Zara kok, dia cuman butuh waktu buat bisa nerima fakta kalo Zara adalah adik tirinya :)


Itu berarti Hana sama Zara saudara kandung? yeep betul gais! mereka berdua saudara kandung, dan kenapa Hana enggak suka Zara dekat sama Chris? Karena Hana udah tau Zara itu saudaranya Chris juga, Hana gak suka kalau saudara kandungnya dekat atau bahkan menjalin hubungan lebih sama Chris.


Oke satu teori berhasil terpecahkan :V


Vote komen gak lo?

Pub : 24 juni 2020
Revisi : 10 september 2020

Continue Reading

You'll Also Like

229K 23.1K 36
Di jodohin sama Taeyong gimana sih rasanya? Pengen tau? Ayo dibaca. Bacanya jangan setengah setengah😊 Canda:v
13.4K 1.9K 42
CERITA TAHUN 2014 BELUM DIREVISI. Winwin itu... paling susah ditebak! Dibalik sifatnya yang agak tertutup itu, kadang dia jadi galak dan super ngesel...
1.8M 107K 61
[COMPLETED] [18+] ❝Jangan nolak , Kalo ngga mau gue masukin❞ - Narendra Renjun Renjun ✖ Nara Story by : ©kandreay, 2020 √Non Baku √Tidak jelas √Dosa...
15.1K 946 21
[TAMAT] jeonghan yang sexy,kenapa gue bisa terjerat pesona lo?! -hany octavia- seberapa banyak pun lo nolak gue,gue bakal tetep bikin lo jatuh hati s...